Pagi hari kemudian mereka bangun dan beriap-siap untuk masuk ke sekolah. Riana menyuruh Sakura untuk membawa jus darah 3 kotak untuk berjaga-jaga, Riana pu juga membawa 3 kotak jus darah.
Didepan rumah Riana, Jimin sudah mendunggu 2 gadis manis untuk berangkat bersama. Mereka pun berjalan dengan tenang tidak memperdulikan apapun.
Dipertigaan mereka bertiga bertemu dengan Hana, Sakura melihat Hana dengan senyum, Hana yang melihat Sakura berjalan kearahnya langsung bergurau sendiri."Ah, aku lupa aku belum mengerjakan PR." Timpalnya dan langsung berlari.
Katanya ia memaafkanku, tapi ia masih menjauhiku. Dia menyuruhku untuk melupakan kejadian kemarin, tapi ia masih mengingatnya dan menghidariku- Batin Sakura.
Riana menepuk pundak Sakura dan mendorong Sakura untuk segera berjalan dengan senyum.
Mulai telepati
'Kita bisa telepati loh, Sakura-chan aku tahu perasaanmu sekarang, biarkan Hana beradaptasi dengan keadaanmu sekarang, aku yakin ia akan berteman lagi kepada kita. - Telepati Riana.
'Wih, hebat kita bisa telepati! Mungkin saja.- Telepati Sakura.
'Dari pada kalian telepati, lebih baik segera jalan, nanti gerbangnya ketutup loh.- Telepati Jimin.
'Arraseo!!' - Telepati Sakura dan Riana kompak.
Saat mereka jalan menuju ke sekolah seseorang menghalangi jalan mereka dan membuat Jimin dan Riana geram. Orang yang menghalangi mereka bertiga hanya senyum.
"Yo! Ohayo! Apa kabar?" Tanya orang tersenyum.
"...."
Mereka bertiga hanya terdiam.
"Kok kalian dingin sih, jahat ah!" Ucap orang itu kesal.
"Mau apa kau?" Tanya Jimin.
"Mau ke sekolah bareng, ini hari terakhirku di sekolah." Ucapnya senyum dan sok imut.
"Emang kau berdekolah di sekolah kami?" Tanya Sakura sedikit kesal.
Hanya geleng yang didapat Sakura,Jimin dan Riana.
Gubrak!!
Mereka jatuh bersamaan. Orang itu pun tertawa.
"Tapi sekolah kita searah." Timpalnya lagi.
"Hey tuan Hakuro, sejak kapan kau sekolah di dunia manusia?" Tanya Riana sedikit mengolok. "Dan dimana pengikutmu?" Tanya Riana.
"Sejak kau mengetahui diriku membunuh orang itu. Kalau Yuu sudah balik kedunia vampir untuk mengurus surat pindahku." Jelas Hakuro.
Lama mereka berbicara, mereka langsung berangkat pergi kesolah masing-masing.
》SKIPPP《Sampainya mereka di sekolah mereka
Langsung ke kelas karena mereka males lihat orang yang mereka temui tadi. Mereka mengobrol tentang sekolah di dunia vampir dan memikirkan ucapan Hikari tadi malam."Berarti kita harus tinggal sementara disana?" Tanya Sakura masih berpikir.
"Iya, iyalah Sakura, disana sekolah asrama jadi kita tinggal disana." Ucap Jimin.
"Aku setuju mulai semester 2 kita akan sekolah disana. Namun kalau kalian tidak minat, aku sendiri yang akan kesana." Timpal Riana.
Sakura dan Jimin hanya mengangguk mengerti. Seminggu ulangan kemudian, Sakura, Riana dan Jimin mulai fokus ulangan. Mereka menginginkan nilai tinggi untuk pindah ke asrama itu. Seminggu ini juga mereka tidak melihat pangeran Hakuro yang sudah pindah kesekolah aslinya.
Seminggu kemudian, nilai mereka bagus dan mereka menyiapkan baju-baju yang akan mereka pakai disana. Saat selesaimereka bersiap-siap mereka bertemu disebuah taman dan menunggu seseorang."Aku harap kita bisa berteman baik disana." Ti,mpal Riana sedikit gugup.
"Tenang 'mengelus kepala Riana' aku dan Sakura bisa jadi teman terbaikmu kok." Jelas Jimin membuat pipi Riana memerah.
"Aish! Drama Korea neh." Jelas Sakura terkekeh.
"Ihh, apaan sih!" Timpal Riana memukul lengan Sakura keras.
Tiba-tiba seseorang datang bersamaan dengan angin menghebus tubuh mereka, 2 gadis berambut panjang mendekat kemereka dengan senyum. Riana, Jimin dan Sakura membalas dengan senyum mereka.
Angin menghembus kencang lagi. Perasaan dingin dengan firasat yang tidak baik membuat mereka berlima saling menjaga satu sama lain, rasa takut namun cemas mereka rasakan. Segerombolan vampir menggunakan baju panjang hitam, celana panjang hitam dengan cadar hitam dan membuat 5 vampir muda itu bersiap untuk menyerang.
Satu persatu segerombolan vampir bercadar hitam itu menyerang 5 vampir muda yang sudah mau menyerang.
Masing-masing 5 vampir muda itu melawan 2 vampir bercadar itu.》Edogawa Liana《
Siapa mereka? Kenapa mereka mengincar kami? Gaswat?! Maksudnya gawat, kami harus bertarung.
Dua vampir bercadar itu sudah mulai menyerang kami, kami juga tidak mau kalah dengan vampir bercadar ini.
Lumayan, lumayan kekar mereka, tapi aku tidak boleh takut, aku harus melawan.
2 vampir menyerangku dengan cepat, untung saja aku bisa menghindar.
Senjata yang mereka bawa hampir membuat wajah imutku hancur, aku pun membalas serangan mereka walau beberapa kali tidak kena.
Beberapa kali mencoba akhirnya, aku dapat memukul perut vampir bercadar itu. Aku mencoba mengeluarkan kekuatanku dan akhirnya keluar juga, kekuatanku sekarang memutari tubuhku, anehnya aku tidak kepanasan 😊, dan rasanya api ini menjadi tamengku. Baiklah aku siap untuk bertarung sebenarnya.
Aku ayunkan tanganku kedepan gumpalan api pun terjadi dari api yang mengelilingi diriku dan aku mengangkat tanganku tinggi-tinggi bola api itu pun menyerang vampir bercadar itu.
Sugoi!!!
Mereka berhasil menghindar, aku pun membuat rencana lagi, entah kenapa tanganku bergerak sendiri, tanganku kearah kesamping seperti memegang pedang dan api yang di sampingku berkumpul di tanganku berbentuk seperti pedang. Benar saja api yang mengumpul di tanganku menjadi pedang yang berapi-api.Keren!!
Tanpa ragu aku mulai menyerang vampir bercadar di depanku. Aku tidak menyangka kalau mereka berdua juga punya pedang, aku pun memulai pertarungan antar pedang.
》Author POV《
Di sisi lain juga Sakura ,Jimin, Hikari dan Haruka sedang bertarung dengan kerasnya.'mari fokus ke Riana :v' Riana berhasil mendapat goresan di bagian lengan baju kanannya. Riana bertarung terus tanpa lelah walau ia sedang lelah sekarang. Angin kencang kembali terjadi membuat pohon dan rerumputan menari-nari, namun hal itu tidak membuat Riana goyah ia tetap menyerang kembali.
"Hentikan!!"
Sebuah teriakkan membuat pertarungan itu berhenti, pedang Riana menghilang menjadi api. Semua yang tengah bertarung mencari asal suara itu.
Mereka menemukan seseorang setengah baya sedang berdiri di atas batu besar dengan menggunakan jubah hitam, dan hanya melihatkan mata dan rambut kuning.
Para vampir yang menyerang mereka langsung berdiri di samping batu itu."Kalian lulus di ujian tarung ini." Ucapnya tiba-tiba. "Haruka, Hikari antarkan mereka ke asramanya. Kalian bertiga jika bingung bisa tanyakan pada Hikari atau Haruka." Jelasnya lagi dan menghilang bersama kelelawar yang bertebangan.
Sakura, Riana dan Jimin hanya saling tatap dan bingung.
Riana - apa yang sedang terjadi?
Sakura - hidden camera?
Jimin - gagal paham.
Mereka masih bingung dan akhirnya mereka sadar saat pundak mereka di tepuk."Di jalan akan kami jelaskan." Ucap Haruka dan memasuki dunia vampir dengan portal yang telah siap .
Saat sampai di dunia vampir, keadaan waktu saat ini adalah siang hari dan beda dengan dunia manusia yang saat ini sedang malam. Sakura dan Riana melihat sekeliling karena pertama kali melihat sekolah seperti kastil kerajaaan yang sangat megah. Saat berhenti di suatu ruangan besar nan bersih membuat Riana dan Sakura terbelalak.
Banyak sekali murid-murid di sini sedang duduk di kursi yang telah tersedia. Saat mereka masuk mata murid-murid melihat kearah Jimin, Riana dan Sakura.Bersambung.....
Nah loh, kenapa mereka pindah sekolah? Apa yang akan terjadi kepada Sakura, Riana dan Jimin setelah pindah sekolah? Dan bagaimana dengan Hana?
Yoyoyo... tetap baca ya? Deby butuh vote and koment kalian 😉
See you next time guys 😊
![](https://img.wattpad.com/cover/103031658-288-k550916.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA VAMPIRE {KOREA & JEPANG CHAPTHER}
VampireSesorang yang membuat diriku berubah, anehnya aku tidak menjauhinya. Tiba-tiba aku harus tinggal di dunia yang harus ku tempati karena ini terbaik untukku. Sekolah yang ku tepati adalah sekolah yang sangat unik, namun kejadian yang paling membahayak...