Part 7

2.9K 141 9
                                    

Perhatianmu telah direnggutnya, apa cintamu untukku juga telah direnggut olehnya?

Author PoV

Qilla berada di cafe untuk menemui Alda. Setelah menunggu beberapa menit datanglah Alda

“Assalamu’alaikum Qilla. Maaf ya telat tadi macet banget soalnya” jelas Alda

“Wa’alaikumussalam, iya tidak apa-apa kok”

“Lho, mata kamu sembab? Apa kamu habis menangis?”

“Tidak, ini tadi kelilipan saja” elak Qilla

“Qilla, aku ingin kamu menganggapku sebagai sahabat sama seperti Ali yang menganggapku sahabat. Ceritakan kepadaku, agar perasaanmu menjadi lega. siapa tahu aku dapat memberimu solusi”

“Dan aku akan menghancurkan rumah tanggamu secara perlahan. Cukup sudah aku mengalah untuk mendapatkan Ali sekarang aku tidak akan mundur lagi. Ali akan menjadi milikku Qilla” batin Alda

Akhirnya Qilla menceritakan semua tentang rumah tangganya kepada Alda

“Astaghfirullah, menurutku seharusnya istri kedua Ali tidak boleh seperti itu Qill. Apa lagi dia kan istri kedua harusnya dia lebih menghormati kamu sebagai istri pertamanya” ucap Alda

“Apa aku salah memperlakukan dia seperti tadi?” tanya Qilla

“Menurutku tidak Qill, sekali-kali memang kamu harus tegas. Dia harus sadar diri dong kalau dia itu istri kedua, jadi dia harus menghormati kamu gak boleh seenaknya seperti itu”

“Hmm, mungkin kamu benar Al. Aku memang harus sedikit tegas dengan dia. Agar dia menghormatiku sebagai istri pertama mas Ali. Terimakasih Alda kamu mau mendengarkan keluh kesahku”

“Aku sahabat Ali dan otomatis aku akan menjadi sahabatmu juga Qill. Jadi, kamu tidak perlu berterimakasih. Aku akan selalu menjadi pendengar setiamu”

Qilla dan Alda pun menghabiskan waktu untuk mengobrol banyak tentang kehidupan mereka. Di sisi lain mama Ali datang ke rumah Ali untuk menengok menantu-menantunya.

“Assalamu’alaikum” teriak mama Ali dari luar rumah

“Wa’alaikumussalam, lho mama kok tidak bilang mau kesini? Mari masuk ma” sambil mencium tangan mertuanya tersebut

“Mama sengaja mau bikin surprise sayang. Kok sepi Prill? Qilla kemana?”

Emm, Prilly kurang tahu ma. Tadi Prilly lihat kak Qilla pergi tapi tidak tahu kemana”

“Kemana perginya anak itu. tidak biasanya dia pergi jam segini. Hmm, harum apa ini Prill?”
“Itu ma, Prilly lagi memasak. Mama mau makan? Kebetulan lauknya baru matang”

“Tidak sayang, nanti saja. Wah kamu rajin sekali rumah ini bersih, pasti kamu yang membersihkan”

“Hehe, iya ma. Dari pada tidak ada kerjaan lebih baik Prilly beres-beres rumah. Mama mau minum apa? Oh ya Prilly juga membuat bolu kukus coklat. Mama mau?”

“Wah boleh sayang. Kebetulan mama suka kue bolu”

“Mari ma ke ruang makan” ajak Prilly

“Wah dari baunya harum sekali Prill. Pasti enak”

“Semoga saja pas dengan selera mama”

“Ini benar-benar enak sayang. Di toko kue langganan mama saja kalah”puji mama Ali

“Alhamdulillah kalau enak. Mama berlebihan sekali memuji Prilly seperti itu. Prilly masih belajar ma”

Tanpa sepengetahuan mama Ali dan Prilly, Qilla mengintip dibalik tembok dapur dengan perasaan kesal

Surga yang KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang