Prolog

12.3K 793 12
                                    

Perlahan-lahan air hujan menghapus air mata seorang yeoja manis. Ia menangis dalam hujan. Usianya baru menginjak 16 tahun dan ia sudah merasakan patah hati karena dicampakkan oleh mantan pacarnya.

Ia dengan cepat menghapus sisa-sisa air matanya. Mengapa ia harus menangisi seorang namja yang berselingkuh dan bercumbu dengan yeoja lain dihadapannya.

Ia melangkah ke sebuah bangunan yang dipenuhi warna-warni disetiap dindingnya. Membuka pintu itu perlahan-lahan. Ini masih sore, ia tak ingin mengganggu aktivitas di sana. Seorang wanita paruh baya melihatnya dan segera menemui yeoja manis itu.

"Kim Seokjin? Kau lupa membawa payungmu lagi?"

Yeoja manis bernama Seokjin itu mengangguk karena tidak ingin membuat orang lain khawatir padanya. Wanita paruh baya itu mengelus surai rambut Seokjin dengan lembut.

"Ganti baju. Nanti ceritakan masalahmu padaku, Jin. Aku tau kau mempunyai masalah saat ini"

Seokjin tersenyum. Ia mengingat setiap kasih sayang ibunya dulu sewaktu ibunya belum meninggalkannya di dunia.

"Terima Kasih, Nyonya Kang"

Seokjin berjalan menuju asrama yang berada di halaman belakang gedung itu. Ia melihat tulisan 'Asrama Panti Asuhan' yang berada di papan depan itu berubah warna. Sepertinya, Nyonya Kang telah mengecatnya sewaktu ia sekolah.

Selesai ganti baju dan mengeringkan pakaian, Seokjin segera menuju panti asuhan untuk membantu Nyonya Kang mengurus anak-anak yatim piatu dan penitipan anak.

Seokjin melihat semua anak bahagia disana. Woozi, Hoshi, Vernon, Mark, Jaebum, Bambam, Sungjae, Peniel, Woohyun, dan lainnya terlihat bahagia. Ia tersenyum pelan dan menuju kursi dekat jendela untuk menikmati suara hujan.

"Noona. Cangat cantik. Ini bunga untuk Noona"

2 anak kembar kira-kira berusia 3 tahun itu mendekati Seokjin sembari memberikan masing-masing setangkai bunga mawar palsu.

Seokjin yang menyadari kehadiran dua anak itu segera menerima bunga dari keduanya. Ia tidak pernah melihat dua anak kecil itu sebelumnya.

"Kalian baru disini? Siapa nama kalian?"

Seokjin segera berdiri dan berjongkok untuk menyesuaikan tinggi badannya dengan kedua anak itu.

"Tae"

"Chim"

Seokjin meraih kedua tangan mungil itu dan tersenyum ke arah keduanya. "Namaku Kim Seokjin"

"Jinnie noona, kenapa cedih?" Balita bernama Taehyung sambil memeluk Seokjin sedih.

"Mwo? Aku tidak sedih"

"Jinnie noona hampil menangis" seru Jimin menambah-nambahi.

"Hanya kelilipan. Kalian menghiburku, eoh?"

Jimin dan Taehyung mengangguk.

"Coon-cci biyang, kita halus menghibul olang yg cedih" ucap keduanya bersamaan.

"Joon-ssi?"

"Dia paman kedua anak itu. Orang tuanya meninggalkannya pada pamannya. Pamannya adalah pekerja keras, jadi jika pagi ia akan dititipkan di sini. Ah... kau mau jadi babysister mereka? Namjoon-ssi bilang bahwa ia butuh babysister karena ia tidak sanggup mengurus kedua keponakannya ini sendirian"  ucap Nyonya Kang tiba-tiba.

"Sendirian?"

"Iya. Kupikir ada baiknya kau menyibukkan diri agar tidak sedih karena terlarut pada masalahmu"

Nyonya Kang benar. Ia harus menyibukkan diri agar tidak terlarut menangisi namja brengsek itu. Selain itu, bukankah ia butuh uang untuk biaya sekolahnya. Jadi, ia tidak perlu menyusahkan Nyonya Kang lagi.

"Kau mau Seokjin?"

Seokjin mengangguk. Ia harus berusaha melupakan semua yang telah terjadi. Nyonya Kang tersenyum dan mengelus surai rambut Seokjin.

"Aku yakin ia punya alasan. Oh.. iya, Namjoon-ssi akan datang pukul 6 sore"

"Nyonya Kang, bagaimana kau tau?"

"Raut wajahmu menunjukkannya"

Seokjin tersenyum. Ia yakin ia tidak sendirian. Ia punya Nyonya Kang yang selalu membantunya setiap saat dan menganggapnya seorang anak.

Tangan mungil menggapai puncak kepalanya membuat Seokjin menatap kedua balita di depannya. Ya, kedua tangan mungil Taehyung dan Jimin mengelus puncak kepalanya sambil tersenyum.

"Jin noona cenyum. Hehe"

"Jin noona cayang chim sama Tae"

Seokjin mengelus puncak kedua balita kembar itu dan berbisik pada telinga mereka.

"Terima kasih"

Kedua balita itu hanya tersenyum dan tertawa bahagia ketika Seokjin mengatakan terima kasih dengan suara lembut. Seokjin yakin harinya akan menjadi lebih baik.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC

Mau bikin FF versi Namjin nih... Next or End

Btw.. itu pict. dari jinnieseok_
Kak... pinjem pict.nya ya😊
Sama baca ceritanya yang Puppy Love😊

Bakal dilanjut setelah Xia selesai UN ya.
Doakan Xia sukses ya :v

Life So Beautiful [Namjin Ver] [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang