21. Manis

48 14 7
                                    

Kini,
Danira berhasil naik ke tingkat yang lebih tinggi. Tingkat dalam pembelajaran alias naik kelas.

Namun tidak dalam tingkatan soal cinta. Kalau untuk tingkatan soal cinta, masih di tingkat dasar mungkin.

' huh akhirnya kelas 12 jugaaa ' ucap danira dengan rasa nyaman di tempat duduknya saat ini.

' iya, akhirnya di lantai tiga lagi deh kelasnya ' lanjut natia yang masih setia duduk bersama danira sejak kelas sepuluh.

Namun ada saja yang mengganggu kenyamanan danira bahkan teman satu kelasnya pada saat itu.

' Nak, kelas kalian pindah ya.. diujung situ ' ucap guru kurikulum seraya menunjukkan kelas yang akan danira tempati dengan teman satu kelasnya.

Sontak, sebagian teman danira ada yang kurang setuju dengan keputusan tersebut. Namun apalah daya, danira dan teman satu kelasnya hanyalah seorang murid yang harus mematuhi aturan sekolah.

' yah bu, padahal udah enak disinii ' ucap salah satu teman danira.

' sudah, kalian ikuti saja perkataan ibu ' ucap guru kurikulum.

' iyadeh bu, iya ' ucap teman sekelas danira yang hanya bisa pasrah.

Setelah pindah ke kelas baru,
teman satu kelas danira masih belum terbiasa dengan keadaan kelas yang berada pada posisi paling ujung, hanya sedikit udara yang masuk, lantai yang masih kotor dan berada disebelah kamar mandi.

Danira pun merasa kurang nyaman, namun ia tak begitu menghiraukan keadaan kelas pada saat itu. Yang ia hiraukan adalah, saat memperhatikan tulisan atau coretan pada meja dan tertulis nama belakang rathan.

'' ini kayaknya mejanya rathan waktu kelas sebelas deh '' ucap danira.

'' mana sih? '' tanya natia seraya melihat coretan tersebut.

'' ini, kan yang nama belakangnya daveta cuma rathan doang nggak ada yang lain '' jelas danira.

'' iyadah iya '' ucap natia datar.

'' mejanya sih bisa aku tempatin, tapi hatinya?? ah sudahlah '' batin danira seraya menyeka meja yang penuh debu.

'' eh kita wali kelasnya pak rian ya? " ucap salah satu teman danira saat suasana kelas sedang riuh dan seketika berubah menjadi hening.

'' IYA APAAA? '' semua teman danira termasuk dirinya merasa tak percaya bahwa guru yang danira anggap killer itu menjadi wali kelasnya sekarang.

'' Aduh, udah kelas disini, wali kelasnya begitu, parah parah parah '' keluh sebagian teman danira.

Tak lama setelah memperbincangkan pak rian, beliau pun datang dengan sikap tergesa-gesa " assalamualaikum "

Semua pun menjawab " waalaikumsalam "

" gimana? Kaget saya jadi wali kelas kalian? Shock?" tanya pak rian dengan sepercik senyuman.

" iya pak "

" nggak, biasa aja "

" shock banget pak "

wrong person true love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang