Mungkin bukan jalanku untuk memilikimu
Prilly PoV
Hari ini aku merasa rindu sekali kepada bunda dan ayah, mungkin ini bawaan bayi ini juga. Jadi aku memutuskan untuk mengunjungi rumah bunda dan ayah. Awalnya kak Ali tidak mengizinkan jika aku pergi seorang diri, karena kandunganku yang masih rawan.
Namun, karena bujukanku kak Ali pun mengizinkan. Sebenarnya aku bisa saja mengajak kak Qilla, namun aku tak tega jika harus merepotkannya terus menerus. Apalagi, aku lihat kak Qilla akhir-akhir ini sering keluar rumah. Alhasil, aku pergi ke rumah bunda dengan diantar sopir kak Ali.
Saat melintasi taman aku melihat rujak buah yang sepertinya sangat menggiurkan. Apakah ini yang namanya fase mengidam?
“Pak, tolong berhenti sbentar ya. Saya mau membeli rujak buah disana. sepertinya sangat segar jika dimakan siang hari begini”ucapku
“Mbak Prilly mengidam? Biar saya yang membelinya”
Memang aku menyuruh Pak Toni untuk memanggil mbak saja. Kalau dipanggil ibu atau nyonya aku merasa risih
“Tidak pak, lebih baik pak Tono tunggu disini saja”tolakku
“Mbak Prilly yakin mau membeli sendiri?”
“Yakin pak. Sebentar ya”
Aku pun keluar dari mobil, karena letak pedagang rujak buah tersebut diseberang jalan, aku harus menyebrangi jalan tersebut. namun tiba-tiba ada mobil yang melintas dengan cepatnya…
AWAASSS‼!
Ada tangan yang menarikku hingga aku terpelanting menabrak tubuhnya
“Astaghfirullah, Anda baik-baik saja?”tanyanya
Aku shock sekali atas kejadian ini, apa jadinya jika lelaki ini tidak menarikku. Ya Allah terimakasih telah menyelamatkan hamba melalui lelaki ini.
“Terimakasih telah menolong saya”
“Nama saya Farhan, lain kali lebih berhati-hati lagi emm...mbak..”
“Prilly, panggil saya Prilly”sahutku
“Kamu Afsheenia Prillya Adeeva?”
Bagaimana dia tahu nama panjangku?pikirku
“Dari mana Anda tahu nama panjang saya?”
“Kamu lupa dengan saya illy? Saya anak Gus Syahrir”
Maa syaa Allah, mas Farhan. bagaimana aku bisa melupakan dia? Dia adalah anak Gus Syahrir, guru mengajiku dulu. Ya mas Farhan dari dulu memanggilku illy, katanya agar berbeda dengan yang lain.
“Ya Allah, aku tidak menyadari itu kamu mas. Pangling jadinya”
“Apalagi aku, kamu sekarang bercadar?”
“Seperti yang mas lihat, doakan saja semoga aku istiqomah mengenakannya”
“Aamiiin aamiiin ya robbal alamiiin. Kamu mau kemana lly?”
“Sebenarnya aku perjalanan ke rumah bunda mas, namun saat melihat rujak buah diseberang sana aku jadi ingin membelinya, mungkin aku mengidam, tapi setelah kejadian ini moodku menurun dan tidak ingin memakan rujak lagi”
“Kamu hamil? Kapan kamu menikah?”
“Alhamdulillah mas, sekitar satu bulan lebih. Maaf tidak mengundang mas, karena pernikahanku memang diselenggarakan sangat sederhana”
“Wah, aku kalah start dong. Padahal kembalinya aku dari Kairo ingin meminang kamu”ucapnya terang-terangan. Memang, mas Farhan pernah bilang ingin menjadikanku istrinya, namun karena dia dapat beasiswa di Kairo dia meninggalkanku dan memilih beasiswa tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surga yang Kedua
FanfictionMungkin, dialah yang dituliskan sang Maha Cinta di Lauhul Mahfudz untukku. Meskipun aku menjadi yang kedua untuknya ~Afsheenia Prilly Adeeva~ Pernikahan kedua yang tak pernah aku harapkan sebelumnya menjadikan aku seorang suami yang memiliki dua ora...