Chapter 5

19 4 0
                                    

Apakah ada akan rasanya sakit yang siap datang tiba-tiba...

"huh...kelar juga pelajaran pak killer itu"ucap putri sumringah.

"elo bilangin bapak itu guru killer,apanya yg killernya sih put?"tanya risky yang berpura-pura yang sebenarnya dia takut dengan guru tersebut.

"yaampun risky...risky...lo masih nayak lagi apa yang killer dari guru itu, atau lo mau gue ngucapin panjang lebar untuk guru tersebut?"ucap putri yg sedikit meniggikan suaranya dan dijawab anggukan oleh risky.
Sontak membuat putri terperangah dan langsumg menggelengkan kepalanya yang berarti itu tidak.

"udah ah yuk ky,bim kita ke rania. Pasti dia udah nugguin loh"ucap putri dan langsung berlenggang pergi keluar kelas

"woy...tungguin dong"jawab risky yang sedikit berteriak ke arah putri, namun tidak dianggepin oleh putri.

Bima yang melihat aksi putri dan risky hanya bisa menampakkan giginya sambil menggelengkan kepalanya.

Tapi jauh dilubuk hati,bima bertanya-bertanya apakah ada rasa antara putri dan risky selain yang namanya sahabat...

****************

"hai ran"ucp putri yang menampakkan lesung pipinya.

"eh putri hai juga. Oh iya dimana risky sama bima?"tanya rania yang ingin mau dijawab oleh putri namun ada seseorang memanggil nama mereka. Dan dia adalah risky dan bimo.

"risky..kamu kenapa?"tanya rania yang melihat penampilan risky seperti orang yamg ingin diamuk warga.

"gak apa-apa kok ran,cuman ini gara-gara sih putri gak nugguin gue ya...jadi gue lari kayak dikejar warga"jawabnya yamg mengendikkan bahunya.

"sorry, gue gak sengaja, tapi ini juga gara-gara lo yng nanyak mulu, elo nanyak gue terus menerus pusing gue tau gak, lebih baik gue pergi deh daripada gue denger omongan lo mulu."ucapnya santai

"oh gitu...ya put. Ok gak apa-apa tpi lo gk boleh bareng gue lagi"ucap risky berpura-pura marah

"ah...elo gak asik nih ky, cmn gitu aja marah. Minta maaf ya..."ucap putri yang menampakkan giginya.

"hahahaha kamu itu lucu ya put, bisa bikin orang tertawa"balas rania

"ya....habisnya gimana coba cuman itu satu-satunya yg bisa meluluhkan sih risky...ya gk ky"ucapnya menyenggol bahu risky.

"hmmmm...udah yuk pulang. Oh ya bima lo anterin putri pulang ya ak pulang bareng sama rania ok"ucapnya

"kok gue ngerasa cemburu sih sama rania yang dianter pulang sama risky"batin putri yang mendengarkan percakapan mereka.

Risky yang melihat perubahan dari raut wajah putri menjadi bingung. Ntah apa yang dipikirkan oleh anak itu.

"woy...putri kenapa lo,sakit?"ucap putri yang menempelkan punggung tangannya ke jidat putri

"apaan sih lo, gue gak sakit kali"ucap putri yang risih terhadap risky.

"iya deh kalo lo gak sakit. Yaudah ran,kita pulang yuk"ucap risky ke rania yang dianggukan olehnya.

"iya ky. put,bim ak pulang dulu ya bye..."jawab rania

"iy bye... Yaudah yuk bim"ucapnya yang langsung menarik tangan risky.

**************

"stop bim, udah nyampek"jawabnya ke bima dan bima pun memberhentikan motornya di perkarangan rumah putri.

"assalamualaikum"ucao mereka serempak

"walaikum....salam"jawab seseorang di rumah tersebut yang tak lain adalah adik dari putri chika

"kak siapa tu?"tanya chika

"owh...itu temen kakak,emang kenapa?"tanya putri balik.

"gak ada apa-apa"ucap chika sambil tersenyum-senyum.

Melihat perubahan dari diri adiknya,putri merasa heran melihat sikap aneh chika terhadap bima.

"em...put aku langsung pulang dulu ya"ucap bima

"owh...bo..."ucap putri namun terpotong oleh omongan adiknya

"kak bima langsung pulang,gk mampir?"tanya chika

"gak deh chik,ak langsung pulang aja"ucap bima yang seketika raut wajah dari chika menjadi kecut.

"yaudah gue pulang ya...bye"ucap bima dan pergi meninggalkan perataran rumah putri.

Sepeninggalnya bima dari rumah putri,putri terus saja melihat tingkah adiknya yang selalu senyum-senyum.

"kak cowok tadi itu temen kakak ya?"tanya chika

"iya emang kenapa sih dek?"tanya balik putri.

"em....gimana ya ngomongnya em...kakak ada nomor hanphonenya gk?"tanya lagi chika.

Putri yang merasa kejanggalan pada adiknya menempelkan tangan kanannya ke keningnya chika.

"gak panas kok"ucap putri

"ih....kakak apa-apaan sih ak gak panas kali kak"jawabnya kesel

"terus kalo gitu kamu kenapa,atau jangan-jangan....."jawab putri yng mengintimidasi adiknya

"a...ap...apa sih kak mana ada. Udah ak mau ke kamar bye"jawab chika gugup dan langsung keluar dari kamar kakaknya.

Melihat tingkah adiknya yang begitu menggemaskan,membuat putri menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

Drt drt drt drt

Saat asik-asiknya menjaili adiknya,tiba tiba handphone putri berbunyi yang berasal dari risky.

"risky?ngapain dia nelpon gue malam-malam gini?"batinya bertanya

"hallo ky,kenapa"tanya putri

"em...gue ganggu loh gak?"tanyanya

"iya ganggu sih ky...tapi gak apa-apa deh gue juga lagi bosan nih. Emang kenapa sih"

"em...gue mau....ngomong sesuatu sama loh"jawabnya gugup

"emang kamu mau ngomong apaaan sih"

"em...put lo mau gak jadi...."jawabnya terpotong

"jadi apa sih ky?"tanya putri greget

"jadi pa...."

"aduh kok gue jadi deg-degan sih apa yang mau diomongin sih risky. Atau jangan-jangan..."

Ayo....si risky mau ngomong apaan ya sama putri???? Kalau mau tau liat chapter selanjutnya ya....
Terus vote and coment ceritanya...😀😀😀

Secrets Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang