Part 13

3K 125 3
                                    

Hanya satu kata, kecewa

Ali PoV

Aku sangat terkejut mendapat kiriman foto itu. Siapakah lelaki itu? mengapa Prilly berani berpelukan dengan lelaki yang bukan muhrimnya? Apa aku tidak dihargai lagi sebagai suaminya? Pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk dalam pikiranku.

“Kak.. izinkan Prilly untuk menjelaskan kejadian yang sebenarnya”ucap Prily

Ku lihat Prilly mendekatiku dan duduk disampingku. Matanya sembab, dia menangis? Ya Allah apakah aku membuat istriku menangis?

“Apa yang ingin kamu jelaskan Prill?”

Mungkin lebih baik aku mendengarkan apa yang terjadi sebenarnya

“Lelaki itu adalah mas Farhan, dia adalah anak dari guru mengaji Prilly dulu. Tadi waktu dalam perjalanan menuju rumah mama, sepertinya Prilly mengidam saat melihat rujak buah diseberang jalan, alhasil Prilly turun dan membelinya. Namun, saat Prilly menyebrang ada mobil yang berlaju sangat cepat dan hampir menabrak Prilly kak, lalu mas Farhan menyelamatkan Prilly dengan cara menarik tangan Prilly”

“Astaghfirullah, kamu tidak apa-apa sayang?” aku kaget mendengar penjelasan Prilly, Ya Allah maafkan hamba yang terlalu curiga kepada istri hamba sendiri

“Alhamdulillah Prilly tidak apa-apa kak. Jika tidak ada mas Farhan Prilly tidak tahu apa yang terjadi pada Prilly saat itu. Wallahi, Prilly tidak ada hubungan apapun dengan mas Farhan selain berteman”
Ucap Prilly dengan terisak

Aku membawa Prilly ke dalam pelukanku

“Maafkan aku Prill, harusnya aku mendengarkan penjelasanmu terlebih dahulu”

“Tidak apa-apa kak, Prilly mengerti. Lain kali, kakak harus mendengarkan penjelasan Prilly dulu ya. Prilly takut jika kak Ali tidak mempercayai Prilly lagi”

“Iya sayang, kejadian ini tidak akan terulang lagi. Mulai sekarang kalau kamu mau kemana-mana harus sama aku, aku tidak mau terjadi apa-apa dengan kamu dan janin kamu. Lagi pula, aku juga tidak ingin mengambil resiko kamu dipegang oleh lelaki lain lagi”

“Tapi kak…”

“Tidak ada bantahan istriku sayang, kamu mau melihatku marah-marah lagi?”

“Tidak kak, eh tapi Prilly seneng sih berarti kakak tadi cemburu sama mas Farhan dong?”goda Prilly

“Kamu tuh ya suami cemburu malah digodain”ucapku lalu menarik hidung Prilly

“Kakak ih sakit tau”

“ya sudah, kamu istirahat ya sayang. Aku mau membuatkan kamu susu dulu”

“Eh tidak perlu kak, biar Prilly saja yang buat sendiri”

Ssstt.. sudah jangan membantah”

Aku meninggalkan Prilly dan segera membuatkan susu untuk Prlly

Author PoV

Saat menuju dapur Ali melihat Qilla sedang menelfon dan tak sengaja Ali mendengar apa yang Qilla bicarakan

“Bagaimana bisa kamu gagal menabrak Prilly?‼”bentak Qilla pada seseorang di ujung sana

Ali yang mendengarnya benar-benar marah

“ASTAGHFIRULLAH, JADI KAMU YANG MENYURUH ORANG LAIN UNTUK MENABRAK PRILLY?? YA ALLAH, KAMU TEGA SEKALI QILLA”marah Ali dan sedikit mendorong Qilla

“Mm-aas Ali? Sejak kapan mas Ali berada disitu?”tanya Qilla gugup dan penuh ketakutan

“Jawab aku Qilla‼ kenapa kamu tega melakukan ini?”

“Aku iri dengan Prilly mas, aku iri dengan dia yang mendapat perhatian kamu, mendapat kasih sayang kamu, mendapat perhatian dari mama, dan ditambah lagi dia mengandung anakmu! Sedangkan aku? Aku merasa disisihkan‼ maka dari itu aku ingin menyingkirkan anak yang berada di dalam dikandungan Prilly”jawab Qilla dengan nada tinggi dan penuh emosi

“Aku benar-benar kecewa padamu Qilla, aku akan pergi meninggalkan rumah ini dengan Prilly. Aku tidak mau kamu menyelakakan orang yang tidak bersalah demi sifat iri dengki kamu. Ingat Qilla Allah membenci orang-orang yang memiliki sifat iri dan dengki. Dan aku akan mengirimkan surat cerai untuk kamu”

“Aa-paa?? Tidak mas, kamu tidak boleh menceraikan aku. Maafkan aku mas, aku janji akan berubah”

Qilla berlutut di kaki Ali dengan menangis

“Aku tidak mau mengambil resiko Qil, maafkan aku. Aku memang berjanji untuk tidak menceraikanmu tapi jika sikapmu seperti ini, apa boleh buat? Kamu benar-benar telah berubah. Hatimu dipenuhi dengan dengki dan kebencian”

“Aku berjanji akan berubah mas hiks.. hikss

“Maaf Qilla keputusanku sudah bulat”

Ali meninggalkan Qilla yang tengah menangis, dan menghampiri Prilly untuk mengajaknya pergi ke rumah mamanya.

“Kenapa kita harus pergi kak?”tanya Prilly

“Nanti saat dirumah mama aku akan menceritakan semuanya”

Saat Ali dan Prilly sampai dirumah mama Ali, Ali menceritakan semua tentang Qilla dan keputusan Ali untuk menceraikan Qilla

“Astaghfirullah, kenapa Qilla tega melakukan itu? benar-benar keterlaluan. Mama mendukung keputusan kamu untuk menceraikan Qilla, dia istri yang tidak baik untuk dipertahankan”

“Apa kakak yakin ingin menceraikan kak Qilla? Prilly yakin kak Qilla bisa berubah seiring berjalannya waktu”

“Kamu tidak perlu membelanya. Tindakan dia sudah dikategorikan tindak kriminalitas Prilly dan ya aku sudah mantap untuk menceraikan Qilla”jawab Ali

“Kak, Allah saja mengampuni umatnya yang melakukan kesalahan asal umatNya mau bertobat. Tapi kenapa kakak tidak?”

“Sudah Prill, aku merasa lelah dengan masalah ini. mari kita ke kamar untuk beristirahat”

Ali sudah benar-benar memiliki tekad yang bulat untuk menceraikan Qilla, Ali tidak mau jika nantinya Prilly celaka hanya karena Qilla

Qilla PoV

PYAARRR

Aku membanting semua barang barang di kamar. Kenapa mas Ali tega menceraikanku? Aku begini karena dia juga. Aku sangat mencintainya dan aku tidak ingin perhatiannya dibagi dengan orang lain.
Kenapa Ya Allah aku tidak bahagia? Apa aku tidak pantas untuk bahagia?

Lelaki yang bisa membahagiakan aku pergi meninggalkanku. liat saja Prilly, kamu akan membayar semua ini. Aku bersumpah akan menghancurkan rumah tangga kalian.

Aku memutuskan untuk pergi ke rumah Alda, aku akan meminta bantuannya untuk menghancurkan rumah tangga Prilly dan mas Ali. Aku sudah menceritakan jika aku diceraikan oleh mas Ali dan Alda menyanggupi untuk membantuku

“Lalu rencana kita apa?”tanyaku pada Alda

“Hmm biarlah mereka bahagia dulu, nanti setelah anak mereka lahir, baru kita bertindak”

“Apa???‼ kenapa selama itu?”

“Kamu harus bersabar sedikit Qilla. Kamu serahkan semua padaku”

“Baiklah kalau begitu”

Hmm, berbahagialah kalian, tapi jika sudah waktunya aku akan merebut kembali mas Ali dari sisimu Pril, batinku

Surga yang KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang