Part 11

2.8K 115 3
                                    

Cinta bukan sekedar hanya mencintai dan memiliki. Namun cinta, juga berkorban dan mengikhlaskan

Author PoV

Tekad Qilla untuk meyingkirkan janin yang ada dalam kandungan Prilly sudah bulat. Apalagi, dia mendapat dukungan dari Alda. Qilla tahu ini sangat jahat namun, tidak ada jalan keluar lain kecuali menyingkirkan janin itu. Dia tidak mau mengambil resiko nantinya, karena sampai kapanpun Qilla  tidak akan rela jika harus tersingkir dari keluarga ini.

Flashback on

“Aku sudah memutuskan untuk mengikuti saranmu menyingkirkan janin itu”ucap Qilla via telpon

“Bagus Qilla, ini demi kebaikanmu dan rumah tanggamu. Toh, usia Prilly masih muda kan? Setelah kamu bisa hamil baru dia bisa hamil lagi”

“Ya kamu benar Alda, Prilly masih mempunyai banyak waktu, sedangkan aku? Posisiku disini terancam”

“Lalu, apa rencanamu untuk menggugurkan kandungan Prilly?”tanya Alda

“Aku akan memberi minuman kepada Prilly yang telah ku beri obat penggugur kandungan”

“Kamu yakin akan berhasil?”

“Kita coba saja dulu. Jika gagal kita masih bisa menggunakan seribu satu cara lain”

Great! Aku suka Qilla yang sekarang”

“Baiklah aku akan menjalankan rencanaku”

“Semoga berhasil”

Tutt

Flashback off

Qilla telah menyiapkan susu yang telah ia campur dengan obat tersebut. Qilla sangat berharap ini akan berhasil.

“Mana Prilly mas?”tanya Qilla kepada Ali yang tengah sibuk mengerjakan pekerjaannya

“Mungkin di kamar. Kenapa memangnya?”

“Ini lho, aku sudah membuatkan susu hamil untuknya. Sudah waktunya dia minum susu”

Maa syaa Allah, baik sekali istriku ini”puji Ali dan menghampiri Qilla yang masih berdiri di depan pintu

“Kan anak dikandungan Prilly anak mas Ali, jadi aku juga menganggapnya sebagai anakku”

“Terimakasih sayang, aku sangat bangga padamu”sambil mencium kening Qilla

“Ya sudah aku mau mengantar susu ini dulu ke kamar Prilly, kasihan kan jika dia terlambat minum susu”

Qilla pun meninggalkan Ali yang masih berkutat dengan kerjaannya

Tokk.. Tokk

“Assalamu’alaikum cantik”

“Wa’alaikumussalam. Eh kak Qilla, masuk kak”

“Ngapain kamu Pril?”

“Ini kak Prilly membacakan ayat-ayat suci al qur’an untuk dede bayinya. Ya meskipun usianya masih kecil, gapapa kan kalau Prilly membacakan untuknya”

“Iya bagus itu, oh ya ini aku bikinin susu buat kamu. Sudah waktunya minum susu kan?”

“Astaghfirullah, iya kak. Saking asiknya membaca al-qur’an Prilly jadi lupa minum susu. Maaf ya kak, Prilly merepotkan kakak”

Sstt.. aku tidak merasa direpotkan Pril, anak itu juga aku anggap sebagai anakku juga. Jadi aku bertangung jawab menjaga kesehatannya”

“Terimakasih ya kak. Prilly sayang sama kakak”

Prilly memeluk Qilla

“Apa aku tega melakukan ini? sedangkan Prilly begitu sayang padaku?”batin Qilla berkata

“Tapi nanti dulu kak minumnya, Prilly mau ke kamar mandi terlebih dahulu”

“Baiklah, susunya aku letakkan diatas nakas ya. Segera minum, nanti kalau dingin gak enak jadinya”

“Siap komandan”

Prilly bergegas ke kamar mandi. Setelah dari kamar mandi, Prilly sudah tidak menemukan Qilla di kamarnya.

“Hmm.. mungkin kak Qilla ada urusan lain”pikirnya

“Waktunya kamu minum susu ya nak”

Namun, saat Prilly hendak meminum susunya, entah kenapa gelas susu tersebut terlepas dari genggaman tangannya

PYAARRR

“Astaghfirullah..”ucap Prilly terkejut
“Ada apa sayang?” Ali datang dengan kepanikannya

“Maaf kak, ini tadi waktu Prilly mau minum gelasnya terlepas dari tangan Prilly. Mungkin karena tangan Prilly licin”jelas Prilly

“Tapi kamu tidak apa-apakan?”

“Prilly tidak apa-apa kak, cuma Prilly terkejut saja”

“Syukurlah, jangan membuatku khawatir lagi”

“Maaf ya kak, Prilly membuat kakak khawatir”

“Tidak apa-apa sayang”

Tak lama kemudian Qilla datang

“Ada apa mas? Ya Allah, kenapa ini Pril?”

“Ini tadi gelasnya pecah, jadi ya seperti ini”jawab Ali

“Lalu, apa Prilly sudah meminum susunya?”

“Belum kak, Prilly belum sempat meminumnya. Mau minum malah gelasnya jatuh. Maaf ya kak”

“Sudah tidak apa-apa Pril, biar aku membereskan ini dulu dan akan ku buatkan susu yang baru”

“Tidak perlu Qilla, biar aku saja yang membuatkannya. Dan kamu membereskan ini smua”

“Biar Prilly saja kak yang membereskan ini”

“Jangan Pril, aku tidak mau kamu dan anak kita kenapa-kenapa. Jangan ada bantahan Pril”tegas Ali

“Maaf ya kak Prilly selalu merepotkan kak Qilla”sesal Prilly

“Tidak Pril, apa kata mas Ali itu benar. Sudah biar aku yang membereskan ini”ucap Qilla

Prilly dibawa Ali ke dapur untuk membuatkan susu yang baru. Sedangkan Qilla membereskan pecahan gelas tersebut.

Qilla PoV

Kenapa jadi aku yang membereskan ini semua? Mas Ali benar-benar berubah. Dia lebih sayang dan perhatian kepada Prilly hanya karena anak itu.

“Awas kamu Pril, masih banyak caraku untuk menyingkirkan anak itu”batin Qilla

Aku memutuskan untuk menelpon Alda dan menceritakan jika rencanaku agal. Ah tidak, lebih baik aku datang ke butiknya saja

Akhirnya, aku pergi ke butik Alda dengan izin mas Ali
“Hai Qill, bagaimana berhasilkan?”tanya Alda to the point

“Gagal Al, Prilly tidak sengaja menjatuhkan gelas susunya”jelasku

“Apa?‼ beruntung sekali anak itu”

“Bantu aku untuk mencari cara lain Al”

“Tenang saja Qill, aku pasti akan membantumu”

“Terimakasih Al. Aku benar-benar muak dengannya. Kamu tahu karena gelas pecah tadi mas Ali menyuruhku membersihkannya”

“Belum apa-apa Ali sudah bersikap seperti itu padamu. Kamu harus cepat bertindak kalau begitu”

“Kamu benar, kita harus memikirkan cara lain untuk menyingkirkan janin itu”

“Aku akan memikirkannya. Aku ada urusan penting Qill saat ini. Jadi aku pamit permisi dulu”ucap Alda

“Baiklah, aku pulang kalau begitu”

Qilla pun meninggalkan butik Alda dan bergegas pulang.

Surga yang KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang