Science Fiction

121 50 43
                                    

———————————————————
~SalFlo~
———————————————————
Aku menurutmu hanyalah sebuah fiksi disaat aku menganggapmu sebagai pengisi hati
———————————————————
~SalFlo~
———————————————————

Florence dan Salvo tidak mengikuti Eggy yang akan membantu Valery mengerjakan tugas.

Florence lanjut membaca novel yang tadi sempat tertunda, sedangkan Salvo hanya melamun. Florence ingin mengajak Salvo bicara tetapi Florence sangat canggung, jadi Florence memilih untuk diam.

Tapi tak lama kemudian..

"Lo suka baca novel? Termasuk kategori apa yang lo baca itu?"

"Eh umm iyaa suka, yang ini kategori romance" jawab Florence.

"Kalau lo. Suka baca novel juga gak?" tanya Florence dengan sedikit gugup.

"Gue suka baca novel nonfiksi, terutama bertemakan fisika"

Lalu Florence pun beranjak dari sofa yang tadi didudukinya.

"Lo mau ikut gak?" ajak Florence.

"Kemana?"

Namun Florence tak menjawabnya, Florence hanya tersenyum dan mulai melangkah. Salvo pun mengikutinya. Florence memandang wajah Salvo yang terlihat amat penasaran dan Florence menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

Florence dan Salvo sudah berada di depan pintu sebuah ruangan. Florence segera membuka pintu itu dengan kunci yang ada di tangannya. Pintu ruangan pun terbuka.

"Ayo masuk" ajak Florence.

Salvo dan Florence segera memasuki ruangan itu dan tiba-tiba saja langkah Salvo terhenti saat melihat isi ruangan tersebut. Salvo sangat takjub dengan semua apa yang ada di dalam ruangan tersebut.

 Salvo sangat takjub dengan semua apa yang ada di dalam ruangan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perpustakaan Keluarga Florence

"Flo, ini semua punya lo?" tanya Salvo sambil tidak memalingkan pandangannya dari buku-buku tersebut.

Florence terbendung dalam lamunannya, dia terlihat sangat sedih.

"Flo?" Salvo memanggil Florence dan menatapnya seakan bertanya apa ia baik-baik saja.

"Eh mm ya? Lo ngomong apa tadi?" tanya Florence sambil mengusap air mata yang mengalir di pipinya.

Florence menarik nafas,

"Ruangan ini adalah perpustakaan yang dibuat papa untuk tempat kita berkumpul dan membaca buku bersama. Papa dan mama sangat senang membaca buku. Itulah kenapa, sifat mereka berdua turun pada gue dan juga valery. Dulu, saat papa mama gue masih hidup, kita selalu baca buku bareng disini, Disinilah tempat dimana kita selalu kumpul. Mama gue sering banget bacain gue cerita kalau gue dan valery gak bisa tidur, dan sampai sekarang gue masih selalu merasa mereka hadir disini. Dulu.. rasanya, gue masih membutuhkan kasih sayang mereka. Dulu gue sering nangis kalo gue inget mereka, tapi.. gue sadar, gue gabisa sedih terus, gue gaboleh nangis terus, karena percuma saja.. kalo gue nangis terus juga gak akan bisa mengembalikan mereka berdua" Florence bercerita.

Salvo langsung mendekati Florence, Salvo tersenyum pada Florence dan berkata,

"Flo, sorry.. Umm I didn't mean to.."

Lalu Florence menyela pembicaraan Salvo dan berkata,,

"Stt, it's okay salvo, don't worry!!^^"

Salvo tersenyum tipis pada Florence dan Florence membalas senyuman Salvo.

"Flo, ini semua novel doang?"

"Oh gak kok, disini ada semua kategori, emangnya lo mau baca kategori yang mana?"

"Science Fiction"

"Oh buku kategori fisika ada di rak Blok G" ucap Florence sambil menunjuk blok buku yang tidak begitu tinggi itu.

Salvo sedang membaca buku Science Fiction yang ia pilih dengan amat serius. Lalu Salvo melihat Florence sedang menaikki tangga tetapi tangga itu goyah, Salvo segera menghampiri Florence tetapi terlambat, Salvo sangat terkejut melihat Florence melakukan backflip.

"Krekkk!!" Suara tulang Florence terdengar saat Florence mendarat di lantai, Salvo malah tertawa dan Florence sendiripun tertawa.

"Lo gapapa?" tanya Salvo sambil menahan tawa.

"Haha iyaa gapapa kok sal" jawab Florence sambil tertawa.

"Umm Gymnastic?" tanya Salvo sambil terheran dan tertawa kecil.

"Ah iyaa, gue suka Gymnastic, Gymnastic itu olahraga favorit gw sedari kecil. Emangnya kenapa? Apa lo juga suka Gymnastic?"

"Dulu, sekarang enggak"

Florence hanya mengangguk tanda mengerti.

Adzan Maghrib telah berkumandang,

"Sal, gue mau solat dulu, lo mau solat? Umm apa mungkin lo lagi PMS?" ledek Florence pada Salvo

Salvo pun tertawa.

Tak lama kemudian mereka keluar dari ruangan tersebut dan mulai melangkah menuju meja belajar Valery.

"Hey eggy, valey.. udah selesai belajarnya?" tanya Florence.

"Ah valery mah otaknya lemot flo, kok beda ya sama otak lo?" ledek Eggy sambil menertawakan Valery.

"Ih apaan si eggy. Gak gitu ah! Emang sih sekarang valey masih belum terlalu ngerti. Itu artinya besok eggy ajarin valey lagi ya? Yaya? Ya?" pinta Valery.

"Yaiyalah gimana lo mau ngerti, lo dari tadi merhatiin gue mulu, ga merhatiin apa yang gue udah ajarin! Gue tau gue ganteng tapi tetep aja capek tau ngajarin lo!! Kayak ngajarin alien bahasa Indonesia tau?!" keluh Eggy.

"Ih eggy jahat lo! Emangnya otak gue segitu oon nya?!!" ucap Valery kesal.

"Eh udah udah ah ayo solat, val kamu ga ikut ya? Kan lagi PMS?" tanya Florence.

"Eh nggak kok kak, sebenernya kemarin udah beres, cuman tadi pagi memang lagi badmood hehe" jawab Valery.

"Oh yaudah ayo cepet solat" ajak Florence.

"Ayo" mereka menjawab.

Bersambung..

SalFloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang