39. Sarangheo

2.7K 101 7
                                    

You must life
For now, tomorrow and after one thousand years again

•One Life•

Sebenarnya tak ada yang berbeda hari ini dengan hari biasanya. Tapi entah kenapa Alan sangat bahagia melihat gadis di hadapannya ini. Ah.. Sepertinya Alan memang selalu bahagia jika di dekatnya.

Yup.. Siapa lagi jika bukan Niki. Alan terus memperhatikan Niki yang tengah memakan buah seraya menonton drama korea kesukaannya. Dari mulai mengangkat garpu, menusukan buah dari piring hingga buah itu sampai di mulut kecil Niki. Sepertinya sudah menjadi rutinitas bagi Alan untuk terus kemari. Bagai ada magnet yang menariknya.

"Alan" panggil Niki lembut.

Yang di balas dengan gumaman dan senyuman tipis oleh Alan "hmm"

"lo abis pulang sekolah langsung kesini ya? Gak balik dulu? Nanti bokap lo nyariin gimana?"

"gue udah izin, lagian kan udah biasa gue ke sini kalo abis pulang sekolah"

Hening..

Untuk sesaat mereka berdua hening, hanya suara dari laptop Niki yang terdengar.

"Alan.. "

"hmm"

"kalo lo mau bilang aja.. Jangan merhatiin terus, kan gue gk enak" tentu saja posisi duduk Alan yang menopang dagu di pinggiran kasur Niki membuatnya terlihat seperti orang mupeng. Dan lagi, meskipun Niki berusaha mengabaikan tetap saja risih jika terus di perhatikan.

"pfttt, hahaha" Alan terbahak saat mendengar kalimat itu terlontar, rasanya ia seperti sedang memalak anak kecil yang asik makan permen.

"dih sompret malah ketawa. Apa lucunya kali"

"hadeh, Niki. Iya deh sorry. Tapi makasih gue gak mau buahnya" jawab Alan "gue maunya lo"

"Hah?" Niki menunjukkan ekspresi bingung saat ia tak bisa menangkap kata terakhir Alan karena terlampau kecil untuk di dengarnya.

"hah?"

"apa? "

"apanya?"

"tadi terakhir lo bilang apa"

"ah... ng - ng - nggak kok.. Bukan apa-apa, gue ngomong sendiri, gk penting hehe"

"jangan jangan.. "

"a.. Apa?" tanya Alan gelagapan. Harus diakui jika Alan sangat menyukai Niki tetapi tetap saja ia masih gengsi untuk mengungkapkannya. Padahal sudah jelas-jelas Niki juga menyukainya. Dasar Lelaki.

"kya.." Niki berteriak seraya menutup wajahnya dengan kedua tangannya

"apa kenapa ada apa? Lo denger apa? " tanya Alan ikut gelagapan.

"muka gue pasti aneh ya?"

"hah?" Alan lega sekaligus bingung. Ia merasa wajah Niki sama saja dengan hari biasanya.

"hah heh.. Hah heh..  Doang ni orang. Gak ada kata lain apa? Gk kreatif amat deh"

"ya lagi.. Apanya yg aneh coba?"

"Please deh jangan sok polos. Muka gue pasti aneh kan"

"please deh Niki Agustin Wiratama ada apa dengan dirimu? aneh apanya coba? Perasaan biasa aja "

"ini tuh bencana Al. Muka gue pasti kusam banget, gw belom cuci muka seharian ini. Pori-pori gue kliatan banget ya, gue gak pake pelembab ya ampun komedo gw."

One Life [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang