Chapter 4

49 1 0
                                    

Gommen ne, baru bisa publis sekarang karena kuota sudah habis dan wifi lagi rusak. Maafkan Deby chapter yang ke 4 yang Deby publis itu salah, maaf banget 😢😢

Karena wattpad Deby lagi error tolong di permaklumkan ya kawan?

Ini chapter ke 4 yang asli.

Happy Reading to you




Pagi hari sudah menjelang, aku sudah selesai bersiap-siap, sekarang aku menjemput Riana. Aku menggunakan tas hitam  dan menggunakan headset putihku. Aku langsung kerumah Riana dan ternyata Riana sudah menungguku di depan gerbang rumahnya. Hari ini Riana tampil beda, rambutnya yang di ikat setengah.
Kami langsung jalan sekolah bersama, di pertigaan kami bertemu dengan Hana dan Sakura. Kami pun jalan bersama kesekolah.
Perasaan apa ini?! Perasaan yang tadi malam kurasakan, hawa dingin dan haus akan darah kurasakan, dan saat itu seorang namja bertubuh tinggi besar melewatiku. Mungkin ini perasaanku, tapi kalau dipikir lagi apakah dia vampir?
Tiba-tiba seseorang memanggilku, aku menoleh yeoja berambut merah memanggil namaku.

"Wae Sakura?" Tanyaku bingung. Rasanya Sakura akan mengomel.

"Kau lupa hari ini eoh?! Pacar macam apa dirimu?!" Ujarnya mengomel.

Sudahku katakan ia akan mengomel. Jujur saja hari ini? Ada apa?

"Emang ada apa?" Tanyaku bingung.

Sakura menggeser Riana pelan, lalu ia menjitak kepalaku dengan sangat keras.

"Yaa!! Appo!" Ujarku kesakitan. Pura-pura saja.

"Baka! Sekarang kamu itu aniv 5 bulan bersama Riana, ah! Riana-chan kenapa kau mau berpacaran dengan cowo pikun ini eoh?!" Tanya Sakura sambil mengomel. Riana hanya mengangkat bahu tidak tahu.

Aku menepuk jidatku sendiri. Aish! Jimin kenapa kau lupa hari ini, sekarang apa yang akan kuberikan kepada Riana?

》Skip ...《

Sampai di kelas aku dan Riana langsung kekelas, sedangkat Sakura bermain kekelas Hana. Kalian masih ingat tentang mayat kemarin? Mata pelajaran diclose untuk berapa minggu tetapi absen tetap berjalan 'gak kamvret namanya -_-'
Aku dan Riana hanya diam-diaman, rasa canggung kembali terasa karena kebodohanku sendiri.

"Jimin-kun ..." Timpalnya membuka pembicaraan.

"Hm.." aku menoleh kearahnya.

"Apa kau tak merasakan sesuatu saat di perjalanan tadi?" Tanya Riana memegang dagunya berpikir.

"Saat di perjalanan?" Tanyaku mulai bingung.

"Aku yakin kau merasakannya di jalan tadi." Jelasnya tidak terlalu panjang.

Aku sedikit mengingat-ingat apa yang terjadi di perjalanan. Dan ...

"Ah! Rasa dingin itu, apa kamu merasakannya juga? Kalau kau menanyakan ia vampir apa bukan aku tidak tahu." Jelasku.

"Alasannya?" Tanya Riana penasaran.

"Aku tidak pernah melihat vampir bersifat seperti itu." Jawabku seadanya." Riana hari ini kan hari aniv kita, mau gak kau pergi bersamaku entar malam?" Tanyaku dan kurasakan wajahku mulai panas karena memerah.

"Mm.. boleh, aku tunggu kau di rumah." Ucapnya setuju dan tiba-tiba ia menarikku. "Ayo keluar, aku sudah bosen di dalam terus" jelas Riana.

Kami pun jalan di koridor sekolah, aku menggenggam tangan Riana seperti sepasang kekasih. Sepi, ya sepi koridor sekolah ini sangat sepi karena murid-murid di sekolah ini lebih baik diam dikelas dari pada keluar kelas.
Aneh? Kenapa tidak ada rasa genggaman dari Riana?. Ku menoleh kearah kanan, ternyata benar saja Riana sudah tidak ada di sampingku. Saat aku menoleh kearah depan, Riana sedang berada di depan pintu keluar taman sambil melambaikan tangannya kearahku. Sejak kapan ia disana?. Aku hanya tersenyum kearahnya.

DUNIA VAMPIRE {KOREA & JEPANG CHAPTHER}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang