Pesonamu menghancurkan pertahananku
Ali PoV
Ya Allah kenapa jadi begini? Melihat Prilly terluka hatiku ikut merasakan sakitnya. Sungguh aku tak mengerti apa yang ada di pikiran Qilla sehingga dia melukai Prilly seperti ini. Aku membawa Prilly ke kamar dan mengobati lukanya
"Ssshh.. Pelan kak" ucap Prilly
"Iya sayang ini pelan kok. Kepala kamu pusing?"
"Sedikit sih kak. Kakak seharusnya tidak bersikap sekeras itu dengan kak Qilla. Prilly yakin kak Qilla khilaf. Dia tidak bermaksud melukai Prilly"
"Hatimu terbuat dari apa Prill? Kamu begitu mudah memaafkan Qilla yang telah melukaimu seperti ini"
"Kak, manusia kan tidak luput dari kesalahan. Prilly yakin kak Qilla hanya emosi sementara saja. Jadi untuk apa Prilly harus mempermasalahkan ini? Nanti malah jadi berkepanjangan malah membuat hubunganku dengan kak Qilla berantakan"
Subhanallah, terimakasih Ya Allah Engkau mengirimkan bidadari dunia untuk menjadi pendampingku. Awalnya aku yang menolak kehadirannya, kini aku membutuhkannya seperti aku membutuhkan oksigen untuk bernafas
"Kakak bangga padamu sayang" ucapku lalu mencium kening Prilly
"Kakak ih main cium-cium aja" protesnya membuatku semakin gemas
"Apa salahnya? Udah halal ini. Kamu istirahat dulu ya sayang, aku mau mengambilkan makanan untukmu"
"Eh tidak usah kak. Harusnya Prilly yang melayani kakak bukan malah sebaliknya. Lebih baik kak Ali mandi biar Prill menyiapkan makanan untuk kak Ali"
"Tidak apa-apa kamu kan lagi sakit. Toh apa salahnya jika aku menyiapkan makanan untuk istriku sendiri"
"Maaf ya kak Prilly merepotkan kakak"
"Menggemaskan sekali istriku ini"batinku
"Tidak perlu berterimakasih sayang sudah seharusnya memang seperti itu. Yaudah kakak ke dapur dulu ya"
"Iya kak" jawabnya lalu aku mencium keningnya
Saat di dapur aku melihat Qilla yang sepertinya sedang menangis. Aku sebenarnya tidak tega melihatnya seperti itu. Mengingat dia adalah istriku juga. Tapi sikapnya kali ini sungguh sangat mengecewakanku.
Qilla melihatku melangkah ke dapur"Mas, maafkan aku. Sungguh, aku khilaf melakukannya. Aku tidak bermaksud melukai Prilly"
"Seharusnya, kamu tidak meminta maaf padaku tapi pada Prilly"
"Ya aku tahu. Nanti aku akan meminta maaf pada Prilly"
"Aku tidak mengerti Qilla, mengapa kamu bisa seperti itu. Selama aku mengenalmu aku tidak pernah melihatmu sekasar itu"
"Aku juga tak tahu mengapa aku begitu mas. Aku benar-benar dikuasai oleh amarahku" ucapnya dengan terisak
Ya Allah apa yang harus aku lakukan? Satu sisi aku masih kecewa dengannya, tapi di sisi lain aku kasihan dengannya
"Sudah sayang. Lain kali jangan diulangi lagi Qilla"aku pun membawa Qilla ke dalam pelukanku.
"Terimakasih mas"
"Tapi tetap hukuman kamu akan tetap berjalan. Aku melakukan ini agar kamu tidak melakukan kesalahan lagi"
"Iya mas. Aku mengerti kok. Oh ya mas ngapain ke dapur?"
Ya Allah karena mengobrol dengan Qilla aku jadi melupakan Prilly
"Astaghfirullah, aku lupa mau menyiapkan makanan untuk Prilly. Kasihan dia masih lemas"
KAMU SEDANG MEMBACA
Surga yang Kedua
FanfictionMungkin, dialah yang dituliskan sang Maha Cinta di Lauhul Mahfudz untukku. Meskipun aku menjadi yang kedua untuknya ~Afsheenia Prilly Adeeva~ Pernikahan kedua yang tak pernah aku harapkan sebelumnya menjadikan aku seorang suami yang memiliki dua ora...