Like father like son

4.1K 359 34
                                    

Penyakit males nulisnya keluar lagi...lama ga buka wp..😭😭😭 setiap mau nulis males ujung2nya ga jadi.. jd keterusan ampe skg.. maap lama updatenya..😝😝
aku mau ucapin makasih ya yang uda setia vote dan komennya.. karena ff ini cukup panjang aku sedikit hafal siapa - siapa aja yang setia komen di ff aku ini sampai di part kemarin.. makasihh sekali itu jadi semangat buat aku nulisnya..semoga di ff ku yang lain juga gitu.. nggarep...😂😂😂

Happy reading!!!
Sorry for typo!!
21+++

" kim myung soo?" Kata sooji dengan gugup

" ya.. ini aku myungsoo.. apa kabar sayang?" Tanya myungsoo

Jisoo menghentikan tangisnya dan berkata..

" ohhhhh... ahjussi kenal sama omma jisoo?? Ahjussi siapa?" Tanya jisoo dengan alis berkerut dan air mata yang masih mengenang di pelupuk matanya.

Myungsoo berjongkok dan menghapus air mata jisoo dengan sekali usapan sedangkan sooji hanya mematung melihat kejadian itu.

" ahjussi adalah ay- "

" myungsoo!" Bentak sooji dan membuat jisoo, myungsoo memandang ke arah sooji

" jisoo sekarang mainan lagi di sana ya.. omma mau berbicara sebentar sama myungsoo ahjussi." Kata sooji menujuk perosotan di depan mereka.

"Alaso omma.. " kata jisoo menuruti ibunya kembali bermain.

" apa yang kau lakukan di sini kim myungsoo?" Kata sooji dengan tajam menatap manik mata myungsoo yang tidak berubah sama sekali.

" bisakah kau duduk dulu.. aku ingin bicara.." kata myungsoo mempersilahkan sooji duduk.. memandang sekilas anaknya yang sedang asik bermain sooji duduk menunggu apa yang ingin di katakan myungsoo padanya.

" kau mau pesan minum?" Tawar myungsoo

" tidak perlu.. langsung saja apa yang ingin kau katakan?" Tolak sooji

Myungsoo prov
sedikit membuat myungsoo kecewa karena sooji masih saja dingin seperti 8 tahun yang lalu.. ia sedikit berharap sebenarnya bahwa sooji akan melunak sejalan berjalannya waktu bisa menyembuhkan luka yang ia torehkan padanya tapi kenyataannya sooji terlihat masih membencinya.

Jangan kira myungsoo mudah untuk berdekatan dengan anak kecil.. ohh tidak itu hal baru untuknya.. ia memang sudah merencanakan bertemu jisoo tapi tidak dengan hari ini. Melihat jisoo yang menunggu sooji membuatnya tak tega dan entah keberanian dari mana ia menghampiri anak itu.

Melihat seorang anak kecil seperti jisoo mengingatkan myungsoo akan dirinya dulu karena faktanya jisoo sangat mirip dengannya sewaktu kecil.. anak kurus kering dengan baju kumal dan badan penuh luka kembali menghantuinya dan itu sungguh membuatnya tak nyaman sama sekali.

Ia sudah melakukan terapi beberapa kali jangan dikira tidak! Dokternya meminta ia memang harus mendatangi jisoo dan itu akan membuat dirinya sembuh katanya seperti itu.. myungsoo sendiri masih bingung dimana relevansi kesembuhannya dengan bertemu jisoo??

Jangan salah paham dulu.. ia sebenarnya sudah tidak berharap untuk sembuh dari semua luka masa lalunya tapi ia ingin memperbaiki segalanya. 8 tahun lebih itu waktu yang sangat lama baginya untuk terus berfikir dan menyesali segalanya.. bagaimana ia menyia - yiakan istri sebaik dan secantik sooji dulu dengan segala hukuman yang ia buat demi menyenangkannya ia mengaku ngeri dengan fakta itu bahwa sooji saat itu masih mampu bertahan hingga selama itu salut kepada sooji.

Myungsoo ingin kembali menyatukan rumah tangganya yang hancur berantakan.. kembali membawa sooji dan anak semata wayangnya ke rumah mereka yang memang selama berpisah dari sooji ia sudah menyiapkan itu.. memberikan segala yang belum sempat ia berikan kepada sooji maupun jisoo bolehkah ia berharap sooji mau kembali bersamanya??

Mr. PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang