33. Orang Ketiga

2.5K 118 16
                                    

Mencintai seseorang yang tidak akan pernah jadi milikmu selamanya.
Apa itu salah?

•••

Brak..

Niki menutup pintu keras. Fikirannya masih tabu untuk mencerna apa yang baru saja terjadi. Apa yang baru saja ia lakukan bagaikan mimpi di siang bolong, tak pernah sekali 'pun Niki akan membayangkan ia akan melakukan hal 'itu.

Bibir Alan terasa bagitu dingin dan kenyal, meskipun Alan hanya mengecup singkat di pipi tapi tetap saja Niki gelagapan.

Niki menggelengkan kepala kencang sambil menangkup kedua pipinya yang mulai memerah "kenapa gue jadi mesum"

"Kiki?"

Suara berat itu menginteruksi memanggil namanya, sangking kagetnya ia bahkan kepalanya pun sampai terantuk pintu yang masih menjadi sandarannya.

"ya.. " jawab Niki sambil mengusap belakang kepalanya, tidak sakit sih.. Tapi ya, lumayan lah.

"kamu kenapa? Kaget banget liat Ayah? Ayah nyeremin ya?" tanya Aldi terheran dengan anak semata wayangnya itu sambil sesekali menyesap kopi yang baru saja diseduhnya.

"en.. Eng.. Enggak papa kok yah. Aku kaget aja hehe" kilah Niki gelagapan.

Sikapnya yang tak tenang itu makin membuat Aldi makin penasaran "yakin?" tanya Aldi memastikan "Udah minum obat?"

"obat?" ucap Niki membeo "ahh iya.. Aku belum minum obat... Ekhem.. Emm aku kekamar dulu ya yah" pamit Niki seraya menunduk saat bersampingan dengan ayahnya.

"Kiki?" panggil Aldi saat anaknya itu sudah akan naik tangga menuju kamarnya di lantai dua. "jaga kesehatan kamu ya.. Jangan telat minum obat lagi. Muka kamu sampe merah gitu"

Niki lagi-lagi menangkup wajahnya, Niki bersyukur. Sepertinya ayahnya tidak tahu alasan kenapa wajahnya memerah tanpa permisi ini.

Sebelum melanjutkan perjalanan Niki menganggukkan kepala. Entah kenapa malam ini papanya terlihat tampan walau menggenakan baju santai seperti biasa.

Apa ini pengaruh dari kopi yang disesapnya itu? "Ayah.. " panggil Niki ke Aldi yang masih berdiri di tempatnya.

"ayah ganteng deh malem ini.. "

Dengan sedikit mengerutkan alis Aldi terheran, tepi sedetik kemudian ia tersenyum mengejek pada Niki "iya donk.. Kamu baru sadar ya.. Punya Ayah setampan cristian ronaldo"

"kemudaan kalo Cr mah. Ayah itu lebih mirip Robert downey, makin tua makin ganteng dan kharismatik"

"haha kamu bisa aja"

"asikk uang jajan nambah donk. Hahaha"

Meskipun obrolah receh ini terjadi tanpa sengaja, tapi entah kenapa Niki sangat gembira kelewat batas. Padahal mereka sering mengobrol, bahkan dengan jarak yang lebih dekat dibanding ini. Niki didekat tangga sedangkan papanya ada di tengah ruangan.

Obrolah receh ini bahkan membuatnya lupa bahwa barusan ia hampir saja gagal jantung karena ulah Alan. "apa karena jaraknya jauh ya? Jadi terasa lebih spesial" batin Niki.

•One Life•

Pagi yang cerah untuk memulai hari senin ini. Bahkan membuat serentetan siswa/siswi mengumpat akan teriknya matahari. Rasanya seperti dapat hukuman, tetapi dilaksanakan secara berjamaah.

Harus diakui bahwa upacara pengibaran bendera merupakan sesuatu yang wajib dilakukan anak sekolah. Dengan tujuan utama menghormati pahlawan yang telah gugur dimasa lampau, selain itu upacara adalah waktu yang tepat untuk melakukan pembenahan diri tentang apa yang telah dilakukan seminggu lalu dan apa yang akan dilakukan seminggu kedepan.

One Life [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang