Epilog

5.3K 429 35
                                    

Semuanya akan dimulai... penulisan epilog ini justru menjadi awal baru hubungan Namjoon dan Seokjin. Hubungan yang akan mereka teruskan untuk kehidupan mereka selanjutnya.

Gaun putih, indah, nan elegan menyapun karpet merah yang telah disiapkan. Senyum Seokjin tidak pernah luntur dari wajah cantik yang telah dipoles dengan make up sederhana.

Jantung Seokjin berdetak kencang ketika melihat Namjoon dengan tuxedo yang telah mereka pilih sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jantung Seokjin berdetak kencang ketika melihat Namjoon dengan tuxedo yang telah mereka pilih sebelumnya. Seokjin gugup. Benar-benar gugup. Rasanya gugupnya berhasil membuat wajahnya terlihat seperti kepiting rebus.

Namjoon mengulurkan tangannya untuk membantu pergerakan Seokjin ketika ia memulai untuk menaiki altar pernikahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namjoon mengulurkan tangannya untuk membantu pergerakan Seokjin ketika ia memulai untuk menaiki altar pernikahan. Namjoon mendekatkan wajahnya ditelinga Seokjin dan Seokjin dapat mendengar deru nafas milik Namjoon dengan jelas.

"Tenang saja, aku ada disampingmu"

Ucapan Namjoon berhasil membuat Seokjin gemetar. Namun, setidaknya rasa gugupnya hilang. Dia tidak sendirian lagi sekarang. Namjoon ada disampingnya.

"Baiklah mempelai pria, Apakah anda siap?"

"Saya akan mengucapkan janji saya sendiri"

Sang pendeta mengangguk. Ia mempersilahkan Namjoon untuk mengucapkan janji suci dipernikahannya ini. Namjoon mulai mengatur pernafasan.

"Saya Kim Namjoon membawa Anda, Kim Seokjin, untuk menjadi istri saya. Saya berjanji untuk mencintai dan menghormati Anda sejak hari ini, untuk lebih baik, lebih buruk, untuk kaya, untuk miskin, sakit, dan kesehatan semua hari-hari kehidupan kita, sampai kematian memisahkan kita"

Sang pendeta tersenyum dan kemudian menoleh ke arah Seokjin, "Bagaimana? Apakah mempelai wanita siap?"

"Saya Kim Seokjin, membawa Anda, Kim Namjoon, untuk menjadi suami saya. Saya berjanji untuk mencintai dan menghormati Anda sejak hari ini, untuk lebih baik, lebih buruk, untuk kaya, untuk miskin, sakit, dan kesehatan semua hari-hari kehidupan kita, sampai kematian memisahkan kita"

Setelah acara pengucapan janji. Sang Pendeta memerintahkan Namjoon dan Seokjin untuk berciuman agar pernikahan ini sah. Namjoon mendekatkan wajahnya dan Seokjin dapat merasakan deru nafas gugup dari Namjoon.

Bibir mereka menempel!

Awalnya hanya menempel. Namun, beberapa detik kemudian Namjoon memberikan lumatan-lumatan kecil dalam ciuman mereka. Hanya beberapa detik saja dan ciuman itu berakhir karena Namjoon tau bahwa Seokjin sudah mulai kehabisan nafas.

"Baiklah, sekarang kalian telah resmi menjadi suami-istri"

0o-o0

Sahabat-sahabat mereka memberikan ucapan selamat. Taehyung dan Jimin juga datang dengan sebuket bunga lili putih. Twins berlari ke arah Seokjin dan memeluknya erat.

"Eomma,,, Kita bawa bunga buat eomma"

"Wah... Terima kasih" ucap Seokjin sambil mengacak rambut dua bocah berumur 8 tahun itu.

"Jin Eomma!!!!!" suara cempreng dari Jungkook kecil berhasil membuat Seokjin menoleh ke arah Jungkook yang menarik gaunnya.

"Ya, sayang. Ada apa?"

"Kookie ingin bermain bersama eomma"

Jungkook menarik-tarik gaun Seokjin dan kemudian Seokjin membawa badan Jungkook kecil untuk duduk kepangkuannya. Jimin dan Taehyung? Sekarang mereka memilih makan bersama Key dan Eunji.

"Ya ampun Kookie, Mamih kan bilang main sama Jimin dan Taehyung Oppa saja"

Jungkook menggeleng dengan lucu. "Kookie tidak mau. Kookie ingin bersama Eomma"

"Bagaimana kalau kita cari es krim?"

Dan penawaran Chanyeol tersebut berhasil membuat Jungkook berlari ke stand es krim yang telah disediakan. Baekhyun hanya menggelengkan kepalanya melihat keluarganya itu.

"Hey, Jinnie. Aku dan Sehun akan kembali ke China sekarang. Kami tidak bisa meninggalkan Yoongi terlalu lama disana. Ah.. Hoseok mengatakan padaku untuk memberi salam padamu dan ia minta maaf karena tidak bisa hadir hari ini"

Seokjin menangguk dan memahami keadaan Sehun, Luhan, dan Hoseok yang telah meluangkan waktunya untuk sekedar mengucapkan selamat. Uh.. Seokjin bahagia dan dapat dipastikan bahwa Namjoon lebih bahagia. Berkumpul bersama teman-teman terdekat dan orang yang kamu sayang akan lebih membahagiakan daripada kau sendirian dan meratapi nasib jomblomu😂.

Seokjin merenggangkan tubuhnya yang terlalu lelah. Uh.. ia tidak menyangka bahwa ini semua akan benar-benar melelahkan. Namjoon menyodorkan segelas air mineral dan itu sangat diterima baik oleh Seokjin.

"Terima kasih, padahal kau juga lelah"

Namjoon terkekeh dan mengacak rambut Seokjin. Menangkup wajah Seokjin dan menciumnya. Bukan--bukan hanya bibirnya. Namun, ia mengabsen semua yang ada diwajahnya. Matanya, pipinya, bibirnya, hidungnya, dan ciuman dikeningnya. Menarik tangan kanan milik Seokjin dan menciumnya.

"Maafkan aku"

"Maaf? Untuk apa?"

Namjoon menarik Seokjin mendekat padanya dan kemudian membisikkan sesuatu yang dimaksud dari ucapan maaf sebelumnya.

"Karena malam ini, aku akan membuatmu lebih lelah lagi di ranjang, sayang"

"Yak! Dasar Mesum!"

Namjoon melarikan diri sambil tertawa sebelum Seokjin membunuhnya. Tidak mungkin kan jika muncul berita dengan judul Seorang suami meninggal beberapa jam setelah menikah karena otak mesumnya sendiri.
.
.
.
.
.
.
.
.
Epilog~End.

◎◎◎

Haloha...
Mari kita saling menyapa terlebih dahulu :D
Karena sudah dibikin Epilognya walau tidak sampai ber-rate M untuk akhirnya dikarena aing masih dibahwa umur.
Bagaimana? Apakah cerita ini sudah cukup memuaskan?

Hehe.
Pake hehe biar sopan.

Terima kasih. Sampai jumpa di cerita selanjutnya. Ada yang mau request cerita? Atau buat Sequel untuk Twins?

Life So Beautiful [Namjin Ver] [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang