Bab 6: Piper

1K 130 5
                                    

Piper sudah pernah melihat beberapa peragaan hipnotis dalam acara-acara yang pernah dibintangi ayahnya baik di televisi maupun secara langsung. Tapi, melihat teknik hipnotis langsung dari pakarnya--- maksudnya ---langsung dari putri Hypnos membuat siapa pun pasti bergidik.

Caranya berbeda, tidak menggunakan bandul, tidak menggunakan api, tidak perlu memejamkan mata atau dengan bahasa berbelit. Hanya dengan satu tatapan, satu perintah maka--- BUM! Percy Jackson kini berada di bawah pengaruh hipnotis Sienna Grimbell.

Piper pernah melihat warna mata beberapa orang yang seperti berubah-ubah. Tekankan kata seperti di sini. Tapi warna mata Sienna memang berubah, yang mulanya berwarna ungu gelap, kini sewarna dengan mata Hazel. Menatap nyalang pada Percy seolah cowok itu adalah makan malamnya.

Sienna Grimbell adalah putri Hypnos, Dewa Tidur. Dulu, Piper tidak pernah mengira kemampuan anak-anak Hypnos bisa sebegini mengerikannya sekalipun Annabeth pernah mengatakan padanya bahwa pondok Hypnos jauh lebih berbahaya dibanding Ares. Karena Piper hanya melihat Clovis sebagai seorang pengantuk tukang tidur yang kadang-kadang membelokkan mimpi orang lain tanpa sengaja. Dia memang pernah membuat Jason tidur dan hampir terbuyarkan dalam rangka mengembalikan ingatannya yang hilang (yang ceritanya tentu saja panjang), tapi Sienna Grimbell adalah lain cerita.

Piper menyimak dengan tegang ketika Sienna memulai hipnotisnya, membuat pandangan Percy menjadi kosong dan kelihatan seperti orang linglung.

"Katakan pada kami, apa yang membuatmu begitu resah." titah Sienna. Percy tetap hening, hampir-hampir membuat Piper mengira hipnotisnya telah gagal. Tapi kemudian Percy menggumam pelan.

"Zeus..." katanya.

Piper terlalu peka terhadap perasaan Jason, dia tahu pacarnya merasa kecewa pada ayahnya. Jason sahabat baik Percy, nomor dua setelah Grover (soalnya Annabeth bukan sahabat lagi, pacar). Jason dan Percy nyaris selalu bersama selagi di Perkemahan Blasteran, kemana-mana berdua--- bertiga kalau Grover tidak sedang bertugas. Jadi, melihat Percy yang seperti itu karena ayahnya pasti membuat Jason kesal.

"Apa yang Zeus lakukan padamu?" tuntut Sienna. Percy diam beberapa saat baru bicara.

"Tidak ada." katanya, tiba-tiba dia tercekik.

Annabeth panik, semuanya panik. Tapi Sienna menyuruh diam dengan galak. Dia menarik Percy agar tetap duduk tegak, caranya kasar, membuat Piper tidak suka melihatnya.

"Katakan yang sejujurnya kalau kau masih sayang nyawa, Jackson." ancamnya.

Percy kesusahan untuk bicara, tapi Sienna memaksa. Piper ingin menjerit, meminta Sienna berhenti. Memang dia siapa?! Berani-beraninya melukai temannya!

"Aku nggak ingat--- ingatanku--- khh, diganti!"

Cekikan itu tampaknya telah berhenti, Percy bicara jujur, tapi mengecewakan. Sekarang Zeus malah terdengar bagaikan pihak musuh dibanding kawan yang harus dibantu. Piper melirik Jason, wajah cowok itu kelihatan berang dan siap mengamuk. Sienna melepaskan hipnotisnya dari Percy, keduanya langsung menelungkup di atas meja.

"Aku mau muntah," kata Percy nelangsa.

"Aku nggak mau hipnotis anak Tiga Besar lagi, capek."

Piper tadinya ingin marah pada Sienna karena sempat membuat Percy menderita. Tapi dia urungkan karena sadar, niat Sienna baik. Dia membantu Percy, membantu mereka semua. Sayangnya, misi ini justru semakin membingungkan.

"Terus sekarang tersangka kita bertambah, nih?" kata Leo. "Asyik, aku suka banyak musuh!"

"Percy," geram Jason. "Kenapa tidak bilang dari awal?"

Tenth Demigods: The Daughter of HypnosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang