Part 14 ; Tears

9 1 0
                                    

Clara's Pov

Pagi ini tidak seperti pagi biasanya dimana aku bersemangat untuk bangun dan melakukan aktivitas. Karena kejadian kemarin aku menjadi malas untuk beraktivitas. Ya, semalaman aku menangis.. Namun sekarang aku sudah mengikhlaskan keputusan ku.

Pagi ini aku berencana berangkat menggunakan taksi, saat aku keluar dari kost ku, Aku melihat Kak Franky duduk di motornya dan menungguku. Apa Dia masih ingin membicarakan hal yang kemarin? Astaga, rasanya aku tidak mempunyai tenaga lagi untuk berdebat dengannya.

Tidak kusangka yang keluar dari mulutnya malah ajakan berangkat bersama, dan Dia tersenyum tulus padaku. Aku rasa Dia mencoba menerima keputusan ku dengan lapang dada.

Ya, Aku senang karena beban ku setidaknya terangkat sedikit dengan melihatnya tersenyum. Terbuat dari apa hatinya.. Kemarin aku menolaknya dan sekarang.. Dia masih ingin menjagaku sampai aku mendapatkan penggantinya? Apa Dia sudah gila?!

Dia memintaku untuk memanggil nya dengan namanya tanpa sebutan 'kak' karena kita berteman sekarang. Aku terdiam sebentar. Aku rasa itu bukan ide buruk.. "Okey.." jawabku sambil tersenyum padanya. Hari ini kami pun berangkat bersama.

Cindy's Pov

Hari ini aku kembali beraktivitas seperti biasa setelah menangis seharian kemarin. Aku melihat Franky sedang duduk di kantin sendirian. Aku mencoba menghampirinya, karena kurasa hubungan kami kemarin agak canggung.

Dia melihat kearahku saat aku duduk disamping nya.

"Eh Cin.." sapanya.

Ya Aku melihat wajahnya. Matanya sembab, seperti terjaga sepanjang malam..

'Apa Clara sudah menolaknya?' batinku dalam hati.

"Hai.." jawabku hati-hati.

Dia hanya terdiam dan melanjutkan aktivitas meminum juice nya itu. Aku pun tidak berani memulai pembicaraan.

"Ga masalah kan kalo gue masih anter-jemput adek lo?" pertanyaannya mengagetkan ku.

"Ha?" tanyaku bingung.

Jelas saja aku bingung, buat apa Dia bertanya hal seperti itu..

"Clara belom cerita emang? Dia nolak gue kemaren.." katanya lesu.

'Ah jadi inilah alasan dibalik kesedihannya' batinku dalam hati.

"Gue..." tiba-tiba kata-kataku menggantung karena Aku sudah kehabisan kata.

"Perasaan gue mengatakan kalo Dia nolak gue karena lo, Cin" katanya lagi.

"Gue gapernah.." kata-kataku kembali dipotong oleh Franky.

"Ya gue tau Cin, tapi mungkin adek lo terlalu mikirin perasaan lo sampe lupa kalo Dia juga punya hati.." kata Franky tersenyum miris.

"Gue duluan ya Cin.. Kelas gue udah mau mulai" katanya sambil berlalu meninggalkan ku. 

Sakit.. Ya sakit.. Aku pikir... Entahlah sekarang pikiran ku kacau balau. Aku merasa menjadi orang terjahat di dunia karena menghambat kebahagiaan dua orang yang saling mencintai.

Tidak, Aku tidak bisa terus begini.. Aku pun bergegas menuju kost Clara. 

"Kak..?" katanya kaget saat membukakan pintu untukku.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang