one

3.7K 246 20
                                    

Rumah mewah, keluarga yang saling menyayangi satu sama lain, kakak perempuan yang pengertian, adik laki-laki yang manis, kedua orang tua yang sangat menyayanginya

Hwang Eunbi.

Ia memiliki segalanya, hingga suatu hari Hari. Di pindah kan ke sekolah yang terkenal akan skandal kekerasan, perbedaan kasta, penampilan, dan ke angkuhan.

Sekolah yang memandang uang, hanya murid-murid yang cantik dan tampan yang tak menderita di sekolahnya.

Dan yang paling tersiksa adalah murid beasiswa.





_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _








Sinb sudah memasuki gerbang sekolah barunya, sepertinya ia datang terlalu pagi. Karna yang ada hanya murid-murid yang bisa di bilang penampilan nya kurang.

Lalu Sinb melihat mereka sedang menyapu, dan ada lelaki yang cukup tampan tampak memperhatikan mereka.

"Ya!! Menyapu saja tidak benar!!" Bentak laki-laki itu, ia memukul laki-laki berponi lurus itu.

Sinb pun tak tahan melihat laki-laki itu di pukuli, ia pun berlari ke arah mereka lalu mengambil sapu yang berada di tangan laki-laki tampan itu.

"Ya!! Apa yang-" pria itu memotong ucapan nya ketika melihat Sinb yang malah menyapu.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya laki-laki tampan itu.

"Menurutmu? Jika ia tak bisa melakukan nya kenapa kau menyuruhnya?"

laki-laki berponi itu pun hanya menunduk melihat si tampan dan Sinb.










_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _








"Anak-anak, hari ini kita ke datangan murid baru" ucap guru itu.

"Sinb, masuklah"

"Ne"

Harin pun memasuki kelas barunya dan menatap kelas dan teman-teman baru nya sebentar.

"Perkenalkan dirimu"

"Anyeonghaseo Hwang Eunbi imnida, kalian bisa panggil aku Sinb"

"Kau bisa duduk di sebelah Jungkook"

"Kenapa dia duduk di sebelah anak miskin Itu!?"

"Dasar anak miskin!"

"Sudah seperti beauty and the beast hahahaha!"



Sinb POV

Aku pun menghiraukan orang-orang yang menghina teman sebangku ku. Aku hanya duduk dan melihat ke Jungkook.

"Anyeong, apa nama mu Jungkook? " sapa ku ramah.

"I-iya" jawabnya sambil menunduk.

"Jangan berani-berani kau bicara pada Sinb" ucap seseorang di belakang Jungkook.

Aku pun melihat ke kursi belakang Jungkook.

"Emm, kenapa dia tak boleh bicara padaku?" Tanya ku masih dengan nada yang ramah.

"Dia hanya anak beasiswa yang culun"

"Emm, siapa namamu?"

"Hanbin! Kim Hanbin imnida!" Jawabnya semangat.

Aku pun tertawa melihatnya.

"Emm, begini Hanbin-ssi, jika ia murid beasiswa kenapa ia tak boleh berteman? Dia juga manusia yang butuh teman, dan ia pasti sangat pintar, belum tentu kau pintar, aku sendiri tak pintar" ucapku, Hanbin pun terdiam.









That Nerd ; jjk ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang