📌1st The Clue

1K 171 33
                                    

-A Clue

Oh, you look so curious. Are you seriously?
Do you want to know, who am i? I am so glad to know that, but i can't.
Not now my dear.
Just now, i'll tell you my initial name.

-J N-









Yesha hampir saja berteriak.

Tidak, tapi dia langsung membungkam mulutnya. Dia tidak bersuara samasekali, tapi ekspresinya benar-benar seperti orang yang baru saja dapat lotre.

Bel istirahat berbunyi, Yesha langsung mengajak Arin dan Kenzi ke taman belakang gedung kelas sains.

Yap, itu adalah tempat langganan mereka bertiga jika sedang gabut, ataupun ada pembicaraan seperti sekarang.

"Jadi, inisialnya, J N?!" Arin datang-datang langsung heboh.

Yesha langsung membekap mulut Arin.

"Rin, biasa aja bisa kali. Orang yang dapet surat juga si Yesha!" Kenzi menatap kesal Arin.

Arin malah membalas tatapan Kenzi lebih seram lagi.

"Duh, udahlah. Jadi mau bantu gue gak nih?!" Tanya Yesha.

Keduanya pun mengangguk pasti. "Menurut kalian siapa?" Tanya Yesha.

"J N." Kenzi berpikir sebentar.

Kalau dipikir ulang, anak sini yang inisialnya j n itu-

"Jevarian Andra, sha." Arin menepuk punggung Yesha.

Yesha sontak terkejut.

Benar juga, Jevarian aNdra. Tapi, masa iya. Nggak mungkin juga.

Yesha masih agak ragu, tapi ada benarnya juga.

"Tapi, Rin. Kalo ini Andra, ngapain pake surat segala. Kan kelasnya sebelahan!" Sanggah Kenzi.

"Hm, bener juga." Gumam Arin.

"Emangnya siapa lagi coba yang inisialnya J-N." Arin berkacak pinggang, sambil berpikir.

Tiba-tiba wajah Yesha berubah cerah. "Gue tau."

"Siapa-siapa?!" Kenzi dan Arin mendekatkan telinganya ke Yesha.

Yesha terkekeh sebentar. "Jeffrey Malino, alias Kak Jeff."

"Dih, pengen banget!" Kenzi menyesal mendengar jawaban Yesha.

"Ye kali, Kak Jeff mau buang-buang waktu ke sini. Lagian pas lo kelas 10 dia juga udah ngurusin buat lulus-lulusan!" Arin menoyor kepala Yesha seenaknya.

Sama kayak mulut Yesha. Suka seenaknya juga.

Yesha berdecak kesal. "Ya siapa dong!?"

"Yang jelas, bukan Dewa. Bukan Helmy, apalagi Dino. Dan Mark juga, bukan." Kata Kangmin.

Entah kenapa Yesha ngerasa kecewa. Kenapa itu bukan inisial nama Mark.

Eh, kenapa dia nyesel? Orang Mark kan mantan, masa lalu. Udah lewat, udah basi.

Tapi, apa iya, kangen mantan itu dosa?
Kalo iya, dia udah termasuk orang munafik dong.

"Lo ngapa sih, Sha? Jan bengong gitu ah!" Ucapan Arin membuyarkan lamunannya.






.
.
.
.



Untuk beberapa saat, mereka masih tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing. Dan tanpa mereka sadari, jam istirahat habis, jam kelima pun juga sudah terlewat.

(1) secret admirer✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang