Pukulan

10 1 0
                                    

Haiii hehehe belakangan ini aku jadi sering update nih karena aku lagi libur jadi aku perbanyakkin publisan aku

Semoga kalian suka yah

Lia's pov

Bel pulang sekolah aku membereskan semua buku dan berniat langsung pulang kerumah. Hari ini aku pulang naik angkot karena ibuku harus pergi dan keysia dan Lolita juga sedang pergi membeli dvd korea terbaru. Memang dua teman ku itu juga suka sekali Korea awalnya aku tidak terlalu suka tapi karena hasutan mereka berdua aku jadi sangat menyukai film Korea.

Saat ingin keluar kelas. " Lia titip ini dong tolong kasiin ke aldi" kata Bella." kok Gw? Lo aja yang ngasih" kataku. " Ngak bisa lia Gw lagi ditunggu pacar Gw didepan" katanya. Aku hanya menerima buku itu pertanda pasrah. Memang aldi tidak mengikuti palajaran selesai istirahat dan terakhir kali aku melihatnya di lapangan in door. Aku langsung melangkah kesana.

Baru saja aku ingin berbelok dan langsung berjalan ke lapangan ak UI mepihat segerombolan Kakak kelas mendahului ku. Aku agak sedikit takut tapi bgaimana pun aku harus memberikan bukunya aldi. Aku berjalan di belakang mereka pelan-pelan Karen aku tidak mau mereka melihatku. Saat aku didepan lapangan in door aku bisa melihat aldi dan kawan-kawannya melalui kaca.

Samar-samar aku mendengar suara kakak kelas. " Disini siapa yang namanya aldi?" Katanya. Dia tampak menakutkan bagiku. Aldi mengangkat tangannya " saya kak yang namanya aldi" " oh jadi Lo yang namanya aldi yang kerempeng kayak gini" katanya. " Maaf yah kak kenapa kakak ngatain saya kayak gitu? Kayaknya saya ngak ada masalah deh sama kakak" lanjutnya

" Ada, Lo ngerebut cewek Gw" katanya. Aku sedikit kaget " maaf aku ngak pernah ngerebut cewek orang kok" katanya. " Jangan sok ngak tau lu muka lu tuh pera. Lu udh ngerebut mia dari Gw" kata kak Jeffry. Aku baru melihat mukanya saat itu karena dia sudah berbalik. Aku melihat aldi malah tertawa tapi tidak begitu lama mukanya langsung menyeramkan " Gw ngak ngerebut mia dari Lo kok dia nya aja yang kegatelan ke Gw" katanya. Tiba-tiba aku melihat aldi sudah ditonjok sama kak Jeffry. Aku tercengang tapi tak lama kemudian aku tersadar. Aku langsung pergi ke ruang guru dengan merangkak ke ruang guru agar tak terlihat mereka.

Aku memberi tahu pak Samsul dan dia langsung pergi ke sana tapi aku tidak ikut. Aku takut sama kakak kelas jadi aku memutuskan untuk pergi ke rumah. Aku menaiki angkot tapi aku turun di supermarket agak jauh dari perumahanku. Aku berniat membeli es krim. Yah aku memang sangat suka es krim rasa apa saja yang penting manis dan menyegarkan pikiranku. Aku membeli es krim feast. Ahhh rasanya enak banget.

Aku berjalan ke rumah tapi sewaktu aku melewati taman di perumahanku aku berhenti dan langsung duduk di ayunan. Aku mendengarkan musik sambil terus menikmati es krim di tanganku. Aku erus disana entah sudah berapa lama sampai akhirnya ada yang menarik handsetku. Aku melihatnya banyak lebam di mukanya tak bisa kubayangkan perkelahian antar dia dan kak Jeffry. " Hai bengong aja entar kesambet loh" katanya yang masih bisa tersenyum. Aku sih tak tau bisa tersenyum lagi atau tidak kalau sudah seperti dia. " Enak aja lo" kataku.

Lalu kami hanya terdiam dengan pikiran kami masing-masing. " It..u ngak diobatin?" Lanjutku " iya entar, sebenernya sih udah beli obatnya cuma ngak bisa sendiri" katanya. " Dasar manja, usah sini Gw yang obatin mana obatnya"Kataku lalu dia berjalan ke arah motornya dan mengambil obat di bagasi motor nya lalu saat dia didepanku langsung aku ambil obatnya " duduk" kataku.

Dia langsung duduk di ayunan sampingku. Aku langsung membuka kapas dan memberikan Betadine di atasnya lalu aku mengobati luka di wajahnya satu persatu aku seperti mengobati anak kecil saja. Dia terus melihatku hingga aku sudah mengobati lukanya dia membuatku kesal. Aku pencet aja lukanya dia meringis. " Sukurin makanya jangan ngeliatin Gw mulu" kataku. " Tega banget sih" katanya. Lalu hening.

Dia melangkah mengambil bunga disekitar situ dan memberikannya padaku "buat apa?" Tanyaku. " Buat Lo karena udah nolongin gw dari kakak kelas" katanya. Wajah ku syok aku tak mau ada yang tau bisa-bisa aku kena masalah. Sepertinya dia melihat mukaku yang seperti itu " tenang yang tau cuma Gw kok ngak ada yang tau lagi" lanjutnya.

Napasku langsung berhembus kencang mungkin karena saat dia mengatakannya aku menahan napasku." Mau pulang ngak entar keburu malam" katanya lagi. Aku hanya menggangguk dia mengantarku ke depan rumah dan dia pun pulang. Mungkin dia akan dimarahi sama orang tuanya.

Aldi's pov

Huh hari ini menyebalkan bagaimana bisa aku dituduh merebut cewek orang padahal ceweknya aja yang emang kegatelan. Dia selalu mengintili diriku sampai aku jengah melihatnya. Sampai aku harus mendapat surat peringatan 1 disekolah baruku. Tapi aku tersenyum geli saat aku mendengar bahwa malaikatku yang menyelamatkanku. Memang yah kalo jodoh ngak kemana. Batinku.

Aku melakukan motorku kearah rumah dan aku melihatnya sedang duduk di ayunan sambil  memegang bungkus es krim. Aku duduk di ayunan sampingnya tapi sepertinya dia tidak menyadari jadi aku melepaskan handsetnya. Dia seperti kaget melihatku." Hai bengong aja entar kesambet loh" kataku sambil tersenyum. " Enak aja lo" katanya.

Aku terdiam dengan pikiranku begitu juga dengan dia" It..u ngak diobatin?" Lanjutnya " iya entar, sebenernya sih udah beli obatnya cuma ngak bisa sendiri" kataku. Sebenernya bukan ngak bisa tapi maunya diobatin kamu" batinku. "Dasar manja, usah sini Gw yang obatin mana obatnya"Katanya lalu aku berjalan ke arah motor dan mengambil obat di bagasi motor lalu saat aku didepannya langsung dia ambil obatnya " duduk" katanya.

Aku langsung duduk di ayunan. Dia mengobati luka di wajahku satu persatu. Aku terus melihatnya hingga dia sudah mengobati lukaku. Dia memencet lukaku. Aku meringis. " Sukurin makanya jangan ngeliatin Gw mulu" katanya "gimana ngak diliatin kalo yang ngobatin cantik begini" batinku. " Tega banget sih" kataku.Lalu hening.

Aku melangkah mengambil bunga disekitar situ dan memberikannya "buat apa?" Tanyanya. " Buat Lo karena udah nolongin gw dari kakak kelas" kataku. Wajah nya syok seketika.  Aku melihat mukanya yang seperti itu " tenang yang tau cuma Gw kok ngak ada yang tau lagi" lanjutku.

Dia langsung mbuang napasnya kasar." Mau pulang ngak entar keburu malam" tanyaku. Dia menggangguk aku mengantarnya ke depan rumah dan dia pun pulang. " Kapan yah bisa sama dia terus?" Batinku. Aku pun nyengir kuda sambil menggelengkan kepalaku.

Haiii makasih yang udah liat jangan lupa votenya yah please😐😆😆😉

Gumao buat yang udah kasih vote and comment dan terima kasih buat yang sudah supports😁😁😂😂😂😘😘😍😍

Vote kalin itu berharga buat aku😝😝😝

kenanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang