Epusode 13

30 0 0
                                    

Jujur sebenarnya aku masih takut terhadap sahabatku,tetapi hati kecilku berkata, tidak perlu takut pada mereka, mereka adalah sahabatmu bukan musuhmu.

Saat sudah didepan pintu rumah Sakura, Jimin memanggilku.

"Nani?" Tanyaku takut plus bingung.

"Aku harap, kau tidak memberitahukan orang lain tentang statusku, Riana dan Sakura." Ucapnya penuh keyakinan.

"Ada apa? Alasan apa yang membuat kau berkata seperti itu?" Tanyaku lagi.

"Tidak ada sih, aku hanya memberitahu saja. Kalau kau memberitahu orang tentang status kami, bahaya buat Sakura dan Riana. Mereka bisa saja mati karena tangan manusia, karena mereka hanyalah korban dari kejadian ini." Jelas Jimin panjang lebar dan menatapku penuh dengan serius.

"Baiklah akan kuusahakan, tapi apa kau yakin kejadian di sekolah tidak terulang lagi?" Tanyaku sedikit meragukan.

"Hanya satu yang bisa kukatakan, hanya percaya pada kami bertiga saja." Jelasnya lagi dan menatapku tajam.

Aku hanya mengangguk dan langsung pulang kerumahku. Di jalan, aku hanya memikirkan kata-kata Jimin dan kejadian tadi di sekolah. Huft.. apa yang harus kulakukan sekarang? Pura-pura biasa saja, tidak perlu takut. Ya, tidak perlu takut. Aku pun pulang dengan laria  yang cukup kencang.

》Author POV《

Sedangkan Riana dan Jimin sedang menunggu Sakura di rumahnya. Kamar yang berwarna merah terang, yang agak berantakanm pecahan kaca cermin yang berantakan kini telah dibersihkan dan Sakura sudah sedikit bugar kembali.
Riana yang mengobrol dengan Sakura sedang menjelaskan kejadian tadi siang. Setiap Riana bercerita hampir saja Hana terluka gara-gara dirinya, air matanya terjatuh. Rasa bersalah sangat membekas dihatinya, karena Sakura hampir saja melukai sahabat yang ia sayangi.

"Aku tahu perasaanmu yang sekarang Sakura-chan, aku juga pas mengetahui kalau aku seorang vampir aku sangat sedih dan juga tidak menerima hal ini. Tetapi mau tidak mau aku harus beradaptasi dengan hal ini, dan akhirnya aku sudah terbiasa. Setelah itu yakinlah kau tidak akan melakukan hal buruk kepada siapapun." Jelas Riana menepuk pundak Sakura, meyakinkan.

Sakura masih menunduk, masih menyesali perbuatannya yang diluar kendalinya.

"Bagaimana kalau aku tidak bisa mengontrol emosiku seperti tadi? Aku takut Riana." Jelas Sakura menatap Riana dan berlinang air mata.

"Tenang aku dan Jimin ada disampingmu, jika kamu tidak bisa mengontrol emosimu dan ingin meminum darah seseorang aku dan Jimin akan menarikmu." Jelas Riana dan menoleh keJimin.

"Iya Sakura-chan. Apa kau sudah baikan? Kalau sudah aku akan mengajakmu dan Riana pergi ke toko Jus yang kamu minum tadi, buat besok." Jelas Jimin mengajak.

"Daijoubu." Jawab Sakura bangkit dari duduknya.

》SKIPP....《

Sampainya di toko jus yang dibilang Jimin, mereka bertiga langsung masuk. Saat mereka memasuki rumah itu, tidak ada tanda-tanda kehidupan. Saat mereka mencari orang disekelilingnya tiba-tiba seseorang dengan taring panjang mendekat kearah Sakura. Sakura yang terkejut melonjak kebelakang karena kaget.
Riana yang pernah terkejut karena orang ini tiba-tiba muncul dan sekarang ekspresinya hanya bisa, namun ia tetap gemetar karena ketakutan yang ia sembunyikan.

"Anak muda yang menjadi korban lagi? Aish! Memang vampir sudah tidak layak untuk tinggal di dunia ini." Geleng-geleng orang itu.

"Apa naksudmu? Apa banyak sekali vampir yang berkeliaran di dunia ini?" Tanya Riana terkejut.

DUNIA VAMPIRE {KOREA & JEPANG CHAPTHER}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang