Part 10

2.9K 120 5
                                    

Jagalah dia dan calon malaikat kecilku Ya Allah

Ali PoV

Sungguh bahagianya aku saat mendengar jika Prilly sedang mengandung. Inilah yang selama ini aku dambakan. Terimakasih Ya Allah, begitu pemurahNya Engkau memberikan hamba secepat ini anugerah yang terindah ini. Namun, aku berfikir sanggupkah aku adil dalam membagi perhatian antara Prilly, Qilla dan anakku kelak? Aku takut jika Qilla merasa tidak diperdulikan olehku. Inilah yang aku takutkan jika berpoligami. Setelah menyuapi dan menemani Prilly tidur, aku melangkahkan kakiku mencari Qilla dan kulihat dia berada di gazebo, sepertinya dia tengah melamun hingga tidak sadar akan kehadiranku.

Hmm, asik melamun sepertinya”

Eh, mas Ali sejak kapan disitu?”tanyanya

“Sejak kamu tak henti-hentinya melamun, apa yang sebenarnya sedang kamu pikirkan Qil?”

“Tidak mas, tidak ada”elaknya. Aku mengenal Qilla sudah sangat lama dan aku tahu jika dia berbohong. Apa karena kehamilan Prilly?

“Jangan berbohong padaku sayang. Aku mengenalmu sudah lama, kita berumah tangga pun sudah lama. Bagaimana mungkin aku tidak tahu jika kau sedang berbohong?”

“Mas, bolehkah aku bertanya sesuatu kepadamu?”

“Tentu boleh, memang apa yang akan kamu tanyakan?”

“Apa mas akan menceraikanku?”

Astaghfirullah, kenapa dia bertanya seperti itu? cerai memang diperbolehkan dalam agama, namun itu sangat dibenci oleh Allah

“Mengapa kamu bertanya seperti itu? atas dasar apa aku menceraikanmu?”

“Aku belum bisa memberikanmu keturunan mas. Sedangkan Prilly, dia dengan cepat memberikanmu keturunan. Aku takut, aku takut jika kamu akan menceraikanku karna aku belum juga memberikanmu keturunan”jelasnya dengan menangis

Astaghfirullah, bagaimana bisa kamu berpikiran seperti itu? aku tidak mempermasalahkan jika kamu belum bisa memberiku keturunan Qilla, dengan kamu mau hidup bersamaku itu sudah membuatku bahagia. Aku tidak mungkin menceraikanmu, karna aku telah berjanji kepada ummi untuk selalu menjagamu dan selalu ada disampingmu”jelasku dan membawa Qilla ke pelukanku

“Tapi, Prilly mampu memberimu keturunan sedangkan aku? Mama juga pasti akan tidak suka padaku karna aku tidak bisa seperti Prily mas”

Sssttt.. mama tidak mungkin seperti itu Qilla, sudah lebih baik kamu lupakan masalah ini. Aku tidak akan menceraikanmu walaupun Prilly telah memberikanku keturunan”

“Terimakasih mas, aku mencintaimu”

“Aku juga mencintaimu”aku mengecup kening Qilla

Author PoV

“Bagaimana Qill? Apa kamu sudah memikirkan saranku?”tanya Alda via telepon

“Aku tidak sampai hati melakukan itu Al. Lagi pula mas Ali tidak akan menceraikanku meskipun aku belum bisa memberikannya keturunan”

“Dan kamu percaya begitu saja? Dia bisa bilang begitu sekarang, tapi jika anak itu lahir, apa kamu yakin dia tidak akan menceraikan kamu? Perhatian Ali juga hanya pada Prilly dan anaknya”

“Tapi Al…”

“Ya sudahlah Qil, aku hanya memberimu saran, aku hanya ingin yang terbaik untuk rumah tanggamu. Assalamu’alaikum”

Sebelum Qilla menjawab salam, Alda mematikan telepon secara sepihak

“Kemana Ali dan Prilly, Qil?”kehadiran mama Ali yang tiba-tiba membuat Qilla kaget

“Mama kok disini?”

“Dari tadi mama mengucap salam namun tidak ada yang menjawab, berhubung pintu tidak dikunci mama memutuskan untuk masuk. Kamu belum menjawab pertanyaan mama, dimana Ali dan Prilly?”

“Hari ini jadwal Prilly mengecek kandungannya ma”

“Kenapa kamu tidak iku sekalian? Kamu juga bisa periksa tentang keadaan rahim kamu”

“Maksud mama apa?”tanya Qilla tak mengerti

“Kamu sudah menikah dengan Ali selama lima tahun, dan belum mempunyai keturunan. Sedangkan
Prilly yang baru menikah beberapa bulan dengan Ali, sudah hamil. Mama curiga ada masalah dengan
rahim kamu atau kesuburan kamu”

Mmak-sud... mama Qilla mandul begitu?”mata Qilla mulai memanas

“Buktinya kamu sampai sekarang belum bisa memberikan Ali keturunan kan? Sedangkan Ali jelas dia
Tidak ada masalah karena dia bisa membuat Prilly mengandung sekarang. Kemungkinan besar
masalahnya ada di kamu bukan?”

Perkataan mertuanya ini sangat menyakiti hati Qilla

“Ma, aku belum bisa memberikan keturunan bukan berarti aku mandul. Allah memang belum mempercayaiku untuk menjadi seorang ibu”jelas Qilla dengan airmata yang mulai turun

“Lalu menunggu sampai kapan? Sampai Ali mempunyai anak kedua dari Prilly? Begitukah?”

“Kenapa mama tega berkata seperti itu pada Qilla ma? Apa hanya karena Qilla belum memberikan keturunan mama bersikap seperti ini dengan Qila?”

Qilla semakin terisak

“Mama berkata seperti ini untuk kebaikanmu juga. Apa kamu tidak malu dengan Prilly yang saat ini yang sedang mengandung?”

“Cukup ma, Qilla permisi ke kamar dulu”

"Qilla, mau kemana kamu? Mama belum selesai bicara!!"

Namun Qilla tetap melenggang pergi. Dia terlalu sakit hati dengan perkataan mertuanya itu.

"MAMA BEGINI UNTUK KEBAIKANMU QILLA, KAMU BENAR-BENAR TIDAK MEMPUNYAI SOPAN SANTUN!!"teriak mama Ali

Qilla tidak menyangka jika mertuanya sendiri tega berkata seperti itu kepadanya. Apalagi selama ini
Mama Ali sangat menyayangi Qilla, namun semenjak Prilly datang semuanya berubah. Termasuk sikap mama. Qilla semakin tidak suka dengan Prilly

“Aku harus menyingkirkan anak dalam kandungan Prilly. Mama tidak bisa memperlakukan aku seperti ini, lihat saja Pril kamu akan merasakan apa yang aku rasakan”ucap Qilla saat berada dikamarnya.

"Siapkan aku, obat penggugur kandungan! Uanganya akan aku transfer"perintah Qilla dengan seseorang yang berada dilain tempat

"............."

"Sudah siapkan saja, dan jangan banyak bertanya"

Tuuttt..

Qilla langsung memutuskan sambungan telfonnya.

"Liat saja Pril, kamu akan kehilangan anak kamu sama seperti aku yang kehilangan perhatian mama dan mas Ali"batin Qilla

Surga yang KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang