Part 14

3K 106 3
                                    

Author PoV

Saat ini Qilla beraada di rumah Alda. Qilla tidak berani pulang ke rumahnya karena Qilla tahu bahwa ummi dan adiknya pasti kecewa dengan apa yang telah dia lakukan.

Hweeekk... Hweeekk

Entah mengapa beberapa hari belakangan Qilla merasa mual pada pagi hari

“Ada apa dengan aku?” ucap Qilla

“Kamu tidak apa-apa Qil?” tanya Alda

“Beberapa hari belakangan ini waktu pagi aku selalu mual Al”

“Jangan-jangan... kapan kamu terakhir kali datang bulan?”

Qilla bergeming

“Astaghfirullah, aku baru ingat kalau aku telat 2 minggu”

“Lebih baik kamu ke dokter saja, biar hasilnya akurat” saran Alda

“Nanti aku akan pergi ke dokter” jawab Qilla sumringah.

Jika memang benar dia hamil, dia merasa sangat bahagia. Karena dengan adanya anak di perutnya, Ali tidak dapat menceraikannya. Semoga saja apa yang Qilla harapkan menjadi nyata

---

“Selamat ya Bu, Anda akan menjadi seorang ibu” ucap sang dokter

Aa-pa? Saya benar hamil dok?” tanya Qilla tak percaya

“Iya bu, tapi janinnya masih sangat kecil dan masih rawan, saya sarankan agar tidak melakukan kerjaan yang terlalu berat”

“Saya mengerti dok”

“Saya akan memberikan vitamin dan pengurang mual untuk Anda, apa Anda kesini sendiri?”

“Iya dok, suami saya sibuk dengan pekerjaannya”

“Ini silahkan tebus di apotek obatnya”

“Terimakasih dok, saya permisi”

Bahagianya Qilla mendapat kabar ini. Dia tidak sabar untuk memberi tahu berita ini kepada Ali

“Kenapa kamu baru hadir di perut bunda sekarang nak?” sambil mengelus perut ratanya

Qilla pun segera pergi ke apotek untuk menebus obat untuk anaknya.
Namun, saat hendak menyebrang

BRAKKK!!

Qilla tertabrak dan kepalanya terbentur trotoar. Yang lebih parahnya, penabrak tersebut melarikan diri.

“Heii jangan kabur!!” teriak seorang laki-laki

“Astaghfirullah,mbak” ucap lelaki tersebut sambil menepuk pipi Qilla. Namun nihil, Qilla tidak sadarkan diri. Alhasil, ia membawa Qilla ke rumah sakit

---

“Bagaimana keadaannya dok?” tanya lelaki itu

“Dia koma, dan kandungannya pun lemah. Doakan saja yang terbaik untuknya”

“Astaghfirullah”

“Maaf, apa Anda suaminya?” tanya dokter tersebut

“Bukan dok, dia adalah korban tabrak lari”

“Oh iya saya mengerti, baik kalau begitu saya permisi”

Mengetahui keadaan Qilla, lelaki ini bingung. Bagaimana cara memberitahu keluarganya? Sedangkan ia tidak menemukan apapun di dalam tas Qilla.

“Mas Farhaan” teriak seorang gadis terhadap lelaki itu

Ya lelaki itu adalah Farhan, lelaki yang menyelamatkan hidup Qilla

Surga yang KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang