Percy yakin dia baru saja melihat Will dan Clarisse disekap, tak bisa bergerak. Namun, saat ini mereka tiba-tiba saja muncul dengan kerennya. Merusak tembok dan terbang menyita perhatian. Kemudian menghantam wajah Delphine dengan ban motor. Luar biasa, Bung.
Delphine itu tumbang dengan erangan menyakitkan sementara Clarisse mendaratkan Harley-Davidsonnya dengan gaya. Mereka berdua berhenti tepat di hadapan Percy dan Nico.
Will turun, nyengir pada Nico yang masih bengong, kemudian merentangkan tangannya.
"Halo, Say." katanya dengan konyol.
Nico tidak serta merta menerjang Will dengan sebuah pelukan layaknya sepasang kekasih. Cowok itu justru menghadiahi Will sebuah tendangan telak di perutnya.
"Dasar bodoh!" seru Nico.
Percy mengerjap berkali-kali, dia pandangi Clarisse dengan bingung. Sayang sekali, gadis itu malah membalasnya dengan seringai yang seolah berkata kenapa? Kaget? Aku tahu, aku memang keren.
Percy terpaksa menelan kembali semua pertanyaannya ketika raungan Delphine kembali terdengar. Monster itu mendesis marah selagi dia bangkit.
Di pipi kirinya, tercetak jelas jejak ban motor dengan mengerikan.
Percy menyiagakan Riptidenya. Bukan waktunya untuk bertanya-tanya soal kedatangan Will dan Clarisse sekarang. (Toh, nantinya dia juga bakal tahu.)
"Berapa lama kalian melawannya?" tanya Will yang kini sudah berdiri di sisi Nico dengan sebuah belati. "Apa dia menunjukkan tanda-tanda akan kalah?"
"Tidak sama sekali, Bung!" sahut Leo, "dia sama kerennya dengan kedatangan kalian!"
"Makasih, Valdez! Tunggu saja sampai aku menghantamkan Harley-Davidson Ayah ke wajahmu!"
"Waduh! Jangan galak begitu, dong, Nona La Rue!"
Delphine kembali meraung. Dia mengibaskan ekor, memaksa Percy dan yang lainnya untuk melompat atau berguling-guling menghindarinya. Delphine itu kembali terhuyung, sepertinya Sienna kembali melancarkan serangannya.
Percy menoleh untuk melihat gadis itu, di sebelahnya ada Annabeth yang bicara serius. Sementara Reyna berlarian membantu Piper. Bagus, sepertinya Annabeth punya rencana. Kalau begitu semua pasti akan baik-baik saja.
"Tahu tidak?" Will tiba-tiba berkata, "aku rasa tidak ada cara untuk mengalahkan Delphine."
"Serius?!" seru Jason hingga kehilangan fokusnya untuk mengendalikan angin dan membuat Frank--- dalam wujud burung kecil ---terhempas jauh menabrak Hazel. "Apalah!"
"Will!" panggil Annabeth, "sini! Percy juga!"
"Nico juga," kata Nico. "Aku punya surat dokter."
Will tertawa menanggapinya, dia rangkul Nico dan berlari ke arah Annabeth. Wah, hebat, reuni sepasang kekasih ternyata begini, ya. Beda sekali dengan Percy yang malah dapat hadiah bantingan super dari seorang Cewek Bijak.
Percy mendengus mengingatnya, dia segera berlari mengikuti Will dan Nico.
Sienna Grimbell pergi menjauh ketika mereka mendekat. Katanya, sih, dia punya rencana dengan Piper. Dia akan mencoba membuat Delphine tertidur dengan bantuan charmspeak Piper, seperti yang pernah dia lakukan ketika menyelamatkan Hera--- eh, Juno.
"Bagaimana, Annabeth?" tanya Percy, "ada rencana?"
"Gagasan ini datang bukan dariku," kata Annabeth. "Grimbell merencanakannya--- seperti yang diharapkan dari salah seorang keturunan Athena. Percy, kau akan membantu Grimbell dan Piper menidurkan Delphine."
![](https://img.wattpad.com/cover/103241967-288-k449429.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tenth Demigods: The Daughter of Hypnos
FanfictionSepuluh pahlawan dari kedua sisi meniti jalan menuju kegelapan Malam membelenggu kasih sayang Dusta dihadapi oleh cahaya dari luar Putri sang Tidur melangkah kepada kematian Kebijakan dan cinta menuntun pada persatuan Penguasa bawah tanah membuka ja...