Permintaan

6 0 0
                                    

Happy reading yah guys

Vote and comment please

--------------------------------------------------

" Gw mau nonton dulu temenin yah gw yang traktir"

" Ngak usah pulang aja yuk"

" Tidak "

~~~~~~~~~~~~ALDI~~~~~~~~~~

Akhirnya aku bisa membawanya walau dengan sedikit paksaan tapi ya sudahlah yang penting dia mau .

Aku sedang menonton dengannya. Film romantis karena aku yang minta dia mah biasa saja. Selalu menjawab dengan terserah. Aku tau dia mengalami sesuatu karena perubahan sikapnya.

Aku juga melihat perubahan sikap ibunya belakangan ini. Ibunya selalu bangun pagi dan pergi entah kemana. Setau ku mama lia adalah ibu rumah tangga dan juga selama ini papanya yang bekerja tapi aku hanya melihat beberapa kali ayahnya kembali.

Sepertinya ada pertengkaran keluarga. Dia juga tidak fokus sejak tadi.

Film selesai

"Udah kan sekarang pulang yuk?"

" Belum selesai. Aku masih mau disini."

" Mau ngapain lagi sih al? Ngak capek apa?"

" Ngak lah"

" Sekarang kita kemana kalo gitu?"

" Sekarang kita mainnnnn"

" Hah? Main?"

" Iya. Ayo"

Yah aku ingin membuat dia tersenyum walau karena hal kecil. Aku rasa bermain bersamanya di funworld bisa membuatnya tersenyum tulus.

" lia mau main apa?"

" Terserah"

" Baiklah ayo kita.main pump"

" elu main aja. Gw ngak bisa"

" ngak ada. Masa main sendiri. Ngak enak tau"

"Ayoooo"

"Gw punya games. Kalo gw yang menang gw bisa minta apapun dari lu dan sebaliknya gitu."

Dia tampak bingung memikirkannya.

" Oke. Tapi hanya sekali aja yah"

" baik"

" Biar aku yang memilih lagunya"

Sebenarnya aku sangat jago dalam bermain pump walau aku cowok. Dia tidak tau saja semua hal itu. Aku akan mengalahkanmu dan aku akan meminta sesuatu darimu.

Lima menit kemudian

"Aku menyerah" katanya.

" Hahhaha begitu saja kalah. Kaukan wanita masa tidak bisa mengalahkan cowok saat bermain pump?"

" Aku tidak biasa main ini"

" baiklah, berarti aku yang menang. Yeayyyy"

" mau apa memangnya?"

" aku akan memberitahukan dirimu disaat yang tepat dan disaat aku benar-benar menginginkan hal itu terjadi."

" Kalau begitu ngapain minta dari sekarang?"

" Terserah dong. Kan hak gw"

" baiklah terserah dirimu saja"

" Sudah mainnya atau mau main lagi?"

" Tidak"

"Oke kita turun ke bawah dan kita pulang"

Aku berjalan bersamanya.

Tiba-tiba....

kenanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang