Part 7 ; Broken Heart

20 4 4
                                    

Franky's Pov

Aku sangat senang kemarin, pasalnya kami bermain seharian. Ya walaupun aku sedikit merasa bersalah terhadap mama nya karena mengantar Clara cukup larut malam.

Selama 3 bulan terakhir ini kami semakin dekat satu sama lain, dari mulai aku mengajak nya nonton film, keluar makan, sampai pergi ke Dufan kemarin.

Dari awal pertemuan kami, aku memang sudah jatuh hati terhadapnya, namun seiiring berjalannya waktu aku semakin jatuh cinta terhadapnya. Mulai dari sikap cueknya, sampai sikap polosnya. Saat Clara UN, aku tidak ingin mengganggunya, karena menurut informasi yang kuperoleh dari Cindy, Clara tidak bisa berkonsentrasi apabila sambil memegang hp, jadi kuputuskan untuk mengurangi curah komunikasiku dengannya.

Sebenarnya aku sangat sedih, karena harus menahan rasa rindu terhadapnya akibat komunikasi kami yang bisa dihitung jari.

Namun untungnya pada saat yang bersamaan Harvart University menjadwalkan UAS bagi kami. Jadi aku bisa mengalihkan rasa rinduku. Meskipun begitu, aku tetap tidak bisa menahan rasa rindu kepada nya, Dia seperti narkoba bagiku, aku tidak bisa apabila tidak berkomunikasi atau tidak bertemu dengannya walau hanya sehari saja.

Maka dari itu aku tetap menghubunginya di malam hari, walaupun hanya untuk mengucapkan selamat malam, setidaknya aku bisa mendengar suaranya atau menatap wajah polosnya itu. Tidak jarang aku bertanya kepada Cindy hal-hal tentang Clara. Seperti, Dia mempunyai 1 mantan saat SMP, dia tidak pernah jalan berdua dengan cowok manapun kecuali ayahnya, sampai Dia takut gelap.

Setelah seminggu aku menjalani UAS, aku tidak sabar untuk bertemu dengannya. Maka dari itu aku berencana mengajaknya keluar.

Tapi jika hanya ke mall, nonton film, atau keluar makan, itu semua hanya berjalan sangat singkat. Maka itu aku berencana mengajaknya bermain ke Dufan agar aku bisa memperpanjang waktu ku  bersama dengannya.

Aku pun bergegas menuju rumahnya dan meminta izin kepada mama nya. Untungnya mama nya memberikan aku izin untuk membawa Clara keluar bersama ku.

Dalam perjalanan menuju Dufan, Dia tertidur di mobil ku. Tenang. 1 kata yang bisa mendeskripsikan wajahnya sekarang. Oh tidak, aku jadi merasa bersalah mengajak nya keluar, karena memang saat aku menjemputnya, dia terlihat seperti bangun tidur.

Sesampainya di Dufan dengan sangat terpaksa aku membangunkannya, rasanya aku ingin sekali menciumnya. Tapi aku sudah berjanji dengan mama nya bahwa aku akan menjaganya dengan baik.

Ada 1 hal yang belum kuketahui tentangnya. Dia takut wahana ekstrem. Ya.. Aku tidak heran, memang kebanyakan wanita takut wahana ekstrem. Akhirnya kupaksa dia untuk menaiki wahana-wahana tersebut. Wahana pertama yang kami naiki adalah halilintar. Aku merasa wahana itu adalah wahana terbaik didunia.

Mengapa? Ya jelas, karena wahana itu membuat Clara menggenggam tanganku dengan sangat erat. Aku bisa merasakan dia sangat takut, tapi aku rasa Dia tetap harus mencoba wahana ekstrem, mau sampai kapan Dia takut dan tidak pernah berani mencoba?

Karena wahana halilintar membuat Aku dan Dia berpengangan tangan sampai kami pulang.

1 hal lagi yang aku dapatkan hari ini, Dia suka makan sushi. Aku sangat senang melihatnya makan dengan lahap. Seperti orang yang tidak pernah makan 1 tahun. Hahaha.. Entah mengapa hal itu sama sekali tidak membuat ku illfeel namun Aku semakin jatuh cinta dengannya.

Aku jatuh cinta dengan kepolosannya, Aku jatuh cinta dengan sikap cueknya, Aku jatuh cinta dengan cara nya makan, minum, bahkan berbicara. Aku jatuh cinta dengan apapun yang dia lakukan. Kenapa bisa? Tolong jangan tanyakan pertanyaan itu karena aku sendiri pun belum menemukan jawabannya.

DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang