Berkumpul bersama dewa dalam sebuah perang sudah pernah Frank rasakan, tapi berkumpul dalam reuni tidak menyenangkan dan rapat? Itu baru bagi Frank Zhang.
Dia duduk di bawah kaki ayahnya, Mars--- atau dalam hal ini, Ares. Teman-temannya melakukan hal yang sama, duduk di kaki masing-masing orang tua dewatanya. Kecuali Nico, Reyna, Hazel, dan Sienna yang orang tuanya tak ada dan Grover yang hanya seorang satir. Frank bergidik ngeri ketika melihat wajah gadis yang lebih muda darinya itu. Dia nyaris merenggang nyawa akibat kekuatan putri sang Tidur yang satu itu. Sekali pun dia sudah menjelaskan bahwa Frank hanya akan berada dalam dunia mimpi dan tidak mati rasanya tetap saja mengerikan.
Jason duduk tepat di sebelah Percy, mereka berdua menolak duduk di masing-masing kaki ayahnya, hanya duduk di antara kedua singgasana sambil sesekali saling berbisik.
Zeus mulai berbicara, menjelaskan masalahnya dengan Nyx yang datang malam kemarin. Frank baru tahu, Nyx hanya bisa keluar di kala malam (kecuali ketika dia berada di Tartarus tentu saja). Yang Frank pahami dari cerita Zeus hanyalah soal kunjungan Nyx yang membawa serta malam--- maksudnya, kabut hitam pekat yang mengelilingi tubuhnya. Menciptakan aura dingin dan kegelapan di Olympus. Zeus dan Nyx jarang bertemu secara langsung dan untuk pertama kalinya Nyx mendatangi Zeus sendiri, langsung di Olympus.
Nyx menginginkan tempat di Olympus, untuk dia dan anak-anaknya tinggal. Namun, Zeus menolaknya, kehadiran Nyx hanya akan membawa malam yang abadi di Olympus. Nyx marah dan melampiaskannya, kemudian Zeus mengusirnya tanpa sadar dan semakin marahlah Nyx.
Frank meremas tangannya yang dipenuhi keringat. Dia tak melihat ekspresi apapun pada wajah teman-temannya dan para Dewa. Mereka semua hanya diam.
Kemudian Percy berkata, "Serius, tuh?" dia mengernyit. "Memangnya, apa yang Nyx lakukan sampai kau marah?"
"Iya," Piper menyetujui. "Apa yang Nyx lakukan? Aku bahkan tidak melihat kerusakan apapun di Olympus."
"Ayah, kau tidak menyembunyikan sesuatu, ya, kan? Yang memalukan misalnya?" kata Jason.
"Oh, aku membayangkan Nyx berkata AKAN KUBAKAR PIIIIIIP-MU! Lalu Zeus marah dan menendangnya."
"Humor yang bagus, Putraku."
Zeus melotot pada Leo dan ayahnya yang tertawa. Entah bagaimana mereka berdua masih sempat-sempatnya melempar tawa di tengah suasana serius ini.
"Teman-teman."
Frank kembali duduk dengan tegak ketika suara Sienna mengudara. Dia masih trauma akibat kejadian tadi.
"Soal, apa yang telah Nyx lakukan hingga Zeus mengusirnya kita abaikan terlebih dahulu. Yang penting beberapa hal telah menjadi jelas." kata Sienna. "Nyx meminta tinggal di Olympus, tidak diizinkan demi kebaikan Olympus, Nyx marah dan menyerang Zeus, kemudian Zeus mengusirnya namun lantas meminta maaf dan tidak dimaafkan. Nyx hanya bisa mengganggu ketika malam tiba yang artinya delapan jam lagi. Karena kejadiannya baru kemarin malam, kurasa belum semua anaknya memihak padanya. Kita harus meyakinkan mereka--- setidaknya."
"Oke, lalu? Apa yang akan kita lakukan, Annabeth?" tanya Reyna.
Annabeth menerawang langit-langit, berpikir sementara mereka semua memandangnya.
"Aku sudah memikirkan ini, kita harus ke Dunia Bawah." katanya, membuat Athena berjengit.
"Kau yakin, Annabeth?" Athena mengernyit. "Apa kau ingin menemui Nyx di sana? Rumahnya--- istananya, ada di Tartarus. Kau tahu itu."
"Maaf bila menyela," Percy mengangkat tangan. "Tapi ini menggangguku, kenapa Zeus tidak meminta maaf padaku karena sudah mengacaukanku dan kenapa Hypnos sudah memperingati kita akan hal ini sementara masalah ini belum terjadi sebelumnya?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Tenth Demigods: The Daughter of Hypnos
FanficSepuluh pahlawan dari kedua sisi meniti jalan menuju kegelapan Malam membelenggu kasih sayang Dusta dihadapi oleh cahaya dari luar Putri sang Tidur melangkah kepada kematian Kebijakan dan cinta menuntun pada persatuan Penguasa bawah tanah membuka ja...