27. Terungkap

2.8K 121 2
                                    

Dulu kita pernah sedekat nadi.
Tapi kini kita sejauh matahari

••••

Abyan memutar kilas balik saat ia membentak Niki, pertemuan pertama mereka hari ini yang harus diawali saat Abyan jatuh, saat Abyan lemah, untuk berjalan saja ia tidak bisa.

Kesal, marah, jengkel.

Menurutnya bukan salah Niki jika ia lemah, bukan salah Niki juga ia kecelakaan dan mengalami patah tulang. Ini semua salahnya yang terlalu terburu-buru, meski harus di akui bahwa alasan ia berlari adalah Niki.

Tapi tetap saja ia benar-benar menyesal. Abyan benar-benar merutuki dirinya sendiri. Kenapa ia begitu ceroboh dan membentak Niki sekencang itu. Ini adalah pertama kalinya-eh maksudnya mungkin kali kedua Abyan membentak Niki. Karena yang pertama adalah saat perayaan jadian Abyan dan Febi.

Karena penyesalan selalu datang belakangan.

Kini Abyan sangat menyesal atas tindakan yang dilakukannya. Melihat Niki bersedih mungkin adalah keinginan terakhirnya sebelum ia meninggal. Hatinya sakit. Bagaikan ada tangan-tangan tak terlihat yang mencubit.

Entah kenapa Abyan kini jadi lebih emosional dan kekanakan. Sering marah, dan tak terkendali. Dan tolong jangan salahkan Abyan jika ia berfikir mungkin gue udah kerasukam iblis neraka atau semacamnya.

Abyan hari ini sudah diperbolehkan pulang, dan besok mungkin ia akan sekolah. Tapi bagaimana dengan Niki. Kapan Niki akan keluar dari rumah sakit? Dan apa yang akan Abyan katakan saat bertemu Niki nanti?

"Hai Be!!" seruan cuara cempreng wanita yang datang tiba-tiba membuat Abyan sontak melihat ke arah sumber suara. "aku hari ini bawa kue. Liat deh.. Cantik kan aku yang bikin sendiri loh... Spesial buat kamu doank" bukankah tanpa ada deskripsi kalian sudah dapat mengetahui itu siapa?

"makasih ya Feb"

"kamu kenapa? Kok cemberut gitu? Kamu gak suka cakenya ya?"

"bukan gitu"

"trus kenapa? Kamu sakit? Ka.. Kaki kamu sakit lagi?" entah ini real atau acting tapi yang jelas Febi sangat pandai mengemukakan ekpresinya.

"enggak kok. Aku gak papa. Cuman aku lagi kepikiran Niki aja"

Raut wajah Febi langsung berubah 180° "emang kenapa sama dia?" tanya Febi ketus.

"tadi aku gak sengaja bentak-betak dia. Aku... Aku nyesel banget" nada Abyan penuh dengan kesedihan, bagaikan saat melihat adegan guru jiraiya meninggal. "a... Aku.. "

"bukannya emang harusnya gitu? Apa kamu lupa kamu bisa terbaring disini karena siapa? Apa kamu lupa kalo dia udah nyepelin kamu? Kamu lupa kalo.. Kalo kamu udah gak dianggap temen sama dia. Dia udah nutupin rahasia besar dari kamu"

"tapi Niki pasti punya alasan-"

"-alasan apapun gak akan bisa bikin seorang sahabat nutupin hal sebesar itu sendirian. Dimana-mana sahabat itu selalu tau keburukan dan kejelekan masing-masing, kesukaan dan ketidaksukaana masing-masing. Satu-satunya alasan dia gak mau cerita sama kamu adalah... Dia gak percaya kamu"

"jadi sekarang aku harus gimana? Apa yang harus aku lakuin sekarang? Sikap aku ke Niki harus gimana?"

"jauhi dia"

One Life [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang