Part 15

4.1K 132 14
                                    


Author PoV

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, namun tanda-tanda Qilla sadar masih belum terlihat. Melihat hal ini Farhan menjadi gusar sendiri, bagaiman jika keluarganya mencarinya?

Sebenarnya dia sudah melaporkan kepada pihak berwajib namun tak ada informasi bila ada yang kehilangan anggota keluarganya. Kartu tanda penduduknya pun tidak ada.

"Bagaimana mas?" tanya Rara

"Masih belum ada perkembangan Ra, mas jadi cemas bagaimana jika keluarganya mencarinya?"

"Sudahlah mas, jangan terlalu dipikirkan yang terpenting keadaan wanita itu masih stabil, jika Allah berkehendak menyadarkannya kita bisa bertanya tentang siapa dia dan dapat memberitahu keluarganya"

"Ya, kamu benar Ra. Sekarang kita fokus ke kesehatan wanita itu saja"

"Lebih baik, sekarang mas makan terlebih dahulu. Rara sudah membawakan bubur ayam kesukaan mas"

"Terimakasih adikku sayang"ucap Farhan sambil memeluk adiknya

Jam menunjukan pukul 10 malam namun, Farhan tetap setia mendapimpingi wanita itu. Meskipun, ia tidak mengenal siapa wanita itu namun, dia merasa berkewajiban untuk menjaga wanita itu

Tiba-tiba ponselnya berbunyi

"Iya ada apa?"

"..."

"Apa? Jadi dia baru bercerai dengan suaminya?"

"..."

"Pindah?"

"..."

"Baiklah, terimakasih informasinya"

Farhan baru mendapat informasi jika wanita tersebut baru bercerai dengan suaminya. Farhan merasa iba, baru bercerai dan mendapat musibah.

"Malang sekali nasib kamu" lirih Farhan

Namun, tidak disangka-sangka, jari Qilla bergerak. Farhan yang mengetahui hal itu terlonjak kaget dan merasa senang. Itu tandanya, Qilla telah sadar dari komanya.

"Hhaa-us" ucap Qilla dengan suara yang masih sangat lemah.

Farhan mengambilkan minum untuk Qilla dan segera memanggil dokter

---

Farhan PoV

Aku segera memanggil dokter setelah mengambilkan wanita itu minum. Alhamdulillah dia telah tersadar dari komanya

"Bagaimana dok?"tanya Farhan

"Ini sebuah keajaiban, keadaan pasien membaik dan kandungannya pun juga begitu. Janin nona ini termasuk kuat, dapat bertahan dalam keadaan ibunya yang terbaring koma"

"Alhamdulillah, terimakasih dokter"

"Sama-sama kalau begitu saya permisi dulu,jika ada apa-apa Anda bisa memanggil saya"

"Baik dok"

Setelah mengantar dokter ke luar ruangan, aku kembali ke dekat ranjang wanita tersebut

"Kka-mu siapa? Dan ini dimana?"tanyanya

"Saya Farhan, saya menemukanmu dijalan saat peristiwa itu terjadi. Namu kamu siapa?"

"Kecelakaan? Namaku? Awwh.." dia meringis sambil menyentuh kepalanya

Aku panik, apa jangan-jangan dia amnesia?

"Kenapa? Apa kamu baik-baik saja?" tanyaku

"Kepalaku sakit sekali"

Surga yang KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang