Episode 12

22 1 0
                                    

"Karena dia adalah teman sekolahku di SMA saat di dunia vampir." Jelas Jimin.

Riana hanya mengangguk tidak cemburu. Gimana mau cemburu, jelas jelas Jimin bilang teman kok, mau apa dicemburin 'Riana gak alay kok 😉'

"Hana-chan, jangat takut sama Sakura ya? Aku mohon." Jelas Riana mendekat ke Hana dan Hana sedikit menjauh. "Aku tahu kau takut dengan kami, tapi aku harap jangan memberitahukan orang lain kalau kami vampir." Jelas Riana kini diam di tempat karena Hana sudah mulai ketakutan.

"Ternyata vampir disini lebih hebat dari pada dunia aslinya." Senyum Hikari, tanpa sadar kekuatan pembekuannya membawa dua orang yang berada di pohon.

"Yaa!! Kau masih saja senang menonton pertafungan vampir Hikari." Jelas Jimin bergeleng-geleng." Kamu bawa siapa?" Tanya Jimin bingung.

"Kenalin ini Yuki yang memakai jubah hitam dan yang sendiri pakai jubah cerah yang berwarna kuning itu Merurin." Jelas Hikari mencairan es dan menjitak kepala Yuki dan Merurin.

"Jangan bilang ahjussi tua itu menyuruhmu?" Tanya Jimin penasaran

"Yes your great." Jawab Hikari mengangguk dengan memutarkan bola mata malas. "Ayo kita pergi ke dunia vampir." Ajak Hikari menarik tangan Riana namun terjatuh.

"Itai...." ucap Riana jatuh dan duduk.

Hikari yang melihat langsung membantu Riana berdiri, tetapi Riana tidak bisa berdiri malah terjatuh lagi.

"Riana kau kenapa?" Tanya Hikari.

"Saat aku di serang Sakura-chan, aku mendapatkan tato ini 'menunjuk kakinya yan bertato' jadi sementara aku tidak bisa berjalan maupun berlari." Jelas Riana.

Hikari yang mengerti langsung memegang kaki Riana, Riana kaget karena dingin.

"Kenapa kau.." Belum selesai Riana berbicara Hikari memotong perkataan Riana.

"Diamlah, aku akan menghilangkan huruf kanji ini." Jelas Hikari penuh konsentrasi.

》Edogawa Riana POV《

Aku melihat Hikari benar-benar ingin menyembuhkan ku? Ternyata Hikari sangat baik. Oh, aku sedikit kasihan kepada Yuki dan Merurin karena beku.
Memang Hikari sangat hebat. Aku melihat Hana menjauh dari kami, aku tahu ia takut kenapa, aku juga seperti itu. Sekarang harus gimana lagi, aku harus meyakinkan Hana agar tidak ketakutan dengan kami.

"Riana kenapa kau tidak pindah sekolah aja?" Timpal Merurin tiba-tiba.

"Aku sudah merasa nyaman disini." Jawabku aingkat.

"Mmm... kalau gitu pas, kau ikut aku untuk membunuh manusia biar kita ambil bumi ini." Jelas Merurin.

Platak!!

Jitakan keras dari Hikari membuat Merurin diam. Sehabis itu Hikari, Yuki dan Merurin pergi tanpa pamit dan kakiku sudah sembuh, aku sudah bisa berlari dan lompat-lompat. Namun aku belum berterima kasih kepadanya.

"Gwaenchana Riana-sii?" Tanya Jimin khawatir.

"Daijoubu, lebih baik kita bawa Sakura pulang biar ia bisa istirahat." Jelasku lalu menoleh ke Hana. "Hana-chan, aku yakin kau masib ketakutan. Hontou ni gommen nasai, aku tidak menceritakannya padamu. Aku harap besok kau tidak menghindar dari Sakura." Timpalku senyum dan menyuruh Jimin mengangkat Sakura.

Aku melihat Hana hanya mengaga, aku melihat getaran tubuhnya dan mukanya yang pucat. Aku berharap besok Hana akan melupakannya.

"Mm... apa kau ingin diantar pulang?" Tanyaku ya walau ragu-ragu. Hana hanya menggeleng dan berbalik badan."Baiklah kalau kau mau pulang sediri, jika kau ingin menjenguk Sakura datanglah kerumahnya, aku juga ada disana kok." Jelasku lagi lalu meninggalkan Hana.

DUNIA VAMPIRE {KOREA & JEPANG CHAPTHER}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang