Kenyataan Yang Sebenarnya

41 1 0
                                    

Typo bertebaran 😅😅😅

Hari ini aku ngantuk jadi aku tidur sampai akhirnya ibuku masuk dengan baju rapinya." Lia bangun jadi ngak ke mallnya sama mama?" Tanyanya. Aku  masih hanya mengangguk lalu ibuku pergi aku berjalan ke kamar mandi.

15 menit berlalu

Aku turun ke bawah hari ini aku memilih dress berwarna putih dengan kembang berwarna biru di pinggirnya. Aku bersama ibuku pergi ke taman anggrek. Aku merasa tertarik saat melihat baju Mickey dan mini mouse.


" Ma lia kesana bentar yah". Aku menghampiri baju itu tapi saat aku menarik bajunya ada yang menarik baju itu juga. Aku melihat siapa yang menariknya ternyata wanita yang seksi dan tidak terlalu tua kurasa saat melihat wajahnya. " Maaf silahkan ambil bajunya" kataku. Aku tak mau berbuat tidak sopan. " Makasih yah dik" katanya. Aku menggangguk tapi saat aku ingin pergi ada anak kecil yang berlarian dan memeluk kaki wanita itu.


Aku hanya tersenyum dia sangat manis. Aku terus melihat ibu dan anak itu walau dari jauh. Tapi saat aku ingin pergi aku terbelalak saat melihat AYAHKU disana dan tersenyum dia melihat wanita itu dan menggendong anak itu.

Rasanya perih sakit sungguh melihat orang yang dipercaya bahkan sangat diandalkan berbohong dan menipu semua orang. Air mataku hampir tak tertahankan jika aku tak ingat pada ibuku. " Lia ini bagus ngak?" Kata ibuku yang sudah ada di sampingku dengan membawa baju berwarna cyan dengan hati hati kecil. " Kamu kenapa nak?" Lanjutnya saat melihat mukaku.

Aku hanya melihat ke arah ayahku. Ibuku seakan mengerti apa yang terjadi dia langsung pergi ke tempat ayahku berdiri dengan wanita itu. Saat sudah dekat ayahku ibuku hanya diam dan aku hanya diam juga dibelakangnya. Ibuku menepuk pundak ayahku. Seketika wajah ayahku memucat. " Dia siapa mas?" Kata wanita itu. " Oh dia hanya rekan bisnis ku" kata ayahku

Sungguh aku tak menyangka ayahku akan melakukan hal seperti tadi. Aku langsung menarik ibuku menjauh dan kami pulang menggunakan taksi ibuku sudah menangis di sampingku. Aku terus memeluknya erat dan saat aku sampai dirumah ibuku masuk ke kamarnya dan menangis. Aku bisa mendengarnya dari luar kamar. Aku meninggalkan ibuku dikamar.

Aku naik dan mengunci pintu ku. Aku sudah menahan air mataku sejak tadi karena aku ingin membuat diriku terlihat tegar aku keluar kamar dan duduk dibalkon aku menangis menumpahkan semua air mataku yang ku tahan sedari tadi.

Kenapa harus begini? Kenapa? Bagaimana hal ini bisa terjadi? Aku sudah membanggakan ayahku dari dulu. Sungguh ini sangat menyakitkan. Dia itu Superman bagiku. Harus apa aku sekarang hal yang selalu ku banggakan seorang menjadi hal yang paling menyedihkan dan menjijikan bagiku. Apa tadi dia tidak mengakui ku? Didepan wanita itu sungguh menyebalkan. Dalam batinku.

Disisi lain

Aku baru saja selesai mandi dan aku memakai bajuku dan saat aku memegang gitar dan hendak ke balkon aku melihat lia sedang menangis aku duduk dibalkon ku  dan terus memandangnya sambil cengengesan. Mukanya sangat lucu walau saat menangis. Lalu dia menyadarinya jadi dia menghapus air matanya.

Mengapa harus ada dia disini? Batinku. Aku menghapus air mataku " ngapain lu liat-liat? Pake cengengesan lagi kayak orang gila" kataku. " Ngak papa emang gak boleh ketawa kan pengen ngehibur nih ceritanya biar nanti ngak hujan." Katanya. " Kok jadi nyambung ke hujan?" Lanjutku sungguh aku tak mengerti.

" Ada lah kalo bidadari nangis bisa datangin hujan" katanya. Aku sungguh ingin ketawa tapi aku tak bisa hatiku masih luka tak bisa di obati dengan hanya karena gurawan Seperti itu. Aku hanya diam sungguh aku tak ingin berbicara sama sekali dan sepertinya aldi juga bisa mengerti. Aku melihat ke langit tidak ada bintang dan bahkan bulan sedang tertutup kabut seperti tau isi hatiku terdalam.

" Kalo mau nangis, nangis aja lagi ngak usah ditahan hanya karena ada gw. Nanti kalo hujan Gw sewaiin pawang hujan" Katanya agar lia terhibur maksudnya.Aku pun hanya terdiam dan tanpa sadar aku sudah menangis lagi. Dia hanya melihatku dari balkon rumahnya. Biarlah dia melihatnya aku sudah tak perduli batinku.

Aku menangis tak tau malam sudah sangat gelap dan aku melihat aldi sudah menguap tapi menutupinya dengan tangannya. Aku menghapus air mataku " sudah aana tidur aku juga sudah mau tidur" tegasku. Aku pun masuk ke dalam tanpa melihat aldi. Aku meringkuk di atas kasurku berharap hal ini hanyalah mimpi belaka.

Sementara aldi juga masuk ke dalam dan langsung tiduran di ranjang . Tapi aku sempat berfikir kenapa dia menangis? Apa ada yang menyakitinya? Kenapa dia seperti itu? Aku berharap dia bisa kuat menghadapi itu semua. Dan Tuhan tolong jaga dia buat aku batinku.
Lalu aku tertidur.

Keesokkan harinya

Aldi pergi tapi dia melihat masih ada mobil mamanya lia didepan rumah dan dia memberikan bunga untuk lia agar lia tidak bersedih lagi jadi dia pergi lebih pagi ke sekolah tapi mampir dulu ketoko bunga. Sesampainya di toko bunga " mbak mawar putih yah satu" kataku ke mbak toko disana. " Baik mas" katanya lalu dia membungkus nya dengan cantik karena memang aku yang memesannya langsung.

Aldi langsung ke sekolah saat dia mencari lia ternyata lia masih belum datang dan saat dia melihat jam arlojinya 3 menit lagi bel masuk. "Pasti lia telat" batinku. Aku menunggunya sudah 10 menit semenjak bel masuk. Aku bermaksud bergegas pergi baru aku melangkah dan

Tedeng Tedeng

Pak Johan sudah di ambang kelas jadi aku menahan diriku agar tidak pergi "sial " batinku.

Sementara itu dirumah...

Haiii mulai sekarang aku jadiin cerita ini jadi satu pandangan.

Tolong kasih tau aku yang bagus yang mana yang sebelum atau yang ini??😒😉😉

Hehehehe makasih yah yang udah liat. Aku masih butuh vote kalian nih.😆😆😅😆😣

Aku terus berharap loh 😖😖😖

kenanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang