"Ehem.. Maaf, tapi anda membuang setengah jam waktuku sia-sia. Jika anda tak ingin membicarakan apapun, saya akan pergi dan tolong jangan usik hidup saya lagi"
Seokjin masih memilih duduk barangkali namja yang ada didepannya berniat membuka mulutnya. Sang namja sama sekali tidak bisa berkata apa-apa seolah-olah ia bisu mendadak dan kehilangan nyalinya untuk berbicara. Ia bahkan berharap sang lawan bicara tidak mendengar betapa tidak beraturannya detak jantungnya.
"Anda bisu, tuan?"
Namjoon menggeleng dan mulai menatap manik yeoja manis nan cantik yang ada didepannya. "Jika aku akan memperbaiki hubungan kita, apakah kau mengizinkannya?"
Key yang masih rela mengintip menepuk jidatnya. Seharusnya Namjoon tidak melayangkan pertanyaan bodoh seperti itu. Soyou masih menatap keduanya bersama dengan Key sambil berharap mengetahui identitas dari namja yang duduk dihadapan sahabatnya.
"Tentu saja saya menolak"
Namjoon berusaha tenang. Ia sudah yakin bahwa Seokjin benar-benar kecewa padanya. Mungkin Namjoon benar-benar bodoh bahkan lebih bodoh daripada keledai.
"Baiklah. Aku tidak akan memperbaiki hubungan kita dan aku turut senang jika kau dengan senang hati tidak ingin memperbaiki hubungan kita"
Jujur saja, Seokjin kecewa mendengar perkataan namja yang ada didepannya yang menyerah begitu saja.
"Namun, biarkan aku meluruskan masalah kita. Mungkin aku terlihat kekanak-kanakan selama ini. Berusaha menjadi dewasa. Namun tak kunjung memiliki sikap yang dewasa. Mungkin karena sejak kecil aku ditinggal oleh kedua orang tuaku yang sibuk bertengkar sehingga aku tumbuh menjadi anak yang tidak peduli. Saat itu, seminggu sebelum aku menghilang, aku tidak sengaja bertemu dengan Ailee sehingga kami saling bicara tentang banyak hal termasuk twins dan pernikahan Ailee. Namun, disitulah masalahku muncul. Entah siapa yang mengambil gambar kami berdua dan mempublikasikan seolah kami sedang berkencan"
Seokjin melipat tangannya di atas meja, "Saya tidak peduli. Apa alasanmu hilang tanpa kabar?"
Namjoon menarik nafas panjang. Sepertinya yeoja yang ada didepannya benar-benar ingin segera mendengar semua yang harus ia jelaskan.
"Aku memutuskan untuk pergi mencari kakakku, Irene agar twins tidak masuk kedalam masalahku. Namun, aku memutuskan untuk pergi ke kantor ayahku untuk bertanya terlebih dahulu. Ia bilang bahwa kakakku, Irene akan menikah lagi dengan orang lain tanpa mengabari kami. Aku sempat frustasi karena twins akan kehilangan orang tua mereka"
Seokjin menatap wajah Namjoon berharap Namjoon segera menyelesaikan penjelasannya dan dia bisa menghilangkan rasa canggungnya.
"Aku mematikan semua alat komunikasi agar terhindar dari telepon CEO yang menyuruhku mengatakan bahwa aku dan Ailee benar-benar berkencan. Aku juga mematikan itu karena fokus mengerjakan tugas ayahku karena ayahku sibuk mengurus data-data untuk kembali ke Korea. Sebenarnya aku juga sempat kacau karena Sehun, temanku memilih mundur dari dunia musik karena ia harus bekerja di perusahaannya. Aku akan benar-benar menelantarkan handphoneku jika ayahku tidak bilang bahwa ada banyak panggilan suara darimu dan mengatakan bahwa Taehyung sakit. Aku juga salah karena aku menitipkan si kembar padamu tanpa melihat kondisimu yang sedang ujian. Harusnya aku menitipkannya pada Chanyeol-hyung. Aku juga minta maaf karena telah menuduhmu dan berteriak padamu karena aku sedang frustasi atas masalah Taehyung mengingat akulah biang masalah utamanya. Aku benar-benar minta maaf"
Namjoon menggenggam kedua tangan Seokjin dan menatap maniknya. "Kau bilang kau tidak ingin aku memperbaiki hubungan kita dan aku senang sekali. Artinya aku bisa memiliki hubungan baru denganmu. Maaf, jika ini terburu-buru"
Namjoon mengeluarkan kotak kecil dari sakunya dan mengarahkan pada Seokjin, "Will you marry me?"
Entahlah sejak kapan wajah Seokjin memerah seperti kepiting rebus. Ia tidak tau harus bagaimana. Bahkan Namjoon sama sekali tidak pernah mengatakan bahwa ia mencintainya. Tidak pernah. Apa Namjoon hanya bermain-main?
"Are you serious?"
"Yes, babe. I will be a serious dan gentle man for you. Please answer my question, dear and Let's be a good parents for twins"
"Aku akan pergi ke London minggu depan dan tinggal sementara selama 5 tahun disana. Lagipula sekarang usiaku masih 16 tahun dan aku masih SMA"
Namjoon menatap Seokjin dengan lekat seolah ia tidak mau kehilangan pergerakan Seokjin sedikit pun.
"Aku melamarmu sekarang, sayang. Kau harus memberiku jawabannya. Aku tidak peduli apapun"
"Saya tidak yakin. Anda bukan Namjoon-ssi"
"Aku memang bukan Namjoon-ssi tapi aku Namjoon Oppa"
"Sudahlah, saya tidak sedang bermain-bermain", Seokjin berdiri meninggalkan Namjoon dan Namjoon tidak berniat meraih tangan yeoja itu.
Seokjin juga tidak peduli dalam pikirannya, tapi dalam hatinya ia jelas kecewa.
"Kim Seokjin, Aku memang tidak bisa mengubah margamu karena marga kita sama. Tapi aku, Kim Namjoon benar-benar tulus mencintai dari awal pertemuan kita!"
Namjoon melepas maskernya dan berdiri dari bangkunya. Beberapa pelanggan yang mengetahui status Namjoon berteriak heboh, seperti Soyou. Key benar-benar kesakitan ketika Soyou memukulnya ketika mengetahui bahwa itu adalah idolanya dan idolanya sedang melamar temannya!
Seokjin membalikkan badannya menatap Namjoon yang juga serius menatapnya. Kotak cincin lamaran itu juga masih ada digenggaman namja itu.
"Aku akan katakan sekali lagi, Will you marry me? Aku tidak peduli harus menikah diusia 30 lebih ketika kamu kembali 5 tahun lagi. Aku akan menunggumu"
Namjoon tersenyum sambil berjalan mendekati Seokjin. Tentunya ini membuat beberapa pelanggan berteriak histeris.
"Seokjin, Will you marry me?"
"Aku akan mengatakannya padamu jika kau benar-benar akan menungguku 5 tahun lagi"
"So?"
"Aku akan menjawabnya 5 tahun lagi, Namjoon-ssi"
Ingin sekali Key dan Soyou memukul Seokjin. Bagaimana bisa ia menyuruh Namjoon menunggu 5 tahun lagi? Bahkan hati akan berubah seiring berjalannya waktu.
"Baiklah. Aku akan menunggunya 5 tahun lagi. Aku akan pergi wamil lebih awal kalau begitu"
Seokjin membulatkan matanya. Sejak tadi ia berharap Namjoon menyerah dan benar-benar pergi dari hidupnya. Namun, setiap ucapan Namjoon benar-benar mengetuk dan menghangatkan pintu hati Seokjin setelah disakiti oleh Taemin.
"Aku benar-benar akan menunggumu. Jadi, tetaplah sehat dan kembali dengan selamat, arra?"
"Arraseo. Kau mengganggu pekerjaanku"
Seokjin meninggalkan Namjoon. Ya.. mungkin hanya untuk menutupi rona merah diwajahnya dan senyum yang terukir diwajah manis itu. Oh.. ingatkan Seokjin untuk mencubit dirinya sendiri.
Beberapa fans dari Namjoon tidak menyia-nyiakan kesempatan berharga bertemu sang idola. Termasuk Soyou, ia bahkan rela ikut berdesakan meminta tanda tangan Rap Monster a.k.a Kim Namjoon itu.
Sejujurnya dalam hati Namjoon yang paling dalam, ia sangat lega. Bahkan ia juga tidak sadar akan tragedi lamar-melamar yang tidak elit seperti itu. Tapi Namjoon sadar bahwa semakin mengelak cinta maka semakin engkau memikirkannya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TbcAlurnya ketebak gak sih?
Part ter-Gaje yang pernah Xia publikasikan😂✌
KAMU SEDANG MEMBACA
Life So Beautiful [Namjin Ver] [COMPLETED]
Fiksi PenggemarGS! Jin dan beberapa uke lainnya. Luka itu bisa sembuh. Sedih itu bisa dihibur. Tapi kepercayaan itu sulit didapatkan kembali. Mungkin itu yang akan Seokjin katakan jika mantan kekasihnya memintanya kembali. Seokjin dicampakkan. Ia tidak punya siapa...