Hari ini pertama kali nya angkatan danira memakai seragam sesuai jurusan masing-masing. Untuk kelasnya danira, memakai pakaian kantor seperti blazer dan sepatu hak atau pantofel..
" natiaaaa, Assalamualaikum " teriak nala dan danira di depan pagar rumah natia. Kali ini mereka berdua berangkat bareng.
" iyaa.. masuk dulu yuk " natia mempersilahkan masuk.
" yah mau gimana lagi, udah peraturan sekolah " ucap nala.
" iya sih.. bay de wey keliatan kurusan ya hahaha " ucap danira seraya mengaca di jendela rumah natia.
" iyain aja deh ckckck " ucap nala yang sedang mengaca juga.
Mereka pun langsung ke sekolah. Kurang dari 5 menit, sudah sampai di sekolah. Karena rumah natia sangat dekat.
" eh danira, cantik ya.." ucap difa ke danira seraya keluar dari ruang receptionist.
" hehe makasihh.. difa juga " danira memuji balik.
" nela, gue pinjem motor ya.. mau ke tempat PKL sebentar " ucap nala ke nela. Hubungan pertemanan danira, natia, nala, dan nela sudah agak membaik. Akhirnya.
" iya pake aja, tapi isi bensin nya ya hehe " ucap nela.
" slow, ntar gue isi " ucap nala.
Ya, rencananya hari ini danira, natia, dan nala ingin ke tempat PKL ( Praktik Kerja Lapangan) untuk konfirmasi praktik bulan februari tahun depan.
" terus yang bawa motor gue siapa? " lanjut nela.
" tau nih, siapa ya? kalo danira yang bawa, nabrak hahaha. natia bisa sih, tapi dia gak bisa kalo pake rok spand. Aduh bingung jadinya " ucap nala kebingungan.
" nisa, bisa nggak? tolong bawain motor nela " nala pun meminta bantuan ke nisa. Teman sekelas mereka juga.
Nisa bisa dan mau akhirnya. Mereka bergegas menuju tempat PKL.
Letak tempat PKL mereka agak jauh dari VHS 1, dan butuh waktu sekitar duapuluh menit untuk sampai kesana.
" alhamdulillah, sampe juga " ucap danira.
" yuk yuk langsung ke bandara nya "
" nisa ikut juga ya, disini panas "
Ucap nala dan langsung bergegas ke ruang tunggu penumpang di bandara halimperdanakusumah, Jakarta. Tapi mereka naik ke lantai dua di bidang adninistrasinya.
Selesai konfirmasi ke tempat PKL, mereka menyempatkan waktu untuk berfoto sebentar..
" foto dulu yuk " ajak natia.
" yuk, kamera depan ya " ucap nala yang langsung memasang posisi paling depan.
" aku nggak ikutan ah, kalian bertiga aja ya " nisa nggak mau ikutan. Mungkin dia canggung.
" iya nis gapapa " ucap nala.
" iya, mau di fotoin nggak? " nisa menawarkan jasa memfoto hehe.
" iya boleh nis, tolong fotoin ya.. " natia setuju.
Tak berlama-lama, mereka langsung kembali ke sekolah lagi. Sekitar setengah jam lagi, bel masuk berbunyi.
" oh iya, makasih ya nis udh temenin kita ke tempat PKL " ucap nala seraya masuk gerbang sekolah. Begitupun natia dan danira. Juga mengucapkan terimakasih.
" iya la, nat, ra, sama-sama " jawabnya.
" natia, danira.. Nala mau kegiatan osis dulu ya, kalian ke kelas duluan aja "
" dadadaaaa "
Ucap nala.
" oke dadaaaaaa " jawab natia dan danira.
10 menit kemudian, Bel masuk berbunyi dan belajar mengajar berlangsung. Seperti biasa, singkat cerita. Jam istirahat tiba.
" udah buka aja, rathan nge post foto, cakep deh " ucap dinta lagi.
Danira membuka instagramnya dengan tergesa " ih iya.. cakep din🙆 haduhh dia masuk nggak ya hari ini? abis dari tempat PKL juga lagii.. kok sama ya sama aku, ehh " ucapnya dengan ekspresi kagum.
" mana sih mana foto nya? " natia juga penasaran.
" nih, cakep kan? kayak pangeran gitu prince warming, prince warming hahaha " ucap danira ke natia.
Ilustrasi post-an rathan seperti ini ;
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tanpa menunggu lama, danira langsung menekan gambar hati dipojok kiri foto. udah speechless gitu, sepertinya.
" hmm,cakepan juga ka dave " natia lebih memuji cowok yang ia kagumi itu.
Ingin rasanya menjadi putri, Jika dia adalah pangeran nya
Tapi mungkinkah? Jika dia menjadi pangeran, Aku adalah putri yang diinginkan nya? Sepertinya tidak
Danira melamun. Memikirkan hal itu. Tapi dibuyarkan lagi oleh teman-temannya. Semua, menyegerakan jalannya. Karena waktu istirahat tinggal 15 menit lagi sudah berusaha untuk berjalan cepat. Tapi, karena memakai sepatu hak yang cukup tinggi, membuat agak sulit untuk berjalan dan harus berhati- hati.
Sesampainya di kantin, Danira melihat ke lorong sebelah kiri, tepatnya ke tempat penjual nasi kuning. Biasanya, rathan sudah berdiri di depan kaca penjual nasi kuning itu, Tapi terlihat masih sepi dan belum ada satupun yang membeli.
" kamu nyari rathan? " tanya natia ke danira.
Danira mengangguk. Lalu beralih ke tempat penjual nasi uduk yang sangat ramai pembeli untuk membeli wafer. Iya beneran. Nggak hanya jual nasi uduk ternyata.
Setelahnya, danira membalikkan badan untuk keluar dari kerumunan dan seketika ia tersenyum simpul.
Apa yang terjadi saat danira membalikkan badan nya lalu tersenyum simpul?
Apa? Apa? Apa? Apa? Apa?
Tunggu kelanjutannya ya !! Thanks juga yang udah baca cerita aku sampai chapter ini, Love uuuu💕💕