03.
"Sha, Andra!" Yesha hampir saja tersedak jus stroberinya.
Buru-buru dia langsung merapikan blazernya, juga rambut yang terlihat berantakan. Yesha mendapati Andra yang sedang berjalan bersama gerombolannya.
Beberapa murid perempuan yang berjalan melewati Andra, langsung disapa baik dengannya.
Namun ternyata, Andra dan gerombolannya langsung pergi dari kantin setelah membeli roti dan susu.
"Rin, kok gue gapernah di senyumin sama dia ya." Yesha menghela napas.
Sudah 3 tahun ini dia naksir Andra, tapi tak ada kemajuan samasekali.
"Ya. Lo tuh, sapa dia duluan kek. Atau gimana, siapa tau dia nggak nyadar. Lagian ya, lo tuh terlalu betah di kelas. Baca webtoon aja terus. Ya, hasilnya cuma bisa ngebayangin Andra dalam khayalan lo!"
Arin lama-lama kesal dengan Yesha yang belum juga mendekati doi-nya itu.
Yesha berdecak kesal, kemudian dia mengusap wajahnya kasar.
"Rin, beliin gue kitkat greentea dong!" Arin tahu.
Biasanya kalau mood Yesha sedang buruk, dia pasti butuh cokelat. Katanya cokelat itu moodbooster bagi Yesha setelah Andra.
"Gue mager, lo beli sendiri ya. Nih, beli sana yang banyak." Arin memberinya beberapa lembar uang.
Kemudian Yesha bersorak senang.
"Makasih, Rin. Lo emang sahabat gue!" Yesha mencubit pipi Arin dengan gemas.
"Ah, udah sana! Keburu ada yang beli, tadi tinggal dua!"
Yesha langsung tancap gas menuju kitkat greenteanya. Pas dia mencari ke berbagai rak, hasilnya nihil. Bahkan di kotak kitkatnya sendiri habis. Namun, matanya membulat, tinggal satu kitkatnya. Pas sekali!
"Ehh, gue duluan yang nemu nih!" Ternyata ada Dino, yang juga menginginkan kitkat itu.
"Gabisa, No! Ini gue duluan yang liat!" Kata Yesha sambil merebut kitkat dari tangan Dino.
"Orang gue yang pertama pegang!" Dino kembali merebut kitkat itu.
Mereka berdua adu mulut, tidak ada yang mau mengalah. Karena semuanya sama-sama ingin beli kitkatnya. Sampai akhirnya Arin menyusul karena bel jam terakhir akan berbunyi.
"Sha, cepet. Udah mau bel nih! Gue belom selesai nyalin tugas bahasa!" Yesha berdecak kesal.
Karena kebetulan hari ini dia sedang hemat tenaga-dan tidak mau berdebat, jadi dia memilih untuk memberi kitkat pada Dino.
Walau sebenarnya dia ingin sekali kitkat itu.
"Yah, gak jadi beli kitkatnya deh." Decak Yesha.
Sebagian hatinya menyesal karena membiarkan Dino mengambil alih cokelatnya.
"Udah. Pulang sekolah aja belinya!" Arin merangkul bahu Yesha.
Mereka pun berjalan menuju kelas.
Setelah pulang sekolah, Yesha sempat mampir ke lokernya dulu.
Dia pulang lebih sore dari biasanya. Makanya saat ke loker, koridor sudah sepi.
Arin sedang piket, Dewa juga. Jadi dia memilih pulang bersama Kenzi. Kebetulan mereka itu tetangga.
"Ken, bentar ya." Kenzi mengangguk, lalu menyandarkan badannya ke loker.
KAMU SEDANG MEMBACA
(1) secret admirer✔
Fanfiction( Secret Admirer ) "Hello, Ayesha." Yesha have a secret admirer, and she want to know him. But no one knows, whom the secret admirer. ( edited at 220518 ) #24 in mystery/thriller ©2017, on_yourmark