WAWANCARA DENGAN SIENNA GRIMBELL, PUTRI HYPNOS
Kukatakan padamu, aku belum bisa menceritakan kembali kisah mereka, karena Miranda Gardenier baru saja membuat meja kerjaku berubah menjadi tanaman jagung dan--- sungguh ---itu sangat mengganggu.
Tapi, beruntungnya kita, Nona Grimbell dan Piper dengan senang hati mau mengisi kekosongan ini.
Kalau begitu, nikmatilah percakapan mereka. Aku harus segera berunding dengan Miranda.
Salam,
Rellionna•
Piper : Baiklah... aku tidak terlalu yakin harus melakukannya. Bagaimana ini?
Sienna : Wow, jangan tanya aku, aku tamu di sini.
Piper : Oke, baiklah, terserah. Jadi--- uhuk ---pertama, apa yang kau lalui sebelum berada di Perkemahan Blasteran?
Sienna : Seperti apa?
Piper : Seperti... kau tahu? Aku sempat bertemu dengan para ventus liar dan makhluk aneh sebelum dijemput. Atau--- katanya ---Percy yang bertemu makhluk baik dan sebagainya.
Sienna : Oh, itu. Benar-benar, deh. Haruskah aku menjawabnya? Oke, aku mengalami banyak hal. Sejak umurku tiga tahun aku sudah bertemu monster, paham? Itu karena sejak awal aku sudah tahu kalau aku adalah seorang blasteran. Jadi, ayolah, Mclean. Banyak sekali yang terjadi dan kau memintaku menceritakannya?
Piper : Eh, yah... bagaimana kalau--- apa pendapatmu tentang perkemahan abad ini?
Sienna : Nah, ini baru normal! Apa pendapatku? Keren! Aku ingat sekali dulu belum ada tebing lava itu atau api unggun dan bernyanyi bersama atau apalah! Chiron pun dulu terasa lebih serius. Aku suka abad ini! Walau harus kuakui, aku masih tidak mengerti bahasa-bahasa yang digunakan anak remaja jaman sekarang. Seperti ketika Grace atau Valdez atau Jackson yang kerap kali melontarkan umpatan yang--- hei, apa itu tradisi jaman sekarang? Kupikir dulu bahasa itu masih sangat dijaga. Tapi, ya sudahlah, jaman sudah berubah, Nak. Aku tidak mungkin berharap untuk tetap berjalan pada satu anak tangga saja, kan?
Piper : Apa ada orang yang kau sukai di perkemahan?
Sienna : Aku suka semua orang!
Piper : Oh, bukan, maksudku secara khusus.
Sienna : Siapa, ya... hm... mungkin Will Solace? Iya, yang tabib itu. Dia cakep, kurasa.
Piper : Aw--- apa kau tahu dia sudah punya pacar?
Sienna : Sungguh?
Piper : Yeah, mau tahu siapa? Nico.
Sienna : ....oke, kurasa tidak heran. Mereka sering berduaan.
Piper : Dewa-dewi mana menurutmu yang paling baik selain ayahmu?
Sienna : Baik dalam hal apa, Mclean? Semua baik dalam bidangnya masing-masing, kan? Bahkan, pamanku, Thanatos, sangat ahli dalam mencabut nyawa. Tapi kalau maksudmu baik dalam sifat, kurasa... itu... Nemesis. Hei, dia menyenangkan, oke? Aku suka dia, dia asik. Dibanding Apate, Nemesis yang terbaik.
Piper : Bagaimana dengan kedua belas dewa-dewi Olympia?
Sienna : Apollo, tentu saja. Dia--- apa namanya? ---gaul. Tapi Artemis juga oke, dia memberiku banyak saran. Aphrodite juga selalu menerima curhatanku. Atau Hermes yang selalu konyol. Sungguh, itu pertanyaan yang paling sulit!
Piper : Apa kau bersedia menukar senjatamu dengan Riptide milik Percy?
Sienna : Tidak.
Piper : Apa alasanmu?
Sienna : Bung! Ini hadiah dari Ayah! Mana mungkin aku mau menukarnya dengan pulpen itu?
Piper : Err... kembali ke dewa-dewi, yang mana yang paling kau hindari?
Sienna : Hades. Aku tahu, aku juga sering mondar-mandir di Dunia Bawah, tapi--- nah, Hades bukan pilihanku. Kuakui, dia lebih baik dibanding Zeus.
Piper : Lalu kenapa?
Sienna : Bisa tidak aku tidak perlu menjawabnya?
Piper : Wow, aku bisa merasakan sesuatu dari---
Sienna : Aku juga masih merupakan keturunan Aphrodite, jadi aku tahu apa yang baru saja kau pikirkan, tapi hentikan itu. Aku benar-benar tidak seperti itu!
Piper : Baiklah, baiklah, aku menyerah. Mari kita lanjutkan. Kau sudah menghabiskan waktu sepuluh tahun di perkemahan, misi macam apa yang menurutmu menjadi misi paling berat?
Sienna : Saat Athena meminta tolong padaku untuk mencari hewan keramatnya yang dicuri. Sungguh, aku harus mengejarnya sampai ke Tartarus, asal kau tahu saja. Bahkan, aku harus menangis-nangis meminta bantuan dari Nenek--- maksudku, Nyx. Untungnya, dia bersedia membantuku. Kau tahu siapa yang mencurinya? Moros...
Piper : Wah, aku jadi penasaran...
Sienna : Aku yakin kau tidak akan pernah mau tahu. Coba saja tanya pada Jackson atau Chase, mereka berdua pernah ke Tartarus, kan?
Piper : Kenapa kau tidak seperti anak Hypnos yang lainnya?
Sienna : Apa maksudmu?
Piper : Anak Hypnos selalu mengantuk, jadi, kau berbeda.
Sienna : Sederhana, Piper Mclean. Silsilah keluargaku, jelas? Lagipula, aku tetap menjadi seorang pengantuk, kok.
Piper : Apa kau pernah dimarahi Clovis?
Sienna : Selepas aku membuat para pekemah terlelap di paviliun? Ya, pernah. Dan aku jamin, kalian tidak ingin melihatnya marah.
Piper : Ada pesan untuk anak-anak baru di perkemahan?
Sienna : Ketika hidupmu mulai kacau oleh ramalan yang mengancam dunia, kuberitahu, nih. Tendang saja bokong Zeus, aku mengijinkan. Satu lagi, Travis dan Conor menyembunyikan lemon madu lezat di kulkas kecil di bawah ranjang mereka.
♥

KAMU SEDANG MEMBACA
Tenth Demigods: The Daughter of Hypnos
FanfictionSepuluh pahlawan dari kedua sisi meniti jalan menuju kegelapan Malam membelenggu kasih sayang Dusta dihadapi oleh cahaya dari luar Putri sang Tidur melangkah kepada kematian Kebijakan dan cinta menuntun pada persatuan Penguasa bawah tanah membuka ja...