Ceritakan pada mereka bahwa aku yang menyakitimu dan kamu yang meninggalkan ku
••••
Setelah mendapat kabar tantang sakitnya Alan. Niki langsung melesat menuju rumah sakit tempat mereka semua-Sandi, Wawan, Fikri, Reza-berkumpul dan menjaganya.
Betapa mirisnya hati Niki saat melihat Alan yang begitu lemah tak berdaya dikasur dengan selang infus menempel disana. Sangat bertolak belakang jika mengingat sikapnya yang selalu nyeleneh. Baru juga Niki sembuh. Kini kenapa Alan juga ikut tumbang?
"dia kenapa?" tanya Niki
"kata dokter tadi sih cuman deman biasa dan kecapean. Jadi wajar sih dari tadi pagi Alan udah pucat, pas sampe base camp dia langsung ngelekar dan gak bisa dibangunin" jawab Wawan
"base camp? Kenapa base camp? Kenapa dia gak di rumahnya? Ngapain ke base camp?"
"hayoh lo wan keceplosan kan lo" timpah Reza -sok menakutkan.
"keceplosan? Sebenarnya ada apa sih ini?" tanya Niki tambah bingung.
"udah telanjur terusin aja bro"
"aishh. Yaudah deh.. Jadi gini Ki, Alan udah gak tinggal di rumah papaanya lagi. Dia tidur di base camp. Mungkin udah hampir sebulan" kata Sandi mulai bersuara.
"sebulan?!"
•One Life•
"iya selamat pagi. Ada apa ya? Tumben kamu nelfon om? Kangen ya?? Wkwkwk"
Agus yang tengah menemani Abyan periksa rutin tiba-tiba saja mendapat telepon dari Niki. Sambil menunjuk arah pintu keluar ia berusaha memberitahu pada Abyan kemana ia akan pergi.
Untungnya Abyan peka dan menganggukan kepala sebagai izin perginya sang papa.
"hehe om bisa aja. Ehemm.. Om sekarang lagi sibuk gak?" tanya orang di sebrang telepon sana.
"om lagi dirumah sakit nih. Nganterin Abyan check up"
"oh.. Gitu ya.. Emm gimana ngomongnya ya.. Aku bingung nih.. Hehe" nada yang Niki ucapkan kini terasa gugup. Bahkan walau tak bicara bertatap muka Agus yakin bahwa Niki sedang menggaruk tengguknya yang tak gatal, atau sekedar menggaruk hidungnya. Agar mengurangi rasa gelisahnya.
"kamu kenapa? Kamu pasti mau minta bantuan kan? Ayo bilang aja sama Om, Om pasti bantu deh" kata-kata tulus itu Agus ucapkan agar menghilangkana sedikit rasa gugup Niki.
"om bisa gak ke sini sekarang?"
"sini mana maksud kamu? Kamu emang ada dimana?" sebelum melanjutkan ucapannya Agus sempat melihat sekilas arlojinya "kalo emang penting dan sebentar om masih bisa sih"
"yup.. Gak lama kok. Om bisa kesini gak? Alan dirawat"
"Alan?! Kamu ngomong apa Ki? Alan kenapa?!"
"Alan cuman demam bisa kok om jangan khawatir. Kata dokter dia terlalu kelelahan, ini juga mungkin salah aku karena waktu aku opname dia selalu jagain aku. Aku minta maaf ya om"
"terus gimana keadaanya sekarang?"
"udah baikan sih.. Tapi..?"
"tapi kenapa?" jawaban Niki yang selalu terkesan menggantung membuat Agus jadi gereget sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
One Life [Completed]
Fiksi RemajaTakdir? Ialah hal tak terelakan yang datang dari sang pencipta. Hidup? Tak selalu manis Seperti kopi, kadang yang sedikit pahit itu lebih terasa mantap. Waktu? Yang kutau hanya ada hari kemarin yang tak bisa di ubah. Esok yang tak bisa diduga. D...