12. Nice to meet u

67 16 5
                                    

Bahagia rasanya,
Bisa selalu melihatnya

Bisa bertemu dengannya,
Di waktu yang tepat.

Tangga
Mungkin bagi kebanyakan orang, tangga hanyalah tempat biasa..

Tapi danira menganggap, Tangga adalah salah satu tempat dimana, dia bisa menemukan kebahagiaannya..

" kantin yuk! " ajak natia. Yang selalu bersemangat kalau soal makan.

" yuk! " danira juga.

Belum ada sepuluh langkah. Danira lupa membawa uang. " tunggu.. tunggu.. aku lupa bawa uang nih, hehe"

" haduuhh " keluh rania.

" yah, rathan udah ke kantin duluan deh atau udah naik lagi ke kelas " ucap danira dalam hati. Dan pikirannya masih terus tentang rathan.

Dari tangga lantai 3, sebelah ruang english club. Danira langsung fokus, ke.......
Temannya rathan.

" eh, itu temen-temennya rathan, tapi rathannya? " tanya danira pada dirinya sendiri.

" eh itu diaaaaaaa, rathannn " ucapnya pelan, namun excited.

" ehemmm " natia hanya bergumam.

" good, waktu yang sangat tepat " ucap danira.

" langsung melting, langsung melting " ucap natia.

Danira meng-iyakan.

" aku juga kok, suka gitu " curhatan natia mode on.

" masa? " tanya danira yang sepertinya meledek juga.

" iya.. " jawabnya.

" bodooo hahaha " danira benar-benar meledek.

Seusai istirahat,
Seperti biasanya yaitu kembali belajar hingga pukul setengah enam sore.

" yuk kita pulang yuk! Aku nggak mau liat muka revan lagi " nala tiba-tiba kesal.

" kenapa sih la? " tanya danira yang ingin tau apa masalahnya.

" dia udh kayak ngejauh gitu, trus kayaknya juga lagi deket sama kakak kelas " curhatan nala mode on.

" ohhhh, gitu banget sih dia " danira hanya bisa menanggapi.

Danira dan nala langsung menuju tempat parkir. Sedangkan natia, langsung menuju rumahnya yang bisa dibilang hanya 5 langkah dari sekolah. Sangat dekat.

" danira tolong pegangin helm aku ya " ucap nala seraya menyalakan motornya.

" yah udh mulai rame deh, baru pada keluar nih " ucap nala dengan wajah kesalnya.

Danira hanya diam. Kepanasan.

" udh yuk naik " ajak nala.

" duh roknya ribet " danira naik dan menyingkapkan roknya.

" biasa kamu mah " ucap nala lagi.

" dah yuk jalan " danira memberi instruksi kalau dia sudah siap. Sudah membenarkan posisi roknya.

Ngeng..💨
Nala dan danira pulang, melewati jalan menuju VHS 1 lagi. Jalan yang sangat kecil, membuat nala agak sulit untuk melewatinya.. Lebih tepatnya gang.

" sempit banget ya jalanan nya " ucap danira yang baru menyadari bahwa jalan yang ia lewati memang sempit.

" iya nih, tapi aku bisa kok bisa " ucap nala yang berhati- hati melewati jalan sempit itu. Kalau tidak, bisa jatuh ke dalam got.

Di sisi kanan jalan sempit, tak sengaja danira menengok ke sebelah kanan dan melihat rathan.

" demi apa? tadi itu rathaaaannn " ucap danira dalam hati.

" danira tuh rathan tuh.. kamu nggak liat? " ucap nala selanjutnya.

" iya aku liat " ucapnya.

" kirain gak liat " ucap nala lagi.

" aku sih udah pasti liat duluan, langsung connect la " ucap danira lagi dalam hati.

'' saya berterimakasih untuk bapak/
ibu yang sudah membuatkan jalan
kecil ini..

Karena adanya jalan kecil ini, saya
bisa melihat rathan lebih dekat "

Sekian😂
Ucap danira dalam hati.

Keesokan harinya,
Danira bertemu dengan rathan lagi saat pulang sekolah. Tapi rathan belum pulang. Masih olahraga ternyata.

" kamu ngapain? " tanya natia yang bingung melihat danira melongok ke seluruh sudut.

" lagi cari rathan, hehe " jawabnya.

" yaallah kirain apaan"

" eh itu tuh lagi olahraga di lapangan"
Ucap natia.

" eh iya eh, kayaknya mau lewat kesini deh "

" kan kan dia lewat nat, duh ngerapihin rambutnya gitu nat, cool banget nat "

Ucap danira yang mulai salah tingkah. Selalu salah tingkah sepertinya. Kalau lihat rathan.

" eh, ayo pulang.. " nala langsung menarik tangan danira.

" tungg.. " kata danira yang  masih mau menunggu rathan. Tapi nala sudah memaksanya untuk cepat pulang.

" ayo udah gapapa, nanti ketemu lagi di lapangan " natia meyakinkan danira bahwa akan bertemu rathan lagi di lapangan. Dan benar ternyata.

" nat.. sini deh " danira melepaskan genggaman nala yang seperti orang mau nyebrang dan berbisik ke natia.

" apaan? " jawabnya.

" tolong video-in rathan dong, nih pake hape aku " pintanya.

" mana sini " natia selalu setuju.

" nih... udah cepet nat langsung mulai aja "
Ucap danira yang memyegerakan natia untuk merekam.

" tunggu, itu tadi dia ngeliatin kita " bisik natia dan menyembunyikan gadget danira ke belakang tas.

" seriusan? yah ketauan dong!! Udahan deh udahan " danira mengurungkan niatnya untuk merekam video rathan.

" nggak udah nggak " natia masih tetap memenuhi permintaan danira.

Rathan dan temannya pun jalan lebih dulu menuju tempat parkir. Sedangkan natia dan danira, berjalan tepat dibelakang rathan dan temannya, seraya merekam secara diam-diam. Paparazi disebutnya.

" eh, ngapain loe? Paparazi terus ya kerjaan nya " ucap difa teman satu kelas danira dan natia yang ternyata memperhatikan dia dan natia.

Nala kemana?
Lupa diajak pulang?
Hampir lupa. Tapi ada kok dia dibelakang danira.

" apaan?enggak? itu on cam " ucap difa.

" hehe, kerjaanya danira nih "

" hmm, kebiasaan ya paparazi-in orang terus, di kelas juga nih harus hati-hati dah loe pada " ucap difa yang memberi tau teman disekitarnya itu.

Natia tertawa. Danira juga.

" udah nat, udah.. nanti tambah ketauan " ucap danira.

" tanggung nih dan " natia tak ingin menyudahinya.

" yaudah deh, itu nat video-in dia lagi ketawa tuh nat " bisik danira.

" iyaiya, ini " ucap natia seraya berhati-hati saat merekam. Takut ketauan lagi.

" udah udah, makasih ya nat " ucap danira seraya memgambil alih gadgetnya. Natia belok kanan, danira lurus melewati gang kecil kemarin.

Akankah danira akan terus merekam video berisi wajah rathan di setiap harinya?
Ngg..
Nggak tau, baca aja untuk tau kejelasannya..

yoyoyo!!
don't forget to vote and comment!!!!

wrong person true love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang