Part 6

2.8K 132 12
                                    

Ketika badai mulai menghadang ku mohon kuatkan hambaMu ini Ya Rabb

Author PoV

Seminggu telah berlalu Ali dan Prilly kembali ke Indonesia dan sekarang Prilly ikut tinggal bersama Ali dan Qilla. Sejujurnya Prilly masih sedikit ragu jika harus satu rumah dengan Qilla. Namun, Ali adalah suaminya dan Prilly harus ikut kemanapun Ali tinggal. Semoga saja ini menjadi awal yang baik hubungan Qilla dan Prily.

“Mas, mau memakai kemeja warna apa?” tanya Qilla

“Tidak pelu kamu siapkan Qill, Prilly sudah menyiapkannya” jawab Ali

“Oh begitu, baiklah. Mas mau sarapan apa? Roti atau nasi goreng?”

“Coba kamu cek ke dapur. Tadi Prilly bilang dia sudah memasak untuk kita. Kamu harus coba masakan dia, karena masakannya sangat lezat”

“Aku ke dapur dulu Mas” jawab Qilla tanpa menatap Ali

Saat di dapur Qilla melihat Prilly sedang menyiapkan masakannya dan akan menata di meja makan.

Eheemmm

Qilla berdehem agar Prilly menyadari kehadirannya disitu

“Eh kak Qilla, maaf kak karena terlalu asik menyiapkan masakan jadi tidak tahu kehadiran kakak” jawab Prilly

Hmm, kamu memang istri mas Ali juga Prill, tapi tolong hormatilah kehadiranku sebagai istri pertama Mas Ali”

Prilly menghentikan aktifitasnya dan menghampiri Qilla

“Maksud kakak apa ya?”

“Sudah siap sayang sarapannya?” teriak Ali yang sedang menuju ke ruang makan

“Sudah kak” jawab Prilly

“Nanti dulu ya kak kita lanjutkan mengobrolnya. Sebaiknya, kita sarapan terlebih dahulu”

Tanpa menjawab Qilla pergi meninggalkan Prilly dan menghampiri Ali yang sudah berada di ruang makan.

“Lho Prilly, kenapa kamu memasak sayur? Apa kamu tidak tahu mas Ali tidak suka dengan sayur” protes Qila

“Benarkah kak? Prilly tidak tahu tentang hal itu” jawab Prilly dengan menundukkan kepalanya

“Sudahlah Qilla, Prilly kan tidak tahu soal itu. Toh, tidak apa-apa kalau aku makan sayur. Siapa tahu karena masakan Prilly aku jadi suka sayur” ujar Ali

“Tapii kan..”

“Sudah-sudah lebih baik kita sarapan dulu. Tidak baik berdebat di depan meja makan seperti ini”

“Maaf ya kak, Prilly benar-benar tidak tahu” sesal Prilly

“Tidak apa-apa sayang. Sekarang mari kita nikmati masakan buatanmu”

Prilly mengambilkan nasi dan beberapa makanan ke piring Ali. Melihat hal itu, Qilla menjadi agak sebal. Karena, seharusnya dialah yang melakukan itu. pagi ini sudah berkali-kali Prilly menggantikan perannya untuk mengurus Ali.

“Masakanmu benar-benar lezat sayang. Kalau begini aku jadi suka sayur. Sering-seringlah memasakan ini untukku”puji Ali

“Tentu kak. Pasti akan Prilly masakin jika kak Ali menyukainya”jawab Prilly bersemangat

“Aku permisi ke kamar dulu. Tiba-tiba kepalaku sakit” keluh Qilla

“Kak Qilla kenapa? Apa perlu Prilly bikinkan bubur saja?” tanya Prilly

“Tidak, aku hanya ingin beristirahat”

“Kamu tidak apa-apa Qill?” tanya Ali

“Aku ingin ke kamar saja mas. Permisi”

Qilla pun meninggalkan meja makan dan menuju ke kamarnya

Qilla PoV

“Kenapa Prilly merebut perhatian mas Ali dariku? Aku adalah istri pertamanya dan aku berhak mengurus mas Ali. 5 tahun aku selalu mengurus kebutuhannya tapi kenapa Prilly merubah semuanya??”

Aku menangis mengeluarkan semua unek-unekku.  Kenapa Prilly dengan mudah mencuri perhatian mas Ali dariku? Aku merasa mas Ali telah berubah terhadapku. Tiba-tiba handphone ku berbunyi dan ternyata Alda yang menelfon

“Wa’alaikumussalam”

“……………………………….”

“Bisa kok. Jam berapa dan dimana?”

“………………………………..”

“Baiklah kalau begitu. Sampai jumpa nanti”

“………………………………..”

“Wa’alaikumussalam”

Ternyata Alda mengajakku keluar dan mengobrol sejenak dan aku menyanggupinya. Karena aku juga butuh ketenangan, aku butuh teman yang mau mendengarkan ceritaku.

TOKK.. TOKK

“Assalamu’alaikum kak”

“Pasti Prilly” batin Qilla

“Masuklah Pril”

Prilly masuk ke kamarku dan duduk disamping ranjangku dengan membawa semangkuk bubur

“Kak, ini Prilly buatkan bubur. Kakak makan ya. Oh ya, tadi kak Ali sudah berangkat dan titip pesan kepada kakak. Karna sudah terlambat jadi kak Ali tidak sempat menghampiri kakak terlebih dahulu” jelasnya

“Aku tidak butuh perhatianmu Pril. Lebih baik bawa buburmu ke dapur” jawabku ketus

“Tapi kan kakak belum sarapan tadi. Ayolah kak sesuap saja” sambil menyuapkan bubur ke mulutku

PYAAARRR

entah karena apa, aku melempar bubur itu ke tembok sehingga semuanya berantakan

“Astaghfirullah” ucap Prilly

“AKU TIDAK BUTUH PERHATIANMU PRILLY. APA KAMU INGIN MENCARI MUKA TERHADAPKU? AKU ADALAH ISTRI PERTAMA MAS ALI, HARUSNYA KAMU MENGHORMATIKU. TIDAK SEENAKNYA MEREBUT PERANKU SEBAGAI ISTRI PERTAMANYA”

Ku lihat Prilly menangis

“ Maaf kak, sungguh Prilly tidak bermaksud apapun. Prilly hanya ingin menjadi istri yang baik untuk kak Ali”

“Menjadi baik untuk Ali dan menyingkirkanku? Begitu Pril?”

“Astaghfirullah, tidak kak”

“Sudahlah, lebih baik kamu pergi dari kamarku” usirku

“Prilly minta  maaf kak” ucapnya dengan memegang tanganku

“Aku bilang pergi ya pergi Prill” aku mendorong tubuh Prilly hingga dia terjatuh

“Aww.. sakit”

“itu akibatnya jika kamu tidak mau pergi”

Aku pun meninggalkan kamarku dan bergegas pergi ke cafe untuk menemui Alda

Aku pengen bikin one short story tp ali prilly juga. Menurut kalian gimana??
Vomment jgn lupa😘

Surga yang KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang