31. Susu Coklat & Kue Brownis

2.6K 126 0
                                    

Penyesalanmu akan lebih terasa saat nanti aku lebih bahagia tanpa kehadiranmu.

•••

Niki baru saja selasai berpakaian. Hari ini ia mengenakan dress merah menyala.

Rambutnya ia gerai dengan tambahan badana yang senada dengan pakaiannya.

Hari ini adalah weekend dan Niki berencana akan mengunjungi Alan. Waktu itu dokter padahal bilang bahwa Alan bisa saja sembuh dalan sehari atau dua hari. Tapi nyatanya ini adalah hari ketiga Alan di rumah sakit dan belum ada kabar akan pulang kapan.

Setelah sekiranya mengoles bedak tipis juga lip balm Niki segera berangkat dengan taksi yang memang sudah dipesannya secara online.

Papanya sedang tidak di rumah karena sibuk dikantor. Itulah sebabnya Niki tak akan berpamitan, karena pada siapa Niki akan berpamitan jika rumah saja kosong?

Dulu sih memang ada bik ijah yang merawat rumah. Tapi sudah lama juga ia resign dan papa Niki tak menyewa asisten rumah tangan lagi. Dengan alasan mereka berdua bisa berkemas bersama, dan itu akan memperkuat ikatan kekeluargaan yang terjain di antara mereka.

Tak terasa Niki sudah sampai di koridor rumah sakit, tangan kanannya sibuk dengan buket bunga dan tangan kirinya juga sibuk dengan serentetan kantong plastik putih belanjaan. Niki memang sampat mampir ke toko bunga juga ke supermarket terdekat.

Dengan sedikit kesulitan Niki memutar kenop pintu dan mendorongnya dengan kaki.

"hai!! selamat pagi... Niki yang cantik hari ini- ALAN!!"

•One Life•

Abyan menatap miris pada tubuh Febi yang tergeletak tak berdaya dangan infus ditangannya.

Matanya terpejam, kulitnya memucat, dan Abyan tak dapat berbuat apa-apa. Setelah mengetahui kabar dari Bundanya Febi yang bernama Dinda. Abyan langsung bergegas pergi kesini.

Bunda Dinda begitu baik, walaupun ia bukan ibu kandung dari Febi. Kenyataan ini baru saja ia ketahui beberapa menit yang lalu setelah Dinda yang bercerita sendiri. Ini begitu mengejutkan, ternyata ia masih benar-benar belum tahu apa-apa tentang kekasihnya itu.

Mengenai kadaan Febi sendiri Bunda Dinda bilang bahwa Febi hanya stress berat karena tidak dapat ikut olimpiade renang yang akan dilakukan bulan depan. Dengan Alasan bahwa Febi kurang cukup umur. Padahal disana akan ada perenang idola Febi yang Abyan sendiri tidak tahu namanya.

Abyan kini bingung. Sebenarnya hal apa yang telah ia lakukan bersama Febi? Kenapa Abyan seperti bukan siapa-siapa disini? Ia seperti hanya seonggok daging bernyawa dengan status 'pacar Febi'

Ia tidak tahu hobinya apa? Makanan kesukaannya apa? Makanan yang ia benci apa? Benda kesukaannya apa? Yang mereka selalu bahas saat bertemu hanyalah Anime dan manga. Mereka bahkan jarang bercerita tentang pribadi masing-masing.

Jadi, apa gunanya kekasih jika diantara mereka begitu banyak rahasia dan ketidakterbukaan?

"huffftt.. " Abyan menghela nafas berat seraya bersikedap. Terlalu pusing memikirkan satus apa yang sebenarnya mereka jalani.

"kok lo ... Sembuh... "

"...donk... Hebat"

One Life [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang