Dua jam yang lalu gadis itu begitu cerewet mengomentari tayangan televisi sambil terus mengisi mulutnya dengan gulungan besar pasta, tapi sekarang, bahkan masih dengan rambut yang diikat dia sudah terlelap bersama dominasi kantuk akibat kenyang pun lelah.
Namjoon tersenyum bangga kala menata dengan baik posisi berbaring putri tidur itu, melepas ikat rambut, membaringkannya dengan diapit guling putih, juga menyelimuti sampai setengah tubuhnya. Putri Aurora, telah memulai mimpinya.
Selesai dengan itu Namjoon kembali ke luar kamar, sedikit membereskan kekacauan ulahnya dan si tamu. Remahan biskuit sampai bungkus makanan ringan, dan televisi yang belum dimatikan.
"JOON!!!" pekikan nyaring dari interkom abnormal karya Taehyung featuring Jungkook mengangetkan Namjoon yang baru saja kembali dari dapur. Suara si berisik belahan jiwa Kim Taehyung, Jung Hoseok.
"Pelan____"
"Lama sekali." Yoongi adalah manusia pertama yang menerobos masuk, tanpa permisi. Bahkan dia masuk dengan gerakan brutal sampai membentur bahunya sendiri dengan Namjoon, mengejar kamar mandi.
"Hai, hyung." Jungkook menyusul bersama Taehyung dan Jimin, berjejer menunggu antrian masuk lalu melupakan tata krama bertamu dengan langsung menghambur pada sofa.
"Long time no see, bro." Sok Inggris sekali, Hoseok langsung saja menyusul trio termuda tanpa menghiraukan Namjoon yang masih beku di ambang pintu.
Long time no see? Konyol, baru kemarin malam meraka bertemu dan, ya ampun. Hoseok butuh belajar lagi.
Hampir saja ia menutup daun utama itu saat genggaman longgar pada sisi pintu menyadarkannya akan kehadiran tamu lain.
"Kau melupakanku," desis kesal pemilik kuku bercat merah menyala itu. Uhm, kalau tidak salah terka itu adalah ulasan baru, karena kemarin kuku panjangnya dicat abu-abu.
----
Seperti biasa, akan sangat ribut jika sekumpulan pemuda itu berkumpul. Volume televisi, gelegar tawa, sampai segala jenis umpatan yang berasal entah darimana. Belum lagi dengan rentetan bel apartemen dari para pengantar delivery yang datang silih berganti.
Namjoon hanya tersenyum menanggapi mereka. Sudah biasa menjadi giliran saat apartemennya akan berubah seolah kapal pecah jika perkumpulan itu datang. Toh itu adil, kok. Ia juga akan melakukan hal yang sama jika berada posisi tamu seperti mereka yang kini tengah asik mengobrolkan entah apa.
"Hyung, siapa yang baru kembali dari Inggris?" Jimin membantu karib kelewat sabarnya itu membawakan tumpukan gelas plastik dan minuman soda. Dagu runcingnya menunjuk paper bag di nakas sebelah televisi.
"Ayah Soo___ ya ampun! Hei, jangan berisik Sooyeon sedang istirahat." Namjoon menyerahkan botol besar minuman soda itu pada Yoongi yang sibuk dengan ponselnya, kemudian berlari kecil ke arah pintu kamar yang memang sengaja tak ditutup rapat.
Namjoon bernapas lega, kebiasaan tidur Sooyeon yang fleksibel akan keadaan jadi sedikit menguntungkan. Gadis itu masih pulas, hanya berubah posisi menjadi meringkuk ke arah Namjoon kini berdiri. Praktis, pemuda Illsan itu bergerak mendekat, membenarkan posisi selimut disusul sibakan hati-hati pada surai yang menutupi sebagian wajahnya.
"Sleep well, princess."
Dan tanpa sepengetahuan Namjoon, sepasang mata kini tengah berkila demi pertahanan dirinya.
_______________________
Chapter 12,
xoxo.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Love Song (ON HOLD)
FanfictionInginku adalah agar semuanya tak berubah. Akan dan selalu sama. Karena sungguh, perubahan membuatku canggung bahkan untuk sekedar bernapas saja. -knj-