Kaya. Tampan. Keren. Berkarisma. Baik. Sabar. Terkenal. Semua kata itu tidak pernah luput jika melihat Kim Namjoon. Rapper sukses yang sedang naik daun di usia 23. Semua orang berharap dapat bersanding dengannya, baik dipanggung atau altar pernikahan. Sayangnya, sampai saat ini tidak ada yang tau bahwa rap yang berkharisma ini akan berbeda jika berhadapan dengan Taehyung dan Jimin. Ia bahkan terlihat seperti orang lemah yang sangat membutuhkan bantuan.
"Namjoon-ssi, kau masih memerlukan babysister? Kupikir kau masih membutuhkannya jadi aku menca--"
"Aku sangat butuh, Nyonya Kang. Kurasa aku bisa lebih kurus jika seperti ini terus"
Nyonya Kang tertawa kecil melihat Namjoon yang merengek seperti anak kecil.
"Hem.. baiklah. Jinnie masuklah"
Seokjin memasuki ruangan Nyonya Kang dimana ada seorang Namjoon yang duduk berhadapan dengan Nyonya Kang.
"Annyeonghaseyo. Kim Seokjin-imnida" ucap Seokjin sambil membungkukkan badannya hormat.
Namjoon segera menoleh ke arah Seokjin yang berdiri di dekat pintu ruangan Nyonya Kang. Dengan segera Namjoon berdiri dan membungkuk pada Seokjin yang juga sedang membungkuk padanya.
"Kim Namjoon-imnida"
"Hahaha... kalian ini sama-sama anak yang sopan. Duduklah di samping Namjoon, Jin"
Seokjin duduk dikursi sebelah Namjoon.
"Namjoon, Seokjin ini kelas 2 SMA umurnya 16 tahun. Dia itu sikapnya dewasa kok dan bukan Seokjin sebenarnya yang ingin menjadi babysister. Tapi Jimin dan Taehyung yang memilihnya. Mereka berdua sudah kukenalkan pada anak-anak temanku. Tapi mereka malah mendekati Seokjin. Jadi, saya menyarankan agar Seokjinlah yang menjadi babysister mereka dan Seokjin menerimanya"
Namjoon bernafas lega. Setidaknya Seokjin mau menjadi babysister. Eh.. bukankah ia harus berpikir atas pribadinya juga? Bagaimana jika Seokjin itu sasaeng fans? Itu bisa menghancurkan image-nya.
"Seokjin, dia Namjoon. Rapper yang sedang naik daun sekarang. Nama panggungnya Rap Monster. Mungkin kau pernah mendengarnya, mengingat asrama kita tidak memiliki televisi?"
"Mianhe. Saya tidak pernah mengenalmu. Saya hanya pernah mendengar pembicaraan temanku tentang anda. Mianhe"
Seokjin kembali membungkuk pada Namjoon dan membuat Namjoon merasa tidak enak. Namun, ia sedikit lega ketika melihat wajah polos Seokjin. Ia yakin bahwa Jin bukanlah sasaeng fans.
"Jangan seperti itu, bahkan usia kita hanya terpaut 7 tahun saja. Ah.. apakah aku sudah setua itu. Ya Tuhan"
Nyonya Kang dan Seokjin tertawa kecil.
"Jika kau tua, aku apa dong, Namjoon-ssi? Umurku dan Jin terpaut 36 tahun"
Skakmat. Namjoon hanya tersenyum garing yang kemudian ia tambah dengan tawa Seokjin dan Nyonya Kang. Setidaknya itu tidak membuat Namjoon menjadi canggung.
Pintu ruangan Nyonya Kang yang terbuka menampilkan dua balita imut yang sudah mengantuk.
"Coon-ci, Tae ingin tidul"
Namjoon segera menggendong Tae yang mengantuk dan hampir saja jatuh. Matanya memancarkan kasih sayang yang sangat tulus membuat Seokjin tersenyum simpul. Jimin mendekat padanya dan mengulurkan tangannya minta digendong seperti Taehyung.
"Ah... biar aku saja yang menggendongnya Seokjin" sela Namjoon.
Jimin merenggut kesal menatap Namjoon. Sebenarnya Jimin tidak terlalu mengantuk karena ia tidur siang dengan cukup dibanding Taehyung. Mungkin karena Taehyung benci tidur siang.
"Enchim mau sama Noona"
Seokjin pun segera mengulurkan tangannya dan menggendong Jimin yang manja sekali padanya.
"Tidak apa, Namjoon-ssi"
Namjoon mengangguk-angguk saja. Kemudian menatap Nyonya Kang yang tersenyum melihat tingkat balita itu.
"Nyonya Kang, sepertinya aku harus pulang dulu. Tae sudah tertidur"
Seokjin membungkuk meminta izin untuk mengantar Namjoon ke depan karena Jimin masih berada di gendongannya.
Nyonya Kang hanya tersenyum melihat punggung mereka yang meninggalkan ruangannya.
"Seperti Menikah muda saja"
0o-o0
Seokjin membukakan pintu mobil belakang agar mempermudah Namjoon akses Namjoon mendudukan Taehyung di bangku balita yang ada dibelakang.
Setelah itu, Namjoon mengambil Jimin yang juga tertidur digendongan Jin dan meletakkannya di sebelah Taehyung.
"Gamsahamida. Ah.. ini alamat apartemenku. Besok setelah pulang sekolah dan berganti baju. Tolong antar Taehyung dan Jimin kesana. Kau bisa merawatnya disana. Mohon bantuannya"
Seokjin tersenyum.
Namjoon terkena Heart Attack.
Tidak, Namjoon diabetes. Guys."Tidak apa. Saya senang mendapat pekerjaan. Ah.. apa saya bekerja di hari Minggu?"
"Mungkin tidak sering karena aku jarang ada acara televisi dihari Minggu. Kau ada acara setiap hari Minggu?"
"Ah... mian. Tapi saya harus bekerja di restoran ayam di malam hari. Bisakah saya bekerja hingga jam 5 sore saja di hari Minggu?"
"Baiklah. Hari Minggu kau harus pagi ya karena aku biasanya ambil jam pagi"
"Baiklah"
Seokjin tersenyum lagi. Aduh... jangan sampai jantung Namjoon copot karena senyuman Seokjin. Jangan sampai ia diabetes karena senyuman itu. Manis banget kaya Bang suga.
"Aku pamit pulang. Masuklah udara semakin dingin"
"Baiklah. Hati-hati dijalan"
Seokjin membungkuk. Kemudian berlalu masuk ke panti asuhan lagi. Namjoon hanya menatap punggung Seokjin yang menjauh darinya.
"Aku juga harus pulang. Kuharap hari kita sama-sama menyenangkan"
Namjoon segera masuk ke mobilnya dan melajukan mobilnya menuju apartemennya dengan cepat. Setidaknya, Tae dan Jimin bisa dengan segera tidur dikasur yang nyaman.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Life So Beautiful [Namjin Ver] [COMPLETED]
FanficGS! Jin dan beberapa uke lainnya. Luka itu bisa sembuh. Sedih itu bisa dihibur. Tapi kepercayaan itu sulit didapatkan kembali. Mungkin itu yang akan Seokjin katakan jika mantan kekasihnya memintanya kembali. Seokjin dicampakkan. Ia tidak punya siapa...