Jimin menggoyangkat tubuh orang itu, tapi orang itu malah terjatuh dan tidak bangun kembali. Yes, Jimin menemukan mayat yang di gigit Hakuro.
"Kawan kau sudah mati? Ya ampun kenapa kau bisa tiada eoh? Sekarang aku harus apa coba? '20 detik terdiam' ne,ne,ne panggil sensei. Emm, kau tinggal dulu sini jangan kemana-mana arraseo.'menepuk jidatnya sendiri.' Pabo jiminie, gak mungkinlah ia kemana-mana kan dia sudah mati" Ujarnya bodoh.
Jimin pun berlari untuk memberitahu kalau di taman ada mayat.
》Flashback OFF《
"Seperti itu ceritanya." Ujar Hakuro dan selesai bercerita. "Aku tidak perlu jasadnya karena aku ingin darahnya saja" Jelas Hakuro tampang tak bersalah.
Jimin yang sudah mulai kesal, ingin membalas. Tapi saat itu Riana sadar dari pingsannya, saat Jimin menoleh lagi Hakuro dan Yuu sudah tak ada di tempat.
Riana bangun dengan kepalanya yang sakit. Riana tidak mengingat apa yang terjadi, karena Hakuro menghilangkan ingatannya saat Riana di buat pingsan.
Jimin membantu Riana berdiri dan meninggalkan hutan. Mereka pergi dengan kondisi lemah,tapi mereka tidak peduli karena mereka tidak ingin ada orang mengkhawatirkan mereka.
Sekarang mereka bertemu dengan Hana dan Sakura sedang memakan Harum manis."Disini kalian rupanya, ayo kita bermain." Ujar Sakura dan Hana kompak.
Sakura menarik tangan Jimin dan Riana membawa mereka kesuatu tempat permainan. Sudah banyak permainan yang meraka mainkan akhirnya mereka berhenti dan pulang bersama.
Sayangnya Hana dan Sakura tidak merasakan kesenangan karena melihat pasangan didepan ini tidak seperti pada umumnya. Pegangan tangan, tertawa bersama dan sebagainya yang romantis. Jimin dan Riana hanya kebalikan dari itu.
Tiba-tiba Sakura berbisik kepada Hana. Hana mengangguk setuju dan memulai aksinya. Sakura menarik tangan Riana dan Hana memukul kepala Jimin."Yaa!! Appo, apa yang kau lakukan." Ujar Jimin memegang kepalanya yang pura-pura sakit dan memasukan tangannya ke saku celananya.
"Yaa!! Kau sebagai cowo gak ada romantis sama sekali!" Bentak Hana melotot kearah Jimin.
"Romantis? Aku romantis kali. Kaunya saja tidak tau." Jelas Jimin.
Di belakang Hana dan Jimin sedang cek-cok berat, sedangkan Riana sendang mengobrol dan Riana hanya menjawab singkat.
Sakura yang melihat sahabatnya yang akhir-akhir ini sifatnya berbeda hanya bisa sabar.
Tiba-tiba Sakura cemas karena melihat Riana menunduk tiba-tiba dan menggengam tangannya sendiri."Riana-chan doijoube desu ka?" Tanya Sakura cemas.
"Doijoube." Jawabnya singkat.
Sekilas Sakura melihat Riana menggigit bibirnya tanpa sebab.
"Kenapa kau mengigit bibirmu? Bahaya loh gigit bibir." Ucap Sakura makin khawatir.
Cek-cok orang yang dibelakang yaitu Jimin danHana berhenti karena melihat Riana dan Sakura aneh.
Sakura mencoba menghentika gigitan bibir Riana, sayangnya Riana tidak mendengar."Sakura-chan, menjauhlah dariku." Ucap Riana masih menunduk.
"Yaa! Kau demam?! Perasaan tadi kamu baik-baik saja?!" Kaget Sakura karena sahabatnya berubah.
"Cepat menjauhlah!" Bentak Riana mendorong Sakura hingga terjatuh.
Riana berlari menjauh dari Sakura. Hana dan Jimin melihat kejadian itu langsung mendekat kearah Sakura dan membantu Sakura berdiri.
Jimin yang melihat kejadian itu membuatnya khawatir."Sakura kau tak apa? Apa kau di serang olehnya?" Tanya Jimin keceplosan. Jimin memukul bibirnya sendiri.
"Aish! Apa maksudmu aku diserang eoh? Aku akan mengejar Riana." Jelas Sakura bingung dengan Jimin dan meninggalkan Jimin dan Hana.
"Sakura-chan jangan!" Ucap Jimin teriak.
Hana yang tak auka denga sifat Jimin langsung memukul kepala Jimin. Tapi percuma Jimin akan berpura-pura sakit.
"Yaa!! Apa maksudmu menghentika Sakura?" Tanya Hana bingung.
"Berhentilah memukulku! Sakura sekarang dalam bahaya." Jelas Jimin takut-takut.
"Anjir nih orang. Yaa! Sakura hanya mengejar Riana apanya yang bahaya coba," kesal Hana sudah menjadi-jadi
Sedangakan Sakura masih berusaha mengejar Riana dengan kekuatan manusianya. Ia berhenti mengambil nafas dan memanggil nama Riana tapi tidak ada jawaban sama sekali.
Sakura melajutkan lariannya untuk mengejar Riana. Sudah lama ia mengejar Riana tapi tidak ketemu.'"Aish! Cepat sekali ia lari." Gumam Sakura.
Sakura berlari sambil mencari Riana. Saat Sakura berhenti untuk mengambil nafas, ia menyipitkan matanya untuk menjelaskan penglihatannya karena ia melihat seseorang duduk dibawah pohon yang gelap dengan memeluk kakinya.
Matanya terbulat sempurna karena ia tau orang itu."Riana!" Panggil Sakura.
Sakura mendekat ke Riana yang tengah memeluk kakinya dan menundukan kepalanya sedikit.
"Riana-chan apa kau masih hidup?" Tanya Sakura aneh.
Sakura yang menunggu jawaban dari Riana sangat kesal karena Riana tidak menjawab pertanyaannya. Sakura pun mendekatkan wajahnya kearah Riana.
Saat meliha dengan dekat. Badan Sakura gemetar karena :
1. Mata Riana berwarna merah darah.
2. Ia melihat taring Riana.
3. Ia melihat Riana menyeringai.
Sakura sangat takut sampai-sampai ia tak bisa bergerak.
Tiba-tiba Riana mencekik Sakura, Sakura memegang tangan Riana meminta untuk di lepaskan. Riana melihat Sakura dengan rasa nafsu yang sudah tidak bisa di hentikan."Ri-Ri-Riana le-lepaskanhh ... kkhh" Ucap Sakura tidak bisa bernafas.
Riana melempar Sakura hingga terpental ke pohon. Sudah 2 kali ia terlempar kepohon oleh Riana, darah Sakura sudah berada di kepala dan kakinya.
Riana sudah tidak bisa menahan nafsu akan darahnya karena darah Sakura sudah tercium. Riana sekarang sudah berada didepan mata Sakura.
Sakura yang terkejut tidak bisa bergerak, kata-kata yang ingin ia lontarkan tidak bisa keluar karena mulutnya seperti di kunci oleh ketakutanya.
Pundak Sakura sudah dicengkram oleh Riana, tatapan haus darah sudah ia lihat. Riana semakin dekat dengan leher Sakura dan akhirnya ..."Ri-Riana hhh...akhh" Ucap Sakura.
Riana sudah menancapkan gigi tarjngnya keleher Sakura. Perlahan Sakura menutup matanya, rasa takut dan kesakitan tercampur aduk di pikirannya.
Sekarang Sakura pingsan karena gigitan Riana."Riana!" Panggil seseorang.
Riana menoleh dengan keadaan di bibirnya yang masih tersisa oleh darah Sakura. Yang melihat kejadian ini adalah Hana dan Jimin, mata Hana membulat sempurna karena melihat Riana meminum darah sahabatnya sendiri.
Jimin yang berada disampingnya langsung menutup mata Hana dengan tangannya dan ..."Lupakan!" Ucap Jimin.
Hana pun terjatuh dan dibaringkan Hana di tanah dengan lembut.
Jimin langsung mendekat kearah Riana yang tengat tepaku dengan sahabatnya.
Rasa bersalah ia rasakan, ketakutan kehilangan teman juga ia rasakan. Ia melepas cengkraman yang ada di pundak Sakura.
Ia memegang bibirnya yang penug dengan darah sahabatnya. Air matanya jatuh dengan deras, ia memeluk Sakura dengan erat. Kata maaf ia lontarkan beribu-ribu kali."Riana-sii, percuma kamu menangis kau tak akan bisa mengubahnya jadi manusia lagi." Jelas Jimin memegang pundak Riana dan ikut bersedih.
"Jimin-kun kenapa aku seperti ini? Kenapa aku tidak bisa menahan diri?" Tanya Riana air mata sudah menetes kepipinya.
"Ada 2 kemungkinan. Pertama kau tadi tidak meminum jus darah itu, yang kedua mungkin karena kau terlalu banyak mengeluarkan tenagamu saat menyerang Hakuro-sama." Jelas Jimin membantu Riana berdiri. "Ayo kita pulang sekarang." Ajak Jimin mengelus kepala Riana.
"Tapi gimana dengan Hana dan Sakura?" Tanya Riana yang tak ingin meninggalkan sahabatnya.
"Sebentar lagi Hana akan bangun, aku sudah menghilangkan ingatannya tentang kejadian ini. Percayalah padaku Riana. Jelas Jimin membersihkan sisa darah Sakura di bibir Riana.
Riana hanya mengangguk. Mau tak mau ia harus meninggalkan sahabatnya disini. Untung saja hutan di belakang pasar malam ini agak jauh.
Dengan berat hati Riana dan Jimin melesat pulang.Bersambung ....
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA VAMPIRE {KOREA & JEPANG CHAPTHER}
VampireSesorang yang membuat diriku berubah, anehnya aku tidak menjauhinya. Tiba-tiba aku harus tinggal di dunia yang harus ku tempati karena ini terbaik untukku. Sekolah yang ku tepati adalah sekolah yang sangat unik, namun kejadian yang paling membahayak...