Chapter 7

44 1 4
                                    

Jimin dan Riana sudah meninggalkan TKP. Mereka melesat entah kemana.
15 menit kemudian Hana terbangun dengan kepala berdenyut. Ia melihat sekelilinganya tapi ia tak mengingat apapun.

"Dimana ini? Apa yang terjadi?" Gumamnya sambil memegang kepalanya yang berdenyut.

Saat Hana melihat kedepan matanya terbulat sempurna karena ia melihat sahabatnya tak sadarkan diri. Hana mendekati sahabatnya itu.

"Haya-chan! " panggil Hana sambil menepuk pipi Sakura.

Hana juga terkejut karena banyak sekali luka yang dialami Sakura.

》Skip ...《
《Edogawa Riana POV》

Pagi menjelang, aku keluar rumah dengan wajah yang tidak karuan. Semenjak kejadian di pasar malam itu, aku tidak bisa berpikir jernih. Aku hanya memikirkan keadaan Sakura dan Hana. Hanya ada rasa takut yang menggerogoti hatiku.
Aku juga takut bertemu dengan mereka. Berjalan dengan langkah berat, aku takut bertemu dengan Sakura. Idetitasku juga sudah ditau oleh Sakura. Aku yakin Sakura membenciku. Apalagi aku seorang vampir.
Gelap, tiba-tiba gelap. Siapa yang berani menggangguku yang sedang badmood. Aku mengambil lengannya yang telah menutup mataku dan menjatuhkannya kedepan. Terang, akhirnya terang aku sudah bisa melihat jalan yang sering kulewati bersama Hana dan Sakura.

"Appo .." Rengek orang itu kesakitan.

Aku mendekati orang itu dan melihat siapa orang yang telah mengangguku. Ternyata orang yang kubanting tad adalah kekasihku.

"Aigoo, Jimin oppa. Kalau ingin membuat kejutan jangan seperti itu, Riana lagi badmood" Jelasku dan membantunya berdiri.

"Makanya jangan murung terus, entar cepet tua loh." Ucap Jimin sambil terkekeh sambil mencubit pipiku.

Sayangnya cara yang ingin membuatku tersenyum gagal. Aku hanya berpikir yang terjadi tentang Sakura saat ini.
Tiba-tiba vampir imut ini menarik tanganku dan  melesat kerumahnya. Ia mempersilahkan aku masuk dan menyuruhku duduk di depan tv sambil meminum jus darah.
Menunggu 10 menit akhirnya Jimin keluar sambil menggunakan baju berjas hitam, dengan baju berkerah putih lengkap dengan dasi kupu-kupu dan celana hitam panjang. He so cute :)
Ia juga membawa sebuah dress hitam putih, aku di paksa memakai dress itu. Padahal aku sangat membenci itu.
Akhirnya aku menyerah aku memakai dress itu, 10 menit berlalu aku turun dari kamar Jimin dan sudah memakai dress itu.
Dress selutut, kerah berwarna hitam  dengan bunga mawar di samping kanan kerah dress itu.
Sebenatnya aku dan Jimin akan pergi kemana? Sampai-sampai memakai pakaian seperti ini.

"Kita mau kemana?" Tanyaku sangat penasaran sambil membiasakan memakai dress ini.

"Ikut saja" Balas Jimin sambil menarik lenganku.

Aku yang bingung hanya bisa mengikutinya. Kami berlari kearah pohon besar di taman belakang rumahnya. Nani? Ngapain kesini dengan pakaian ini?
Sempat ku melihat tangan Jimin memegang pohon sakura di depannya dan berkomat kamit seperti dukun.
Tiba-tiba sebuah portal keluar dari pohonbyang membuatku terkagum. Wow! Apa ini kekuatan dari vampir? Jimin menoleh kearahku dengan senyum lalu menarikku masuk ke portal itu.
Sekejap mata aku sudah berada di sebuah ruangan yang sangat banyak di kunjungi orang. Orang-orang ini berpakaian sangat rapi seperti dan Jimin. Ini seperti di sebuah cerita-cerita dibuku, namanya adalah pesta. Pesta? Pesta apaan?!
Lamunanku terhenti saat sekilas aku melihat seseorang yang mendekat kearahku dan Jimin. Seorang wanita paruh baya memeluk Jimin dengan penuh kasih sayang bagaikan seorang ibu.

"Selamat malam, eomma, appa." Sapa Jimin dengan sopan.

Eomma? Appa? Berarti ini kedua orang tua Jimin? Wah... bagaimana Jimin tidak imut and tampan, ibunya aja imut , ayahnya tampan.

DUNIA VAMPIRE {KOREA & JEPANG CHAPTHER}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang