"Riana boleh aku meminta bantuan darimu?" Tanya Natsu dan menatap Riana tajam. Riana mengangguk bingung. "Hentikan perempuan itu, jangan sampai vampir berkacamata mengambi, nyawa para pria di asrama ini dan kamu yang bisa menyelamatkan mereka." Jelas Natsu penuh keyakinan.
Tiba-tiba saja Riana terbangun. Ternyata itu hanyalah mimpinya, ia melihat sekelilinya namun orang di dalam mimpinya itu tidak ada.
Mimpi macam apa ini? - Batin Riana.
Sekarang sudah senja, Riana tidak ingin balik keasrama dulu sebelum kejadian tadi ia lupakan. Riana tidak peduli tentang vampir-vampir itu mecarinya. Intinya ia mau menyendiri, suara aneh terdengar dari semak belukar membuat Riana menoleh kesumber suara.
Mata Riana makin menyipit, rasa was-was sudah berada di benaknya, ternyata yang keluar adalah Sakura. Kampret! Di benak Riana. Riana langsung berdiri dan menoleh kearah Sakura yang menatapnya khawatir. Sakura tiba-tiba saja memeluk Riana dengan erat karena Sakura mengetahui rasa sakit yang dialami Riana sekarang."Daijoubu, aku sudah baikan. Ayo balik ke asrama." Jelas Riana tersenyum tipis agar sang sahabat tidak khawatir lagi.
Sakura mengangguk plus tersenyum karena mengetahui kalau sahabatnya sudah tidak apa-apa lagi. Di koridor asrama dua sahabat ini berjalan sambil bercanda. Riana mencoba peka terhadap lelucon yang di buat Sakura, namun lekucon Sakura tidak berhasil. Sampai akhirnya Riana dan Sakura berhadapan dengan Jimin dan gadis berkaca mata. Hawa kegelapan tiba-tiba Riana rasakan saat melewati Jimiin dan si gadis kaca mata, tetapi Riana tidak memperdulikan mereka.
Riana terus berjalan hingga kamarnya. entah kenapa rasa khawaatir kepada Jimin sangat dirasakan oleh Riana, padahal mereka tidak memiliki hubungan apa-apa lagi. Sakura yang melihat Riana terbengong hanya bingung. Riana berbaring tidur tidak ingin memikirkan apapun yang membuatnya sakit hati.
"Riana daijoubu ka?" Tanya Sakura tiba-tiba.
Riana hanya menggangguk. Tiba-tiba ia memikirkan mimpinya tadi sore, jantungnya berdegup kencang , rasa yang benar-benar khawatir Kepala Jimin ia rasakan.
Terbukanya pintu membuat lamunan Deby buyar, dan Sakura terkejut. Berparas cantik namun udah beranjak kepala 4 namun cantiknya masih ada. Orang itu menatap Riana dengan tatapan tajam dan langsung menyuruh Riana ke ruangannya.
Riana hanya terdiam dan berjalan kearah ruangan yang dikatakan wanita tadi.
Saat sampai di ruangan itu, Riana dipersilahkan duduk oleh wanita itu. Ruangan yang dingin, agak gelap tapi di terangkan oleh lilin-lilin yang menyala. Rak buku yang banyak diisikan buku-buku yang dijejerkan rapi, dan ruangan yang sangat bersih."Baiklah Riana-chan, apa kau tahu kenapa aku memanggilmu kesini?" tanya wanita itu dengan serius
Riana yang sangat terkejut melihat reaksi wanita tersebut sangat terkejut. Riana hanya menjawab dengan anggukan dan menelan salivanya karena ketakutan. Riana berpikir, mungkin saja ia memiliki masalah.
"Aku tahu kejadian ini terulang lagi, tapi aku memiliki firasat yang sangat baik kalau kau bisa menyelamatkan sekolah ini." jelas wanita itu dengan wajah penuh harapan.
"Apa maksud Ny.Zuki? Aku tidak mengerti sama sekali." tanya Riana kepada wanita itu yang bernama Zuki itu.
Ny.Zuki pun menceritakan semuanya kisah sekolah ini. Dari di dirikannya sekolah ini hingga kejadian-kejadian yang menimpa sekolah ini.
Sekarang pun yang paling di takuti Ny.Zuki adalah kejadian lama terjadi lagi.
Perasaan yang tak kunjung hilang itu makin lama makin meyakinkan dirinya kalau mimpi yang di alami Riana adalah bukan mimpi, ternyata itu adalah sungguhan.
Saat sedang seriusnya, tiba-tiba guncangan yang besar membuat Ny.Zuki dan Riana terkejut. Mereka pun langsung segera keluar dari ruangan tersebut.
Saat di luar, aneh, tak ada guncangan dasyat. Riana berpikir lagi dan langsung menyimpulkan bahwa orang jahat itu sudah mulai untuk menyerang sekolah ini (lagi) malam ini juga. Ny.Zuki yang kaget mendengarkan hal itu langsung memencet bel untuk membangunkan seluruh vampir yang ada di dalam kastil sekolah tersebut.
Semua murid di kastil vampir ini kaget dan berhaburan keluar karena bel yang di nyalakan Ny. Zuki adalah tanda kastil dalam bahaya.
Guru-guru yang lain bersiap-siap untuk mulai penyerangan yang akan menghancurkan kastil. Saat keluar dari kastil terlihatlah sosok besar gelap berekor dan bersayap, itulah naga hitam yang akan menghancurkan kastil ini.
Mata Riana terfokus dengan orang yang ada di atas kepala naga itu. Ya, he is Jimin, yang masih di kendalikan oleh si cewek berkaca mata itu, yang membuat hubungan Jimin dan Riana putus. Tatapan kosong yang di lihat Riana di mata Jimin membuat Riana khawatir akan keselamatan Jimin. Walau Riana tidak bisa berkelahi tapi Riana ingin menyelamatkan Jimin dan menyadarkannya.
Nafas naga mulai keluar, semua yang ada di depan naga mencoba menghindar dari api tersebut. Riana bisa lolos dan tanpa pikir panjang Riana lari menuju naga tersebut untuk menyelamatkan Jimin."Riana jangan gegabah!!" Teriak Ny. Zuki
Bersambung......
Horraa!!! Akhirnya aing bisa lanjut in walau sedikit...Gommen...... Minahae , karena gak pernah update soalnya udah mulai sibuk2 gak jelas... apa lagi besok aing mau ospek....
Jaa... minna, selamat membaca jangan lupa vote oke oke oke... maksa nih...Jangan bosen nunggu ya yeorobunnnnn
Salam EL
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA VAMPIRE {KOREA & JEPANG CHAPTHER}
مصاص دماءSesorang yang membuat diriku berubah, anehnya aku tidak menjauhinya. Tiba-tiba aku harus tinggal di dunia yang harus ku tempati karena ini terbaik untukku. Sekolah yang ku tepati adalah sekolah yang sangat unik, namun kejadian yang paling membahayak...