Percy tidak pernah dipanggil paman seumur hidupnya, karena dia sendiri memang tidak memiliki seorang keponakan satu pun. Sejauh ini, Percy hanya memiliki seorang adik dan saudara-saudara immortal dari pihak dewatanya. Tapi gadis ini—seorang gadis blasteran berumur sekitar lima belas atau enam belas tahun itu—tiba-tiba saja muncul dan memanggilnya paman.
Mereka langsung berlari ke rumah utama, mengabaikan sapaan teman-teman mereka. Percy sebenarnya tidak terlalu mengerti dengan apa yang sedang terjadi, tapi Grover tampaknya begitu gelisah dan Annabeth terus-terusan mengernyit memandangi gadis itu sambil bergumam, "Bukan... bukan Tiga Besar. Aku yakin... pasti bukan Tiga Besar..."
Percy sedikit berdebar, dia jadi berharap gadis ini adalah salah satu keturunan Poseidon. Tak masalah bila Percy harus dipanggil paman seumur hidupnya asal dia tidak sendirian di pondok selagi Tyson sibuk di bawah laut. Hanya saja, di sisi lain Percy juga merasa gelisah kalau-kalau gadis ini adalah salah satu dari Tiga Besar.
Saat itu, entah kenapa, Percy teringat akan firasat jeleknya kala melihat raut muram Clovis. Clovis yang seolah menyembunyikan sesuatu."Clovis!" seru Percy, dia berhenti berlari, menyebabkan yang lainnya ikut berhenti.
"Kenapa Percy?"
"Annabeth, Clovis! Kita harus temui Clovis!"
"Tapi—"
"Percy!" Grover menjerit. "Sekarang Chiron dulu! Ini lebih penting!"
Percy memandang Grover yang gelisah, lalu beralih pada gadis pirang yang memandangnya penuh tanda tanya, kemudian dia memandang Juniper yang kebingungan. Lalu kembali lagi pada Grover.
"Begini, Grover." kata Percy, "Kau temui Chiron, oke? Pada dasarnya ini urusanmu, aku dan Annabeth akan menemui Clovis."
"Tapi untuk apa?"
"Pokoknya penting!" Percy memasang wajah galak hingga membuat tak satu pun dari mereka berniat mendebatnya lagi. "Jujur, aku punya firasat sejak kemarin. Makanya, aku harus menemui Clovis. Jadi, ayo Annabeth!"
Percy menarik tangan Annabeth menuju pondok lima belas, dia tidak peduli ketika Grover memanggil-manggil namanya. Percy tahu Annabeth pasti heran atas sikapnya, tapi Percy merasa mimpi Clovis ada hubungannya dengan kegelisahan Grover.
Percy bersyukur dia tidak perlu masuk ke dalam pondok Hypnos, bisa-bisa dia tertidur di sana dan mungkin tak akan bangun. Clovis sedang mondar-mandir di depan pondoknya, tatapannya hampa, mulutnya komat-kamit mengatakan entah apa. Melihat Clovis tidak tertidur seperti biasanya adalah pemandangan yang aneh dan tidak biasa, tapi Percy tidak punya waktu untuk memuji Clovis saat ini.
"Clovis!" panggil Percy, cowok tambun berambut pirang itu tersentak kaget dan nyaris terjungkal. "Clovis, kita perlu bicara!"
Clovis kelihatan enggan, namun karena Percy menatapnya dengan galak dia tidak bisa berkutik dan hanya duduk diam selagi Percy terus memandangnya.
"Ceritakan padaku soal mimpimu." kata Percy.
"Uh, Percy... itu tidak penting, sungguh."
"Kau harus cerita!" tuntut Percy, "kalau memang tidak penting aku yakin kau tidak akan bersikap seperti ini."
Annabeth memandang keduanya bergantian, dia masih kebingungan. Tapi Percy tidak memberinya pilihan.
![](https://img.wattpad.com/cover/103241967-288-k449429.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tenth Demigods: The Daughter of Hypnos
Fiksi PenggemarSepuluh pahlawan dari kedua sisi meniti jalan menuju kegelapan Malam membelenggu kasih sayang Dusta dihadapi oleh cahaya dari luar Putri sang Tidur melangkah kepada kematian Kebijakan dan cinta menuntun pada persatuan Penguasa bawah tanah membuka ja...