💐Happy Ending or Sad Ending💐

1K 146 24
                                    

Mulmednya bikin senyum sendiri😁

Baca doa sebelum baca

















Siapkan hati untuk menerima kekecewaan













Vomment jangan lupa👍





















Happy reading😄


















-21.15 PM

"Jadi apa usul lo tadi, Win-ge?" Suara Mark akhirnya memecah keheningan yang ada.

Karena sebelumnya, Win memberi usul, namun semuanya tidak begitu yakin dengan rencana Winwin.

Win terkejut saat Mark menyebut namanya, "Apa? Win tadi gak ngapa-ngapain! Kan Winwin abis dari toilet."

Semua langsung menghela napas, juga menahan emosi mereka.

"Mark, gini aja." Semua pun merapat, dan mendengarkan penjelasan Jeff.

Jeff menjelaskan rencananya.

"Gue udah siapin helikopter, semua senjata, dan beberapa tali dan pengaman. Jadi lo semua gausah khawatir, cuma butuh tambahan senapan laser jarak jauh, dan senapan jarak jauh peredam suara juga." Kemudian Jeff melirik Chenle yang masih asyik bermain dart bareng lil'bro line.

"Dia masih kecil, bang." Cegah Mark, lagipula besok itu Chenle ada pekan ulangan.

"Kita pinjem senjata dia aja." Ujar Yuta.

"Soal penembak, kita kan punya Bang Tama."

"Tapi biasanya dia harus ikut kalo barangnya lagi dipinjem, suka maksa." Sergah Johnny.

"Lele ikut dong. Biar Win ada temen." Semua menoleh, Chenle pun ikut berbalik badan saat namanya terdengar.

"Ikut kemana?" Tanya Chenle.

Mark pun terpaksa memperbolehkan Chenle ikut. Daripada mereka tidak mendapatkan senapannya. Karena cuma Chenle yang punya kedua jenis senjata itu.

"Terus Ten, Johnny, sama Jeff hyung yang siap-siap di heli ya. Nanti Bang Yuta sama Echan yang intruksiin kalian kalo kondisi udah kondusif. Bang Bin, Bang Dito ikut bareng Mark. Chenle juga." Jelas Mark.

"Kali ini, kita ga boleh kalah dari dickids lagi!"

"Oh god bless us." Semua berpelukan bersama, mungkin untuk yang terakhir kalinya.





🔫🔫🔫🔫





"Mark." Semua berlari hendak mengerubungi Mark.

Namun para pengawal menahan mereka.

Darah mulai merembas, menyebar di lantai buram yang begitu dingin. Dalam sepersekian detik, pertahanan Yeri runtuh. Tangisnya tak bisa dia tahan lagi.

"Bryan. L, lo.. Ngapain!?" Bryan tersenyum, dan berusaha menggapai tangan Noel dengan tangannya yang sudah terlumuri darah.

"Noel, ada hal yang belum lo ketahuin selama ini," Noel menggenggam tangan Bryan erat.

"Gue suka sama lo, El." Lama kelamaan pandangan Bryan membuyar, berbayang.

Noel mengepalkan tangannya, bahkan sampai buku-buku jarinya nampak jelas.

(1) secret admirer✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang