Satu persatu koper dimasukkan dan ditata agar memenuhi ruang bagasi dengan baik. Beberapa kali juga Chanyeol memastikan kalau barang bawaan mereka tidak tertinggal satupun.
"Yakin tidak ada yang tertinggal?" tanya Chanyeol pada adiknya yang hendak membuka pintu mobil. Sooyeon hanya mengangguk. "Surat rekomendasi doktermu?" Chanyeol menutup pintu bagasi dan menyusul adiknya.
"Sudah, dia pertama kali kusiapkan," Sooyeon meyakinkan karena sedari tadi Chanyeol terus menanyakan kelengkapan bawaan mereka.
"Ok, ini yang terakhir, yakin tidak ada yang tertinggal?" sekali lagi si kakak memastikan dan Sooyeon hanya mengangguk sebagai jawaban.
Ada, ada yang tertinggal, kak. Tapi sudah bukan milikku, jadi tak apa.
______________
"Namjoon tidak menjawab?" Yoongi menyikut Jungkook yang sibuk dengan gawainya. Mencoba menghubungi Namjoon, tersambung namun tak dijawab sama sekali.
"Tersambung, aku yakin ponselnya berdering tapi dia tidak menjawab panggilanku," Jungkook berjalan kesana kemari, "hyung, kau tidak berniat membantuku?" amuknya pada Taehyung dan Jimin yang hanya berdiri diam bersandar pada tiang perantaran bandara.
"Kau sedang menelponnya, kalau aku menelepon juga apa kau pikir akan berhasil? Jimin juga sedang menghubungi Jin hyung," Taehyung sewot.
"Mereka kenapa harus berangkat dihari yang sama, sih? Jin hyung bukannya bakal ke Amerika? Kenapa dia mau ke London?" Taehyung lagi-lagi protes karena harus diboyong tiba-tiba atas panggilan mendadak Seokjin. Si tertua itu ternyata diberi waktu berlibur oleh orang tuanya ke London dan berangkat dihari yang sama dengan keberangkatan Sooyeon ke Jerman.
Yoongi yang kini berjongkok dibuat tergelak oleh keluhan Taehyung, "heh, anak kecil, kau mana tahu konsep orang kaya, mereka bisa pergi kesana kemari sesuka hati mereka, memangnya kita ini? Jalan-jalan ke Jeju dengan budget setengah Sultan saja harus menunggu beberapa lagu tembus tender dulu?"
Jimin yang mendengar itu terbahak-bahak. Studio yang digilai Yoongi itu memang menjadi ladang mata pencaharian mereka diwaktu senggang. Yoongi yang notabene memang memusatkan diri pada jurusan musik menerima bantuan kawan-kawannya yang amatir itu dalam mengelola studio mainannya. Mereka kadang membuat beberapa lagu yang jika beruntung akan bersarang di studio yang lebih serius. Atau hanya sekedar menambah jejeran liat dari mixtape cita-cita mereka yang akan dirilis secara indie. Begitu-begitu Yoongi cukup dikenal karena memang dia terlalu mumpuni untuk ukuran mahasiswa musik.
"Setengah menasehati, setengah mengeluh juga, hyung ayo sering-sering main kekuil, kau butuh banyak berdoa," Jimin tergelak lagi.
"Jimin?" Panggilan Chanyeol mengalihkan fokus keempat pemuda yang terlantar itu.
"Oh, Chanyeol hyung?"
"Kalian mengantar Sooyeon?" menyalami keempatnya, Chanyeol terlihat mencari-cari keberadaan seseorang.
"Ya, sekalian Jin hyung, dia tiba-tiba berlibur ke London, mereka sedang dlal perjalanan," Yoongi yang menjawab dan seolah memberi klu keberadaan Namjoon, tahu kalau Chanyeol mempertanyakan eksistensi si jangkung itu diantara mereka.
Sooyeon yang sedang dikerumuni Taehyung, Jimin, dan Jungkook terlihat sendu. Cukup tahu diri akan hilangnya sosok itu dihari keberangkatannya.
Masih terbayang dalam benaknya malam dimana saran terkonyol itu ia ajukan pada Kim Namjoon.
_____________________
"Tanyakan apapun yang ingin kau tanyakan padaku, Yeon," jeda yang tercipta meremukkan hati si dara, Namjoon begitu mengenal dirinya. "Aku tidak yakin untuk mengatakan apapun, kau tau aku dengan baik."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Love Song (ON HOLD)
FanfictionInginku adalah agar semuanya tak berubah. Akan dan selalu sama. Karena sungguh, perubahan membuatku canggung bahkan untuk sekedar bernapas saja. -knj-