Chapter 20

33 4 2
                                    

Semakin lama aku menyimpan semua ini, semakin cepat juga ia menjauhiku...

Author pov#

Dugaan yg dibuat oleh rania ini semakin membuat ia semakin takut dan kalut. Ntah apa yg ia takuti mungkin memang benar. Ia benar-benar bingung apa yg harus ia lakukan ini. Walaupun dugaan dalam pikiran ini belum tentu benar, tapi ia sudah sangat khawatir jika memang itu terjadi.

"ran lo nglain disitu?"ucp seseorang yg berhasil membuat dia terkejut dan segera membalikkan badannya tepat kepada seseorang yg bertanya.

"eh..putri, gue gak ngapa-ngapain kok. Gue cuman ngeliat-liat barang-barang lo doang hehhehehe"

Putri sedikit curiga dengan gerak-gerik dengan tingkah rania saat ini. Pasalnya ia tahu betul mana rani yg jujur dan juga bohong.

"lo serius cuman lihat barang-barang gue doang?"tanyanya dengan penuh serius seolah-olah ingin mengintrogasi seseorang yg terlibat narkoba.

"iya...gue serius. Oh iya, lo udh ganti baju y gue langsung ganti baju dulu y, bye"ucapnya gelagapan dan pergi sebelum lebih lama lagi diintrogasi oleh sahabatny saat ini.

Aneh
Satu kata yg terlontar dari bibir putri. Nth kenapa ia masih curiga dengan gerak gerik putri yg sedikit beda pada biasanya.

Fikiran tersebut semakin menjadi setelah ia melihat ad slh satu foto yg terjatuh di bawah lantai. Ia semakin bingung bagaimana bisa foto itu jatuh di lantai sedangkan ia sudah menyimpan foto ini di buku khususnya.

'semoga rania gak ngelihat foto ini tadi' batin rania sedikit khawatir.

Setelah menyimpan foto tersebut ke tempat semula ia langsung mengambil hpny di tempat tidur dan mengetikkan pesan kepada seseorang yg ia tuju.

Tunggu, kita akan sebentar lagi kesana.

Mungkin seperti itulah sepenggal pesan yg ia ketikkan seseorang tersebut.

Melihat asyiknya putri bermain dengan gajed(sorry kalau author gak tahu tulisannya), rania yg sudah di depan pintu kamar putri hanya bisa mengerutkan keningnya smbil berfikir ada apa dengan hpnya.

"putri, kamu kenapa ngelihat hp kamu kyk gitu?"suara yg menggelenggar tersebut membuat putri sedikit terkejut dan langsung memasukkan honya ke dalam saku bajunya.

"ah, e...gk apa-apa kok. Cuman chatting aja sm...sm bima iya sama bima. Emng kenpa ran?"tanyanya balik sambil menetralkan perasaannya.

"gak apa-apa sih, cuman kmu seperti berlebihan aja ngeliat hp ekspresiny begitu."ucpny.

"hehehhe gak apa-apa kok cuman cahatting doang. Oh ya, lo udh selesai gnti baju? Kalau udh gue tunggu lo di bawah y mau makan laperrrrr"jawab putri smbil memeggangg perutny.

"hahahahaha kamu tu yh ada-ada aja deh. Yaudah kamu tunggu ak ya di bawah, aka mau ngeringin rambut dulu"sehutny dan pitri pun pergi dari kamarnya. Sebelum itu, ia bernafas lega karena rania tidak menanya-tanya lagi perihal hp itu.

*********************
Bima pov#

Di sore ini, ak tengah bersiap-siap ingin pergi ke rumah putri untuk mengajaknya jalan-jalan. Dengan balutan celana jeans dan juga baju kotak-kotak merah. Ditambah sedikit sentuhan dari tangan untuk merapikan rambut.

Secrets Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang