Mustahil selama hidup didunia kamu selalu senang, pasti ada kalanya kamu merasa sedih.
Karena kita punya alasan untuk sedih dan senang dengan cara yang berbeda****
Lisa memarkirkan mobilnya tepat di depan rumah Niki yang keadaannya sudah seperti rumah hantu. Lengkap karena tidak adanya cahaya satu pun kecuali lampu tetangga dan bulan purnama.
Angin malam yang dingin seolah menyambut keluarnya Niki dari mobil, membuat rambut baru hitam kecoklatan curly hasil nyalon barusan sedikit beterbangan.
"tuh kan! Lampu rumah belum nyala, jadi kaya rumah hantu tau gak rumah tercinta gue"
"sejak kapan lo berguru jadi lebay alay kaya Lisa?" cetus Gea keheranan.
"heh lo kalo ngomong ya... Suka bener" Lisa menyaut tak berapa lama kemudian dari arah kemudi.
Niki tak memperdulikan percakapan kacangan dari kedua sahabatnya itu. Ia segera memasuki kawasan rumah bergaya minimalis nan asri itu.
Suasananya benar-benar sepi dan pengap. Niki meraba dinding tembok mencari saklar. Tapi naas ia tak menemukannya juga, sampai akhirnya ia ingin mengambil smartphone untuk mencahayaan sedikit tapi sebelum itu terjadi—
"surprise!!!!"
Lampu mendadak menyala dan menampilkan sosok-sosok yang begitu dicintainya.
Niki benar-benar terkejut, matanya melebar dan mulutnya menganga tak percaya dengan semua ini. Jika saja ia memiliki riwayat penyakit jantung. Niki yakin pasti sudah kejang sekarang.
"happy birtday to you.. Happy bithday to you.. Happy bithday.. Happy birthday Kiki.. "
Mereka semua disini.
Ayah yang tadinya masih sibuk perjalanan bisnis, Om Agus yang jadwal meetingnya ngalahin presiden, Abyan yang harusnya latihan tenis dan sedari siang tadi mendiamkannya, musuh bebuyutanya Febi juga hadir dan tunggu, sejak kapan Lisa dan Gea sudah nangkring di sana? Padahal tadi mereka masih debat di gerbang.Dilihatnya ekspresi wajah orang-orang itu. Mereka semua tampak berseri-seri terlebih Ayahnya yang sudah beediri di samping kue bertingkat tiga yang begitu cantik dengan warna putih, merah muda, dan ungu yang mendominasi.
Tanpa terasa cairan bening menetes disana, disudut mata beriris biru shapire itu.
Niki menagis bahagia dengan semua ini."ayo tiup lilinya sayang" Kata Aldi lembut.
•One life•
Sudah lewat tiga jam lamanya Alan kabur dari rumah Niki dan duduk sendirian di bangku taman.
Ia bahkan tidak tahu apakah surprise party-nya berjalan sesuai rencana atau tidak.
Alan berusaha bersikap biasa saja waktu orang-orang hilir mudik memperhatikannya yang tengah duduk sendiri dengan boneka beruang yang ukurannya bahkan hampir sama dengannya. Padahal dalam hatinya ingin sekali ia mencolok bola mata setiap orang yang memandangannya dengan tatapan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Life [Completed]
Novela JuvenilTakdir? Ialah hal tak terelakan yang datang dari sang pencipta. Hidup? Tak selalu manis Seperti kopi, kadang yang sedikit pahit itu lebih terasa mantap. Waktu? Yang kutau hanya ada hari kemarin yang tak bisa di ubah. Esok yang tak bisa diduga. D...