》Author POV《
Mereka pun jalan bersama karena tujuan mereka sama. Sepasang vampir itu hanya terdiam karena kemesraan mereka di ambil oleh 2 penggangu.
》Skip ...《Sampai di sana, Sakura dan Hana meninggalkan Jimin dan Riana. Sekaranglah kesempatan Jimin untuk berduaan bersama Riana. Saat Jimin ingin menggengam tangan Riana, hawa dingin dan haus akan darah ia rasakan kembali 'AUTHOR!!' 'GOMMEN NE JIMINIE!' Riana menoleh kearah Jimin, mereka menoleh kearah kiri-kanan, depan-belakang untuk mencari seseorang yang mereka rasakan hawa itu.
Riana pun menemukan orang tersebut, berrubuh tinggi besar, di bilang cakep sih iya'demo??'
Riana menoleh kearah Jimin, Jimin mengangguk seperti mengerti apa yang dimaksud Riana dengan tatapan tadi.
Jimin dan Riana mendekat kearah orang tersebut, mereka berpura-pura membeli permen kapas.
Saat memesan orang itu menarik tangan Riana dan membawa Riana kabur. Jimin yang tidak mau kekasihnya terluka mengejarnya.
Riana yang bersama orang itu masih mencoba melepaskan genggaman orang itu. Tapi percuma kekuatan orang itu lebih besar dari dirinya sendiri.
Seperti hutan tapi dibelakangnya terdapat pasar malam, karena pasar malam di Tokyo hari ini dibangun di tengah lapangan dekat dengan hutan.
Jimin datang dengan mata danntaring vampirnya."Lepaskan Riana!" Timpal Jimin yang sudah kesal. Badan Jimin seperti mengeluarkan api dari tubuhnya berwarna hitam.
"Wow, wow,wow. Tenang kawan jangan main emosi. Ini aku kembalikan kekasihmu." Ujarnya senyum dan melepaskan Riana.
Kekuatan api yang berkobar berwarna hitam itu menghilang denganbersamaan Riana kembali kepelukan Jimin.
"Gwaenchana yo?" Ucap Jimin cemas ke Riana. Riana hanya mengangguk kepada Jimin sambil mengelus tangan kanannya.
"Kenapa kalian sangat penasaran padaku?" Tanya orang itu menyangga dagunya dengan tangannya seperti 'cerrybelle- your are beautiful'
"Tidak!" Bentak Jimin dan Riana kompak.
"Wah,kalian kompak banget." Ucap orang itu terkagum-kagum.
"Aku tau kalian ingin tau kalau aku vampir atau bukan." Timpalnya duduk di salah satu batu yang mirip kursi.
Jimin dan Riana saling lirik karena rencana mereka gagal.
"Kau vampir apa bukan?" Ujar Riana to the point.
Jimin sudah tenang, mata dan taringnya sudah todak muncul lagi. Orang itu terbangun dan membungkuk hormat.
"Perkenalkan namaku Usotori Hakuro." Ucapnya singkat dan berdiri tegak.
"Usotori Hakuro? Pangeran Hakuro dari Ookoku Usotori." Timpal Jimin terkejut.
"Pangeran? Ookoku Usotori?" Bingung Riana. "Mana ada pangeran wajahnya seperti ini." Ucap Riana lancang.
Tiba-tiba, Riana di tarik oleh seseorang dan tidak percaya dilehernya sekarang ada pedang bercahaya api hitam. Riana tidak bisa bergerak karena ia takut di penggal oleh orang yang membawa pedang itu.
"Yuu lepaskan perempuan itu, mereka orang-baik Yuu." Timpal orang bertubuh tinggi besar yang bernama Hakuro.
"Baik tuan." Ucap orang itu yang bernama Yuu.
Orang yang bernama Yuu itu melepaskan Riana. Jimin yang kaget langsung mendekat ke Riana karena takut ada luka di leher Riana. Jimin merasa lega karena tidak ada luka satu pun dibadannya.
"Siapa kalian?" Tanya Hakuro tersenyum kezrah Jimin dan Riana.
"Tunggu dulu kau belum menjawab pertanyaanku tadi." Jelas Riana.
"Haruskah? Baiklah. Perkenalkan namaku Usotori Hakuro pangeran kedua di kerajaan Ookoku Usotori. Aku kedunia manusia untuk jalan-jalan dan mencari mangsa tentunya." Jelas Hakuro terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA VAMPIRE {KOREA & JEPANG CHAPTHER}
VampireSesorang yang membuat diriku berubah, anehnya aku tidak menjauhinya. Tiba-tiba aku harus tinggal di dunia yang harus ku tempati karena ini terbaik untukku. Sekolah yang ku tepati adalah sekolah yang sangat unik, namun kejadian yang paling membahayak...